Jumat, 30 September 2016

Sabar

Pasal SABAR.
Firman Allah.SWT: Hai sekalian orang-orang yang beriman, sabarlah (melakukan ta’at dan menjauhi maksiat) dan jangan kalah sabar dalam menghadapi orang-orang kafir. (Al-Imran 200).

Firman Allah.SWT: Kami (Allah) pasti menguji kamu dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan hasil kekayaan, kehilangan jiwa (kematian) dan kekurangan makanan. Dan sampaikanlah kabar gembira pada orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah 155)

Firman Allah.SWT: Mereka yang bila terkena bala’ (ujian) berkata: Inna lillahi wa inna illahi raji’un: (Kami adalah hamba/ milik Allah dan kepadaNyalah kami akan kembali). (Al-Baqarah 156).

Orang-orang yang bila terkena musibah berupa ujian dari Allah ta’ala, selalu memiliki prinsip keimanan berdasarkan Iman Tauhid  mereka yang sungguh-sungguh kepada Allah (Tiada Tuhan Selain Allah). Bahwa segala sesuatu yang menimpa dan mengenai dirinya itu semata-mata dari Allah.SWT yang seharusnya ia rela menerima hukum Allah. Dan untuk terlepas dari apa yang menimpa dirinya ia merasa tiada daya dan upaya melainkan segala sesuatunya itu atas pertolongan Allahu ta’ala.

Firman Allah: Kami (Allah) pasti akan menguji kamu, hingga nyata dan terbukti mana yang pejuang dan mana yang sabar dari kamu.  (Muhammad 31).

Sungguh akan dibalas orang-orang yang Sabar dalam menjalani kehidupan di dunia itu kelak dengan ganjaran imbalan tak terbatas dari Allah.SWT. Dimana janji Allah akan memberi ganjaran bagi orang-orang yang sabar itu kelak pada saat hisab di hari kiamat tanpa melalui proses persidangan.
Karena dirinya telah menjalani hidup di dunia dengan sabar, baik kala dirinya mendapatkan nikmat dari Allah dirinya bersyukur begitu sebaliknya kala dirinya mendapatkan ujian  berupa musibah dari Allahuta’ala lalu  sabar menghadapinya.  Karena dirinya tahu bahwa dalam menjalani hidup di dunia ini tak lepas dari permasalahan hidup dari mulai masalah kesehatan, keluarga, pekerjaan, pemerintahan, dan lain sebagainya. Untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi itu hanya dengan melakukan sembahyang dan sabar menjalaninya.

Firman Allah: Pergunakanlah untuk mencapai tujuanmu kesabaran dan sembahyang. Sesungguhnya Allah selalu membantu orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah 153).

Kesabaran menahan hawa nafsu dalam mencapai cita-cita, dan kesabaran mengusahakan berbagai jalan ikhtiar untuk mencapai cita-cita, disamping itu sembahyang meminta kepada Allah untuk terlaksananya harapan yang dicita-citakan, merupakan jaminan besar untuk tercapainya cita-cita, harapan dan tujuan itu.

Rasulullah SAW bersabda: Bagi seorang Mukmin, jika dirinya mendapat nikmat ia bersyukur kepada Allah, maka syukur itu lebih baik baginya. Dan bila menderita kesulitan lalu sabar, maka kesabaran itu lebih baik baginya. (Muslim)

Mensyukuri suatu nikmat berarti memupuk nikmat dan menimbulkan pahala yang lebih besar dari kenikmatan dunia yang telah diterima. Demikian pula jika menderita bala kesulitan, lalu sabar, maka pahala kesabaran merubah suasana bala’  menjadi kenikmatan, sebab pahala yang tersedia baginya, itu jauh lebih besar daripada penderitaannya.

Momentum Haji,  banyak umat muslim dalam menjalani ibadah haji mendapatkan ujian berupa sakit, seperti  pada saat berjalan melintasi padang pasir ditengah terik panasnya matahari. Mengenang pesan Abah Guru Sekumpul KH.Abdul Ghani RA yang kita cinta, kasih dan sayang semata-mata karena Allahu ta’ala terkait momentum bulan haji dalam tausyiahnya.
“Umat Muslim di musim haji harus memiliki sifat sabar, dan tetap bersabar dalam melaksanakan perintah Allah.SWT dengan melakukan Ibadah Sholat. Karena pada bulan haji cuaca sangat panas menyengat. Jika di lihat dari tahun ke tahun pada musim haji banyak saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji banyak mendapatkan ujian sakit,  terkendala dalam melaksanakan  ibadah hajinya sehingga menangis cucurkan air mata tanda rahmat Allah.SWT didapat  baginya. Sementara di Banua Bumi kita berpijak  pada musim ini, makhluk-makhluk ciptaan Allah.SWT selain manusia berkeluaran tak biasa dari mulai semut gatal naik ke rumah berkumpul di lantai ambal sampai kasur tilam, juga makhluk kecil lainnya yang berterbangan baik yang Nampak maupun tidak. Namun mau bagaimana lagi mahkluk itu memiliki hak hidup didunia seperti manusia, dan Rasulullah.SAW pun melarang kita untuk memaki dan melaknatnya. Untuk itu besabarlah menghadapinya.

Pasal Haram Melaknat Orang Tertentu atau  Binatang.


Abu Darda RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tukang laknat (mengutuk-mengupat) tidak dapat memberi syafa’at atau menjadi saksi pada hari kiamat. (Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls