Jumat, 31 Mei 2019

Tanda 2 mu'min mendapat Lailatul Qadar.

Dalam Kitab Al-Ghunyah, Juz 2, hal. 23, WaliyulloH Shulthonul - Auliya Quthbur - Rabbaniy RA berkata : "Tanda2 mukmin mendapat Anugerah Karunia dari Allah Swt Jalla Jalaa LuH  " Lailatul - Qadar " adalah : Malaikat Jibril AS turun menjabat tangannya mengucapkan salam kepada mukmin tersebut "Bulu romanya berdiri, Hatinya menjadi lembut dan mudah meneteskan airmata".
       
       Dari Kalam Abah Guru Sakumpul, WaliyulloH Syaikhuna Murobbi wal - Mursyid wal - 'Arifbillah K. H. Muhammad Zaini bin H. Abdul Ghani Al - Banjari RH : " Tanda2nya mukmin mendapat "Lailatul - Qadar" yaitu : "Terbuka Hijab, Bergetar ZahirBathin, Mudah Menangis,  Peramah tidak Pemarah, husnuzh - zhon, banyak diam, makin banyak berSholawat kepada Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Saw dan Istiqomah Tawaddu”.

Yaa Allah semoga kami termasuk dalam golongan kaum mukminin yang dekat dengan Rasulullah dan para pewarisNya. Masukan lah kami dalam golongan mereka dan dekat dengan Rasulullah Saw yang kami cinta kasih dan sayang semata-mata karena Allah.Matikanlah kami dalam keadaan Khusnul khatimah dan meraih ridhoMU dan Maghfirah Nya.Amin.

Kamis, 30 Mei 2019

Sifat 20 Allah dan Sifat Mustahil Allah

Sebagai umat muslim, kita diberi kemampuan masing-masing dalam mengenal Allahu ta'ala.Tuhan maha pencipta kehidupan, Tiada Tuhan Selain Allah. Kemampuan mengenal Allah terdiri dari tiga kalangan diantaranya kalangan Salik hanya dari asmaNya atau nama-nama Allah yang berjumlah 99 Asmaul Husna.

Kemampuan mengenal Allah kalangan Muridun atau Khawas dengan sifat Allah mulai dari sifat wajib Allah dan sifat mustahil bagi Allah.

Dan kemampuan mengenal Allah kalangan Khawashul Khawas atau Muradun dengan mengenal Dzat Allah dalam tatanan formasi bintangNya di lahul mahfuzh baik secara berurut dari bawah ke atas atau terbalik.Contohnya memandang dzat Allah ciptaanNya dari langit ke 7 hingga ke langit 1.

Mengenal sifat – sifat Allah SWT dimana ada Sifat Wajib dan sifat Mustahil Allah yang perlu untuk diketahui. Materi ilmu ini disampaikan dalam ilmu Tasawuf pengenalan Noor Muhammad yang kita cinta kasih dan sayang karena Allah. Karena untuk menuju tempat lautan Rabbaniyatul Ilm Tauhid dan Rabbaniyatul HukumNya dengan Istihad (teliti) perlu pertolongan Allah taala, karena tiada yang mampu mentauhidkan Allah selain Allah sendiri.Karena kita selaku hambaNya yang tiada daya dan upaya melainkan hanya dengan pertolongan Allah.Bahwa semua dari Allah dan kembali kepadaNya. Maqam Tauhid, tenggelam seorang hamba dalam lautan tauhid. Ditempat inilah mereka beristihadz secara hukum dan mendapatkan ilmu laduni dari Allah melalui wasilah para nabi.Diantaranya Nabi Muhammad.Saw.

Pengertian Sifat Allah

Sebelum kita membahas mengenai Sifat Wajib dan Mustahil Allah. Kita harus mengetahui apa makna Sifat – sifat Allah sendiri yang berarti sifat sempurna yang tak terhingga bagi Allah. Dan sebagai muslim kita wajib mempercayai bahwa terdapat sifat kesempurnaan yang tak terhingga bagi Allah.

Mari kenali Sifat Wajib dan Mustahil Allah yang wajib untuk diketahui.

Sifat Wajib Allah

1.Wujud (Ada)
Sifat wajib Allah yang pertama adalah wujud yang artinya ada. Maksudnya, Allah adalah Dzat yang pasti ada. Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun, dan tidak Ada tuhan selain Allah SWT.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudia ia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi Syafa’at 1190. Maka kamu tidak memperhatikan?” (QS. As – Sajadah : 4)“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (QS. Thaha : 14)

2.Qidam (Terdahulu/Awal)
Dialah sang pencipta yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Maksudnya, Allah telah ada lebih dulu daripada apa yang diciptakannya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dialah yang awal dan yang akhir. Yang zhahir dan yang bathin, dan Dia maha mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al – Hadid : 3)

3.Baqa’ (Kekal)
Maksudnya Allah maha kekal. Tidak akan punah, binasa, atau mati. Dia akan tetap ada selamanya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Tiap – tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan”. (QS. Al – Qasas : 88)“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Rabb mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”. (QS. Ar – Rahman : 26-27)

4.Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan makhluk ciptaanya)
Allah sudah pasti berbeda dengan ciptaanya. Dialah dzat yang Maha Sempurna dan Maha Besar. Tidak ada sesuatupun yang mampu menandingi dan menyerupai keagunganNya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (QS. Al – Ikhlas : 4)“Tidak ada satupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengan dan Melihat”. (QS. Asy – Syura : 11)

5.Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri sendiri)
Maksudnya Allah itu berdiri sendiri, tidak bergantung pada apapun dan tidak membutuhkan bantuan siapapun.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Sesungguhnya Allah benar – benar Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta”. (QS. Al – Ankabut : 6)

6.Wahdaniyah (Tunggal/Esa)
Allah maha esa atau tunggal. Maksudnya, tidak ada sekutu bagiNya. Dialah satu – satunya Tuhan pencipta alam semesta.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Seandainya di langit dan di bumi ada tuhan – tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu akan binasa”. (QS Al – Anbiya : 22)

7.Qudrat (Berkuasa)
Maksudnya, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Allah SWT.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al – Baqarah : 20)

8.Iradat (Berkehendak)
Maksudnya, apabila ALlah berkehendak maka jadilah hal itu dan tidak ada seorangpun yang mampu mencegahNya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki”. (QS. Hud : 107)

9.‘ilmun (Mengetahui)
Maksudnya, Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Baik yang tampak maupun yang tidak tampak.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”. (QS. Qaf : 16)

10.Hayat (Hidup)
Allah SWt adalah Maha Hidup, tidak akan pernah mati, binasa, ataupun musnah. Dia kekal selamanya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memujiNya”. (QS. Al – Furqon : 58)

11.Sama’ (Mendengar)
Maksudnya, Allah Maha Mendengar baik yang diucapkan maupun yang disembunyikan dalam hati.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al – Maidah : 76)

12.Basar (Melihat)
Maksudnya, Allah melihat segala sesuatu. Pengelihatan Allah tidak terbatas. Dia mengetahui apapun yang terjadi di dunia ini.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan Allah melihat atas apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al – Hujurat : 18)“Dan perumpamaan orang – orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat”. (QS Al – Baqarah : 265)

13.Qalam (Berfirman)
Allah itu berfirman. Dia bisa berbicara atau berkata secara sempurna tanpa bantuan dari apapun. Terbukti dari adanya firmanNya dari kitab – kitab yang diturunkan lewat para Nabi.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya”. (QS. Al – A’raf : 143)

14.Qadiran (Berkuasa)
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di alam semesta.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Hampir kilat itu menyambar pengelihatan mereka. Setiap kali sinar itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. jika Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan pengelihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al – Baqarah : 20)

15.Muridan (Berkehendak)
Maksudnya, bila Allah sudah menakdirkan suatu perkara maka tidak ada yang bisa menolak kehendakNya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksanya terhadap apa yang Dia kehendaki”. (QS. Hud : 107)

16.‘Aliman (Mengetahui)
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Baik yang ditampakan maupun disembunyikan. Tidak ada yang bisa menandingi pengetahuan Allah Yang Maha Esa.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu” … (QS. An – Nisa : 176)

17.Hayyan (hidup)
Allah adalah dzat yang hidup. Allah tidak akan mati, tidak akan tidur ataupun lengah.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah denga memuji-Nya. Dan cukuplah dia Maha Mengetahui dosa – dosa hambaNya”. (QS. Al – Furqon : 58)

18.Sami’an (Mendengar)
Maksudnya, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan, ataupun doa hambaNya.

19..Bashiran (Melihat)
Keadaan Allah yang melihat tiap – tiap yang maujudat (benda yang ada). Allah selalu melihat gerak gerik kita. Oleh arena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.

20.Mutakalliman (Berfirman atau berkata – kata)
Sama dengan Qalam, Mutakalliman juga berarti berfirman. Firman Allah terwujud lewat kitab – kitab suci yang diturunkan lewat para nabi.


Sifat Mustahil Allah

Adam  = Tiada (bisa mati)
Huduth  = Baharu (bisa di perbaharui)
Fana’ = Binasa (tidak kekal/mati)
Mumatsalatu lil hawaditsi = Menyerupai makhluknya
Qiyamuhu Bighayrihi = Berdiri dengan yang lain
Ta’addud = Berbilang – bilang (lebih dari satu)
Ajzun = Lemah
Karahah = Terpaksa
Jahlun = Bodoh
Mautun = Mati
Shamamun = Tuli
‘Umyun = Buta
Bukmun = Bisu
Kaunuhu ‘Ajizan = Zat yang lemah
Kaunuhu Karihan = Zat yang terpaksa
Kaunuhu Jahilan = Zat yang bodoh
Kaunuhu Mayyitan = Zat yang mati
Kaunuhu Asshama = Zat yang tuli
Kaunuhu ‘Ama = Zat yang buta
Kaunuhu Abkama = Zat yang bisu

Maqamat dan Hallikhwal


Struktur Maqamat, kita akan membahas apa itu Maqamat ? Dari aspek religius, Maqamat adalah struktur jenjang tingkatan derajat seseorang berkat dari taqarub seorang hamba terhadap Allahu taala melalui wasilah perantara Rasulullah.Saw dan pewaris ilmu beliau yaitu Ulama.

Syarat untuk mendapatkan Maqamat adalah Tobat. Dengan inabah tobat seorang hamba menandakan orang itu telah dianugerahi oleh Allah berupa Taufik dan Hidayah Allahu ta'ala.

Misalnya, seseorang yang selama hidupnya lalai mengingat Allahu taala karena kesibukan dunianya yang membuat gila dunia.Sehingga lupa dan lalai mengingat Allah Tuhan yang menciptakannya.Suatu hari tiba-tiba dirinya mendapatkan Taufik dan Hidayah dari Allah tersadar bahwa selama ini aktivitas pekerjaannya yang membuat lalai, bagaimana kalau mati tentu apa yang dicari kemewahan dunia yang dicari tak membawanya sampai kehidupan akhirat nanti, karena disana hanya amal kebaikan yang pernah dilakukan selama hidup sebagai pendamping. Selanjutnya, dirinya dengan dorongan hati kecilnya mulai Inabah kembali kepada jalan Allah dengan bertobat atas kelalaiannya. Inabah-Tobat inilah merupakan anugerah dari Allahu taala berupa Maqamat.

Disinilah peran penting Ulama syekh Mursyid sebagai pembimbing melalui Talqin Zikir dan ajarannya.Karena perlu kiranya kita berguru  agar kita tak keluar jalur jejak lintasan Maqamat yang pernah dilintasi oleh orang-orang Sholeh dari zaman ke zaman hingga jejak manusia teladan Nabi Muhammad.Saw yang kita cinta, kasih, dan sayang karena Allah.


Struktur Hallikhwal (keadaan hati) ini mengarah pada kondisi psikologis seseorang yang bersifat intiusional karena faktor emosional seseorang dalam menghadapi proses setiap kehidupan. Hallikhwal itu termasuk anugerah Allahu taala. Adapun syarat untuk mendapatkan Hallikhwal itu dengan Cinta yang disandarkan semata-mata karena Allahu Ta'ala. Selanjutnya, Hallikhwal berupa keanggunan malu hingga rindu bertemu Rasulullah.Saw.

Nasrullah

Selasa, 28 Mei 2019

Salam Dari Ikhwan Talqin Abah Disini


Alhamdulillah Segala Puji Bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.Shalawat salam semoga terus tercurah atas Baginda Rasulullah.Saw yang kami cinta kasih dan sayang karena Allah.Bulan Ramadhan ini  hamba yang tiada daya dan upaya diberikan Taufik hidayah dan Inayah dari Allahu ta’ala berupa kemampuan melaksanakan ibadah dengan niat ikhlas karena Allah hingga melaksanakan Hak Allah bahwa Tiada Tuhan Selain Allah.

Pengalaman spiritual bulan Ramadhan ini ingatkan hamba pada ramadhan sebelumnya. Menguak takbir Allah Maha Besar dalam sir rahasia illahi. Allah maksud kami, Ridho Allah tujuan hidup kami. Illahi anta Maksudi waridhoka matlubi atini mahabahtaka wamarifataka.

Allah….Allah...Allah...pukul jariku tanda ketukan dzikir ingatku di struktur qalbi, sir hingga syagaf hyphothalamus dalam pikirku disertai teriakan dalam hatiku sebagaimana Abah Anom guru kami yang kami cinta kasih sayang karena Allah ajarkan pada diri kami.

Tobat Yaa Allah...Tobat Yaa Allah...Tobat Yaa Allah.”AllooHumma innaka 'afuuwun - kariimun tuhibbul - 'afwa fa'fu'annii." Yaa Allah hamba menyerah pada Rabbaniyatul HukumMu dengan prinsip Rabbaniyatul Ilm yang engkau berikan pada hambaMu.

Yaa Allah kuatkan Azam tekad ku hingga akhir hayatku hanya ridho Allah tujuan hidupKu. Matikan lah hamba Husnul khatimah.Jadikanlah diri hamba sebagai tempat persinggahan Mu selalu dan sasaran rahmatMu. Amin.

Yaa Allah semoga engkau bentangkan ridho dan maghfirah Mu pada diri hamba. Alhamdulillah khaufku terhadap Mu disertai cucuran air mata sebagai curahan rahmat kasih dan sayangMu.Semoga itu tanda cemburu Mu, kala hamba lalai mengingatMu.

Sontak teringat talqin Abah Anom yang menyebut sosok umi Rabbiyatul Adawiyah RA yang kami cinta kasih dan sayang karena Allah. Dikatakan Abah Anom, beliau berpesan Surga tak pantas bagiKu kendati Rasulullah.Saw sudah menjanjikan setiap umatnya yang pernah takut pada Allah hingga meneteskan Air mata dijamin masuk surga. Namun beliau tetap merasa tak pantas sebagai wanita yang sudah divonis bakal banyak penghuni neraka adalah wanita daripada kaum pria. Demikian sebaliknya beliau tak tahan mendapatkan azab berupa neraka jahanam.Ditanggalkanlah keduanya, hingga menjadikan Allah sebagai maksud dan tujuan hidup hingga akhir hayatNya. Subhanallah, maha luhur Allah lagi Maha Bijaksana dan Maha Alim.

Dengan tobat hamba yang tiada daya dan upaya ini dianugerahi Allah berupa lintasan struktur Maqamat. Berkat cinta kasih dan sayangMu hamba dianugerahi Hallikhwal Allah. Namun sayang struktur keduanya tak dapat dijalankan secara bersamaan antara Maqamat dan Hallikhwal. Jalan mustahab berlaku sunahtullah dalam diri pada tataan kehidupan dijalani.Bahwa Allah TuhanKu Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah. Iyakana Budu Wa Iyakanastain, Ihdinas sirotolmustaqim. Salam Ikhwan Talqin Abah Anom RA, Nasrullah Bin Muhammad Yusran.

Minggu, 19 Mei 2019

WAHAI RASULULLAH, MENGAPA ENGKAU MENANGIS ?


_______________________________________________________
Pada suatu hari Rasulullah saw ditemui oleh malaikat Jibril. Rasul bertanya “Ada apa wahai Jibril?”.

Jibril menjawab, “Wahai Muhammad, sesungguhnya hari ini Allah swt sedang mengobarkan nyala api Neraka dan seluruh malaikat amat ketakutan, mereka tidak tahu harus bagaimana,

Untung aku ingat bahwa engkau adalah sumber cinta dan sayang Allah swt kepala alam semesta. Dengan alasan itu aku kesini, bertabaruk dengan cinta Allah kepada dirimu".

Rasulullah saw terdiam beberapa saat. Kemudian bertanya lagi, “Wahai Jibril, ceritakan padaku bagaimanakah neraka itu sesungguhnya”.

Jibril menjawab “Wahai Muhammad, Neraka itu bagaikan lubang-lubang yang terdiri dari 7 tingkat. Jarak antara satu lubang dengan yang lain ialah perjalanan 70 tahun. Lubang yang palingbawah adalah yang paling panas".

Nabi saw meneruskan pertanyaannya, "Lalu siapakah penghuni lubang-lubang neraka itu wahai Jibril?”.

Jibril menjawab, “Lubang yang paling bawah diciptakan untuk orang orang munafik, lubang berikutnya untuk penyembah berhala, lalu untuk penyembah bintang dan matahari".

Jibril terus menerangkan penghuni tingkatan neraka hingga lubang yang ke 5 tempatnya umat Yahudi dan yang ke 6 dihuni oleh umat Nasrani.Setelah menjelaskan penghuni 6 tingkatan Neraka,Jibril diam cukup lama.

Rasulullah saw penasaran dan bertanya kembali, “Wahai Jibril, siapakah penghuni neraka yang ke 7?”. Jibril diam saja tidak menjawab.

Rasulullah saw mengulangi pertanyaannya, tapi Jibril tetap diam.
Rasulullah saw tambah penasaran dan mendesak jibril agar dijawab pernyaannya.

Akhirnya Jibril pun berkata, “Umatmu wahai Muhammad, mereka itu para pelaku dosa besar di kalangan umatmu yang dimana sampai mereka mati belum sempat bertaubat".

Mendengar jawaban Jibril, Rasulullah saw langsung jatuh pingsan. Jibril merangkulnya dan meletakkan tubuh baginda di atas pangkuannya.

Tak berapa lama Rasulullah saw sadar dan langsung menangis bersimbah air mata, dengan terisak-isak Rasulullah saw mempertegas pertanyaannya, “Wahai Jibril, apakah benar ada diantara umatku yg masuk neraka?”.

Jibril mejawab“Benar wahai Muhammad, pelaku dosa besar di antara umatmu yang belum bertaubat".

Setelah itu Rasulullah saw langsung menghadap kiblat dan sujud kepada Allah saw dalam isak tangisnya.

Sesekali dengan suara pelan beliau membisikkan kata-kata "Ummati ya Rabb, ummati, ummati, ummati.

Beliau saw tidak mengangkat kepalanya dalam keadaan seperti itu selamat 3 hari 3 malam kecuali setiap Bilal bin Rabah mengumandangkan adzan, barulah beliau bangkit untuk menjadi imam dan setelah itu kembali sujud lagi.

Pada hari ke 3, Abu Bakar ra menyadari hal ini, beliau mengetuk pintu Rasulullah saw dan mengucapkan salam 3 kali, namun tidak ada jawaban.

Abu Bakar ra sedih dan berseru di depanpintu Nabi saw, “ Apakah ada jalan untuk masuk kerumah Rasulullah”. Tetap tidak ada jawaban.

Lalu beliau menangis dan melangkah pulang
Di jalan beliau bertemu sahabat Umar ra, “Mengapa engkau menangis wahai Abu Bakar?”.

Abu Bakar ra menceritakan keadaan Rasulullah saw. Maka Umar ra pun melangkah menuju rumah Nabi saw dan terjadilah hal yang sama. Umar pun pulang dan menangis.

Di jalan beliau bertemu Salman Al Farisi ra. Dengan terisak-isak Umar ra bercerita kepada Salman ra hingga membuat dia amat sedih, namun dia tidak berani mengulangi hal yang sama.

Salman melangkah menuju rumah Fatimah ra dan menceritakan hal itu.

Setengah berlari Fatimah ra menuju rumah Ayahnya saw dan mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.

Mendengar suara lembut putri tercinta, sejuklah dada Nabi saw. Rasullah saw bangkit dari sujud dan membuka pintu.

Alangkah terkejutnya Fatimah ra melihat beliau yang amat kurus dan pucat.

Fatimah memeluk beliau saw lalu menangis. “Wahai ayahanda, apa yang terjadi? mengapa engkau amat sedih seperti ini?”.

Rasulullah saw kembali menangis dan berkata dengan suara lirih, “Wahai Fatimah, belahan jiwaku, bagaimana mungkin aku tidak sedih sedangkan Jibril mengatakan akan ada kelak umatku yang akan ada kelak umatku yang akan masuk neraka"
_________________________________
Wahai sobat. . . .
Cinta Nabi Muhammad SAW begitu besar kepada kita
Apakah cinta beliau akan terbalaskan...
Atau hanya akan menjadi cinta bertepuk sebelah tangan ?

اللهم صل على سيدنامحمدن الفاتح لما أغلق والخاتم لماسبق ناصرالحق بالحق والهادى إلى صراطك المستقيم وعلى آله حق قدره ومقداره العظيم

Sabtu, 18 Mei 2019

Tobat Yaa Allah



 Mandi Tobat  dan Sholat Tobat di bulan Ramadhan. KH.Shohibul Wafa Tajul Arifin RA atau Abah Anom guru kami yang kami cinta, kasih, dan sayang semata-mata karena Allahu ta’ala mendidik ikhwan santrinya disini dengan tobat. Karena tobat merupakan syarat meraih maqamat.
Ikhwan kembali (Inabah) kepada Allahu ta’ala dengan bertobat menyesali perbuatan khilaf diri kepada Allahu ta’ala, Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah. Dibina beliau melalui bangun tengah malam untuk mandi tobat dan mengisi kebiasaan seperempat malam dengan munajah kepada Allahu ta’ala. Selain itu pula, mentalqin ikhwan disini dengan dzikir zahar dan khafinya melalui struktur diri mulai dari qalbi, sir, hingga ke tingkat Syagaf. “Allah….Allah….Allah….Tobat Yaa Allah…..Tobat Yaa Allah, “
Yaa Allah semoga engkau tinggikan dan dekatkan beliau dengan Nabi Muhammad.SAW yang kami cinta kasih dan sayang semata-mata karena Allah. Tiada yang lebih kami cinta kasih dan sayang selain Allah dan Raslullah.SAW.
Yaa Allah bentangilah maghfirah ampunanmu kepada diri kami yang tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah. Sesungguhnya  sholatku, hidupku, dan matiku kami niatkan dari Allah untuk Allah demi meraih Ridho Allah. Illahi Anta Maksudi Wa Ridhoka Matlubi Atini Mahabahtaka Wa Marifataka.
Yaa Allah jadikanlah diri kami tempat persinggahanMu selalu, bahwa kebaikan yang ada di diri kami berasal dari Allah melalui cahaya kebaikan pada teladan kita Rasulullah.SAW. Yaa Allah semoga engkau beri taufik, hidayah, dan inayahMu pada diri kami dalam melaksanakan kewajibanMu selama bulan Ramadhan ini dan dapat melaksanakan hak Mu pada diri kami bahwa tiada tuhan selain Allah dan nabi Muhammad utusan Allah.
Yaa Allah karuniakanlah kami Ilmu yang berguna lagi bermanfaat di dunia dan akhirat, karena sesungguhnya engkaulah yang maha Alim dan Bijaksana. Yaa Allah karuniakanlah kami rezeki yang luas lagi halal dan bimbinglah kami menggunakannya di jalanMu dengan niat semata karena Allah Yaa Allah Yaa Wakilullah.

Kamis, 09 Mei 2019

Anak-anak Meriahkan Ramadhan Dengan Bergarakan Sahur



Keterangan foto: Anak-anak belasan tahun menjalankan tradisi keliling kampung bangunkan sahur warga.
Sumber foto: NASRULLAH

RANTAU,- Salah satu tradisi di bulan Ramadhan seperti yang dilakukan anak-anak belasan tahun keliling kampung untuk membangunkan sahur warga kota Rantau Kabupaten Tapin masih berjalan.Kamis (9/5)

Sekelompok anak-anak berjalan mulai pukul 02:30 wita bermodal ember sebagai gendang dan peralatan lainnya berkeliling sambil berteriak,”Sahur... sahur...sahur... Ibu-ibu, Bapak-bapak Sahur..sahur…”.

Diantara mereka tak hanya berteriak sahur saja, terkadang diselingi kumandang Shalawat Nabi Muhammad.Saw untuk membangunkan warga di jalan pahlawan desa Mandarahan Kecamatan Tapin Utara untuk mengajak warga menunaikan ibadah puasa ramadhan.Demikian pula di Desa Perintis Raya.

“Arak-arakan anak-anak belasan tahun ini tentunya menyemarakan suasana bulan Ramadhan, ditengah mereka kebetulan sedang masa liburan sekolah selama satu bulan di bulan Ramadhan.Sehingga mereka berkumpul bersama-sama di langgar musholah untuk selanjutnya pukul 02:30 wita mereka bergerak keliling membangunkan sahur warga,”kata Jumiati.

Ini sudah menjadi tradisi daerah kita selama di bulan Ramadhan, orang daerah sini menyebutnya dengan bergarakan sahur yang artinya membangunkan sahur. “Kalau dulu mereka membangunkan sahur dengan dawuh atau bedug beserta gerobaknya dan era sekarang mereka gunakan ember sebagai peralatan gendangnya.Dan semua ini tentunya membuat meriah suasana di bulan Ramadhan hingga masyarakat terbantu untuk menunaikan ibadah puasa esok hari,”pungkasnya.

Reporter NASRULLAH



Selasa, 07 Mei 2019

Marhaban Ya a Ramadhan

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah menemukan kami dengan bulan mulia yang didalamnya memiliki banyak keutamaan. Bulan Ramadhan adalah bulan umat Rasulullah yang mewajibkan seluruh umat muslim untuk berpuasa (menahan haus dan lapar) dan malam harinya beribadah memohon maghfirah Allahu ta’ala.

Yaa Allah shalawat dan salam semoga selalu tercurah atas Baginda Rasulullah.Saw yang kami cinta kasih dan sayang semata-mata karena Allah.
Yaa Allah bentangilah maghfirah ampunanMu pada diri kami dan terimalah tobat kami. Yaa Allah bentangilah curahan asuhan cinta kasih dan sayangMu selalu pada diri kami, lindungilah diri kami dari kebencian hingga kemurkaanMu. Yaa Allah anugerahilah kami Taufik hidayah dan InayahMu pada diri kami di bulan Ramadhan ini untuk dapat melaksanakan kewajibanMu menunaikan ibadah puasa sebulan penuh, serta ingat PadaMu dan melaksanakan HakMu pada diri kami Bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah. Tolonglah kami yang tiada daya dan upaya ini melainkan hanya dengan pertolongan Mu. Illahi Anta Maksudi Wa Ridhoka Matlubi Attini Mahabahtaka wa Marifataka.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls