Selasa, 21 Agustus 2012

Illahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi Atini Mahabataka Wamarifataka





Illahi Anta maksudi / Tuhanku, Engkaulah yang kumaksud,


وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِيْ

Wa Ridhokka Matlubi/ dan ridhaMU yang hamba cari,


أَعْطِنِيْ مَحَبَّـتَكَ وَ مَعْرِفَتَكَ

A`thinî mahabbahtaka wa ma`rifataka/ limpahkan hamba cintaMU dan makrifahMU


1.

اَللَّـهُمَّ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ

Allahumma yâ qâdhiya l-hâjât / Wahai Allah, pemenuh segala hajat & kebutuhan…


Hajat kami banyak, ya Allah…

penuhilah hajat dunia kami, juga hajat akhirat kami…


2.

اَللَّـهُمَّ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ

Allahumma yâ kâfiya l-muhimmât / Wahai Allah, pencukup segala kepentingan…


Cukupkanlah kepentingan rumah tangga kami…

Cukupkanlah kepentingan pendidikan anak-anak kami…

Cukupkanlah kepentingan usaha dan pekerjaan kami…

Cukupkanlah kepentingan ibadah kami…

Cukupkanlah bekal kami untuk berhaji,

sebelum mati mendatangi…


3.

اللَّـهُمَّ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ

Allahumma yâ dâfi‘a l-baliyyât / Wahai Allah, penolak segala bala’…

penepis segala bencana…


Jauhkanlah kami dari berbagai bala’ dan bencana…

-- bencana wabah Corona

– bencana natural, maupun bencana moral…

– bencana finansial, maupun bencana spiritual…

Jauhkan kami dari bencana rumah tangga, ya Allah…


4.

اللَّـهُمَّ يَا رَافِعَ الدَّرَجَاتِ

Allahumma yâ râfi‘a d-darajât / Wahai Allah, pengangkat derajat…

peninggi martabat…


Angkatlah derajat dan martabat kami…

Muliakanlah umat Muhammad ini di hadapan umat-umatMu yang lain…

Jangan Engkau perhinakan kami,

hanya karena banyaknya dosa dan maksiat yang kami buat…

Tutuplah segala cacat, aib, cela, dan kekurangan-kekurangan kami…


5.

اللَّـهُمَّ يَا شَافِيَ الْأَمْرَاضِ

Allahumma yâ syâfiya l-amrâdl / Wahai Allah, penyembuh dari segala penyakit…


Sembuhkanlah kami dari penyakit-penyakit jismani…

juga penyakit-penyakit ruhani…

Jauhkanlah kami dari penyakit munafik…


6.

اللَّـهُمَّ يَا مُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ

Allahumma yâ mujîba d-da‘awât / Wahai Allah, penjawab segala doa…


Engkau pengabul segala permohonan…

Perkenankanlah segala permintaan kami…

Sampaikanlah anak-cucu kami pada cita-cita dan harapan mereka…


7.

اللَّـهُمَّ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allahumma yâa arhama r-râhimîn / Wahai Allah, Maha Penyayang di antara para penyayang


Sayangilah kami ya Allah…

Jadikanlah kami orang-orang yang Engkau cintai,

sekaligus orang-orang yang mampu untuk saling mencintai…

Sebagaimana kami selalu mengharap ampunan dan maaf dariMu…

jadikan pula kami orang-orang yang mampu memaafkan orang lain…

Angkatlah segala marah & iri, benci & dendam,

serta kekecewaan dari diri kami…

I'tikaf di Masjid



Oleh Nasrullah.

Hmm...indahnya di Inabah bagi ikwan Suryalaya disini, terkait topik I'tikaf di Inabah kita memang selalu bergantung dengan yang namanya masjid rumah illahi, nah momment yang pass deh.

Beberapa hall (Keadaan) yang diperbolehkan bagi orang yang melaksanakan i’tikaf di Masjid dan bermaksud keluar dari tempat i’tikaf-nya. Pertama, Ada hajat kebutuhan yang sangat mendesak dan tidak bisa ditunda lagi  seperti halnya buang hajat, “Seluruh Ulama sepakat bahwa seseorang yang sedang melaksanakan i’tikaf di Masjid, diperbolehkan keluar dari tempat i’tikaf untuk buang air besar maupun kecil, karena hal itu tidak mungkin dilakukan di dalam masjid dan tak dapat ditunda bagi seseorang yang sedang berhajat” (Red.Ibnu Mundzir).

Selain buang hajat, kebutuhan yang tak dapat ditunda yakni makan dan minum pada saat sahur dan berbuka puasa. Sebagaimana penuturan Ibunda Aisyah berkata, “Jika Rasulullah SAW beri’tikaf, beliau menjulurkan kepalanya kepadaku, lalu aku menyisir rambut beliau. Beliau tak masuk ke rumah, kecuali untuk memenuhi kebutuhan manusiawi.” (HR Bukhari-Muslim).

Menyisir rambut dan mengguntingnya, memotong kuku, membersihkan tubuh dari debu dan kotoran, memakai pakaian yang bagus, dan memakai minyak minyak wangi.
Artinya Makan, minum, dan tidur di dalam masjid diperbolehkan saat beri’tikaf di masjid, syaratnya tetap menjaga kebersihan masjid.

Selain itu juga diperbolehkan bagi seseorang yang sedang i’tikaf keluar untuk menyalami sanak keluarga yang hendak berpergian. Menurut Sayyid Sabiq, “orang yang i’tikaf boleh keluar dari tempat i’tikaf untuk mengucapkan selamat jalan kepada keluarganya yang hendak bepergian”.

I’tikaf dan Khalwat (Menyepikan Diri)

Dalam I’tikaf hendaknya selalu diisi dengan berbagai ibadah kepada Allah SWT. Atau dengan menyepikan diri Khalwat terhadap segala sesuatu dan memfokuskan diri terhadap Allah dan melepaskan segala sesuatu kecuali Allah.SWT, mengingat-nya baik ketika berbaring, duduk, berdiri dengan ingat Allah sebanyak-banyaknya baik dikala siang dan malam. Lidah selalu basah dengan lantunan zikir baik itu tasbih, hamdalah maupun tahlil, dan memutuskan diri dengan seluruh kemampuan yang dimiliki (red.tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah) dengan berserah diri dan berusaha menjadi tempat persinggahan Allah.SWT semata. 

“Persinggahan Allah.SWT yang berarti bahwa segala bentuk amal kebaikan itu berasal dari Allah dan kembali kepada Allah, kita hanya tempat persinggahannya, karena Allah-lah jualah yang memberikan hidayah kepada kita untuk bisa ingat (zikir) pada Allah dan mendekat kepadanya melalui tingkatan Maqamat atau Hallikhwal”. Bersandar selalu kepada Allah seraya berharap selalu dalam curahan cahaya kasih sayang Allah melalui cahaya nabi Muhammad.SAW.


Syekh Abd al-Qadir berkata  :


Dalam gua Hira, dimana Nabi SAW. ber-khalwat, cahaya mamancar, fajar menyingsing, dan matahari terbit. Gemerlap pertama cahaya cahaya Islam telah menyambar. Tak pernah Nabi SAW meninggalkan khalwatnya, bahkan setelah meninggalkan Gua Hira. “Sepanjang hidupnya beliau SAW meneruskan latihan khalwat (‘itikaf) nya terutama  selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan”.


Ini memperagakan bahwa sepanjang hidupnya, Nabi SAW  meneruskan khalwatnya secara tetap. Tentu saja tugas maha berat menyampaikan Risalah Allah kepada ummat manusia dan membangun masyarakat beriman.

Nabi s.a.w. melalui khalwatnya dalam Gua Hira, diangkat kepada maqam di mana beliau s.a.w. menerima wahyu. Dalam khalwatnya buah pertamanya adalah mimpi yang benar, dan dari maqam ini beliau s.a.w. diangkat pada Malam Mi’raj, sampai beliau mencapai Hadhirat Ilahiah ke maqam “dua busur jaraknya atau lebih dekat.” (53:9)


Demikian juga, khalwat (menyepi) dalam Sunnah. Bukhari melaporkan bahwa Aisha r.a. mengatakan :

Nabi s.a.w. senang sekali berkhalwat (menyepikan dirinya). Beliau s.a.w. berkhalwat (menyepikan diri). Dalam Gua Hira.

Mengungkapkan kisah tentang Shahabat Gua (Kahfi), Allah bersabda dalam al Qur’an bahwa mereka diperintahkan :

Pergilah kalian ke Gua itu : Tuhanmu akan mengguyur mu dengan Rahmat Nya mengatur urusanmu menuju kemudahan. (18:16)


Terdapat amalan-amalan yang mustahab dalam i’tikaf atau berkalwat seperti
1. Shalat. Mengerjakan shalat fardhu (wajib) maupun sunah saat i’tikaf amat dianjurkan. Sebab, shalat merupakan seutama-utamanya ibadah dan paling besar pahalanya. “Shalat merupakan hubungan langsung antara dua pihak, yakni seorang hamba dengan Allah.SWT. Terlebih, shalat adalah tiang agama dan rukun Islam yang paling utama,” kata Al-Kubaisi.

2. Memperbanyak membaca Alquran.  Dengan membaca Alquran hati akan menjadi tenang dan jiwa menjadi tentram. Terlebih, pahala membaca Alquran juga amat besar. Orang banyak membaca Alquran mandapat jaminan untuk mendapatkan syafaat di hari akhir kelak. Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah oleh kalian Alquran. Karena sesungguhnya Alquran itu akan datang menghampiri kalian di hari kiamat sebagai syafaat.” (HR Muslim).

3. Memperbanyak Zikir. Orang yang i’tikaf dianjurkan untuk memperbanyak zikir. Tentu saja, yang diutamakan adalah amalan-amalan yang disyariatkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, seperti: bertasbih, tahmid, tahlil, istighfar, dan sebagainya.  Menurut para ulama, zikir merupakan salah satu ibadah khusus untuk bertaqarub kepada Allah SWT. Sesungguhnya, menyibukkan diri saat i’tikaf dengan berzikir akan mendapat pahala yang besar.
Allah SWT berfirman, “Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu; bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” (QS Al-Baqarah [2]: 152).

4. Bershalawat. Amalan lainnya yang dianjurkan bagi orang yang beri’tikaf adalah memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW. Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Bershalawat menjadi salah satu sebab turunnya rahmat Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, ‘’Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah memberinya rahmat sepuluh.’’ (HR Muslim).

5. Mengurangi hubungan dengan orang banyak. Pada saat i’tikaf dianjurkan untuk mengurangi hubungan dengan orang banyak (berkalwat). Bahkan, kata para ulama, lebih disukai, jika i’tikaf telah selesai, kita berdiam diri pada malam menjelang Idul Fitri. Kemudian, keesokan harinya keluar dari masjid tempat i’tikaf menuju tempat shalat Idul Fitri. Dengan demikian, kita telah menyambung dari satu ibadah ke ibadah yang lainnya.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bangun (untuk beribadah) pada dua malam Ied dengan mengharapkan pahala dari Allah, maka Allah tidak akan mematikan hatinya pada saat dimatikannya semua hati.”

Minggu, 12 Agustus 2012

Adab Buang Hajat


Buang hajat merupakan rutinitas amaliyah yang sering dilakukan semua orang. Maka alangkah baiknya bila kita mengetahui adab-adab buang hajat sesuai dengan tuntunan syari’at Islam yang mulia ini.

Adanya tuntunan dalam masalah buang hajat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sangat sempurna. Tidak ada yang tersisa dari problematika umat ini, melainkan telah dijelaskan secara gamblang oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Tak heran, jika kaum musyrikin pernah terperangah seraya berkata kepada Salman Al-Farisi radhiallahu ‘anhu: “Sungguh Nabi kalian telah mengajarkan segala sesuatu sampai-sampai perkara adab buang hajat sekalipun.” Salman menjawab: “Ya, benar…” (HR. Muslim No. 262)

Di antara adab-adab tersebut adalah:
1. Berdo’a Sebelum Masuk WC
WC dan yang semisalnya merupakan salah satu tempat yang dihuni oleh setan. Maka sepantasnya seorang hamba meminta perlindungan kepada Allah subhanahu wata’ala dari kejelekan makhluk tersebut. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan do’a ketika akan masuk WC:
بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ‏‎ ‎إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ‏‎ ‎الْخُبُثِ وَ الْخَبَائِثِ
“(Dengan menyebut nama Allah) Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan setan laki-laki dan setan perempuan.” (HR. Al-Bukhari no. 142 dan Muslim no. 375. Adapun tambahan basmalah di awal hadits diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani)
Doa ini dapat pula dibaca dengan lafazh:
بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ‏‎ ‎إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ‏‎ ‎الْخُبْثِ وَ الْخَبَائِثِ
“(Dengan menyebut nama Allah) Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari segala bentuk kejahatan dan para pelakunya.” (Lihat Fathul Bari dan Syarhu Shahih Muslim pada penjelasan hadits di atas)
2. Mendahulukan Kaki Kiri Ketika Masuk WC Dan Mendahulukan Kaki Kanan Ketika Keluar
Dalam masalah ini tidak terdapat hadits shahih yang secara khusus menyebutkan disukainya mendahulukan kaki kiri ketika hendak masuk WC. Hanya saja terdapat hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyukai mendahulukan yang kanan pada setiap perkara yang baik.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, beberapa ulama seperti Al-Imam An-Nawawi dalam kitab beliau, Syarhu Shahih Muslim, dan juga Al-Imam Ibnu Daqiqil ‘Id menyebutkan disukainya seseorang yang masuk WC dengan mendahulukan kaki kiri dan ketika keluar dengan mendahulukan kaki kanan.
3. Tidak Membawa Sesuatu Yang Terdapat Padanya Nama Allah subhanahu wata’ala Atau Ayat Al-Qur`an kedalam WC
Sesuatu apapun yang terdapat padanya nama Allah subhanahu wata’ala, atau terdapat padanya ayat Al-Qur’an, atau terdapat padanya nama yang disandarkan kepada salah satu dari nama Allah subhanahu wata’ala seperti Abdullah, Abdurrahman dan yang lainnya, maka tidak sepantasnya dimasukkan ke tempat buang hajat (WC). Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Barangsiapa yang mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)
Adapun hadits yang sering dipakai dalam masalah ini tentang peletakan cincin Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam ketika masuk WC merupakan hadits yang dilemahkan para ulama. (Taudhihul Ahkam, 1/324)
4. Berhati-hati Dari Percikan Najis
Tidak berhati-hati dari percikan kencing merupakan salah satu penyebab diadzabnya seseorang di alam kubur. Tetapi perkara ini sering disepelekan oleh kebanyakan orang. Suatu ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melewati dua kuburan, seraya beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sungguh dua penghuni kubur ini sedang diadzab. Tidaklah keduanya diadzab melainkan karena menganggap sepele perkara besar. Adapun salah satunya, ia diadzab karena tidak menjaga dirinya dari kencing. Sedangkan yang lainnya, ia diadzab karena suka mengadu domba….” (HR. Al-Bukhari no. 216 dan Muslim no. 292)
Dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam telah memperingatkan:
“Bersucilah kalian dari kencing. Sungguh kebanyakan (orang) diadzab di alam kubur disebabkan karena kencing.” (HR. Ad-Daraquthni)
5. Tidak Menampakkan Aurat
Menutup aurat merupakan perkara yang wajib dalam Islam. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melarang seseorang dalam keadaan apapun, termasuk ketika buang hajat, untuk menampakkan auratnya di hadapan orang lain. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila dua orang buang hajat, maka hendaklah keduanya saling menutup auratnya dari yang lain dan janganlah keduanya saling berbincang-bincang. Sesungguhnya Allah sangat murka dengan perbuatan tersebut.” (HR. Ahmad dishahihkan Ibnus Sakan, Ibnul Qathan, dan Al-Albani, dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu)
Oleh karena itu, kebiasaan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam adalah menjauh dari pandangan para sahabatnya ketika hendak buang hajat.
Abdurrahman bin Abi Qurad radhiallahu ‘anhu berkata: “Aku pernah keluar bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam ke tempat buang hajat. Kebiasaan beliau ketika buang hajat adalah pergi menjauh dari manusia.” (HR. An Nasa’i No. 16. Dishahihkan Asy Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’us Shahih, 1/495)
6. Tidak Beristinja’ dengan Tangan Kanan
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melarang beristinja’ dengan tangan kanan sebagaimana sabda beliau shalallahu ‘alaihi wasallam:
لاَيَمَسَّنَّ أَحَدُكُمْ‏‎ ‎ذَكَرَهُ بِيَمِيْنِهِ‏‎ ‎وَهُوَيَبُوْلُ وَلاَ‏‎ ‎يَتَمَسَّحْ مِنَ الْخَلاَءِ‏‎ ‎بِيَمِيْنِهِ
“Janganlah seseorang di antara kalian memegang kemaluan dengan tangan kanannya ketika sedang kencing dan jangan pula cebok dengan tangan kanan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Qotadah radhiallahu ‘anhu)
Hadits inipun mengandung larangan memegang kemaluan dengan tangan kanan ketika sedang kencing. Hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan adab (etika yang baik) dan kebersihan, termasuk ketika buang hajat sekalipun.
7. Boleh Bersuci dengan Batu (Istijmar)
Di antara bentuk kemudahan dari Allah subhanahu wata’ala ialah dibolehkan bagi seseorang untuk bersuci dengan batu (istijmar). Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata:
“Suatu hari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam buang hajat, lalu beliau meminta kepadaku tiga batu untuk bersuci.” (HR. Al-Bukhari No. 156)
Namun batu yang dipakai harus berjumlah ganjil dengan jumlah minimal tiga batu sebagaimana dinyatakan Salman Al-Farisi radhiallahu ‘anhu:
“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melarang bersuci (istijmar) kurang dari tiga batu.” (HR. Muslim)
Juga hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Jika kalian bersuci dengan batu (istijmar), maka hendaklah dengan bilangan ganjil.” (HR. Muslim)
Para ulama menyebutkan kriteria batu yang dipakai adalah batu yang suci lagi kering. Tidak boleh jika batu tersebut dalam keadaan basah. Dibolehkan juga menggunakan benda-benda lain selagi bisa menyerap benda najis dari tempat keluarnya, yaitu qubul dan dubur, dengan syarat berjumlah ganjil dan minimal 3 (tiga) buah.
8. Larangan Beristinja’ dengan Tulang dan Kotoran Binatang
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melarang beristinja’ dengan tulang atau kotoran binatang, di samping keduanya merupakan benda yang tidak dapat menyucikan. Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu berkata:
“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam telah melarang beristinja’ dengan tulang dan kotoran binatang.” (HR. Muslim)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan hikmah pelarangan beristinja’ dengan tulang sebagaimana disebutkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tulang adalah makanan saudara kalian dari kalangan jin.” (HR. Al-Bukhari)
9. Tidak Menghadap Atau Membelakangi Kiblat Ketika Buang Hajat
Para ulama berbeda pendapat dalam permasalahan ini. Sebagian ulama berpendapat dilarangnya buang hajat dengan menghadap atau membelakangi kiblat secara mutlak, baik di tempat terbuka maupun di tempat tertutup. Inilah pendapat Ibnu Taimiyyah, Asy-Syaukani, Asy-Syaikh Al-Albani dan yang lainnya. Berdalil dengan hadits dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila seseorang dari kalian buang hajat, maka janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya. Akan tetapi hendaknya ia menyamping dari arah kiblat.” (HR. Al-Bukhari No. 394 dan Muslim No. 264)
Sebagian ulama lain berpendapat bahwa larangan buang hajat dengan menghadap kiblat adalah apabila di tempat terbuka. Namun jika di tempat tertutup, maka dibolehkan menghadap kiblat. Dalil yang menunjukkan bolehnya perkara tersebut adalah hadits dari Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhu, ia berkata:
“Aku pernah menaiki rumah saudariku Hafshah (salah satu istri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam) untuk suatu kepentingan. Maka aku melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sedang buang hajat dengan menghadap ke arah negeri Syam dan membelakangi Ka’bah.” (HR. Al-Bukhari No. 148 dan Muslim No. 266)
Demikian pula hadits Jabir bin ‘Abdillah radhiallahu ‘anhu, ia berkata:
“Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam melarang kami membelakangi atau menghadap kiblat ketika buang hajat. Akan tetapi aku melihat beliau kencing dengan menghadap kiblat setahun sebelum beliau wafat.” (HR. Ahmad, 3/365, dihasankan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’us Shahih, 1/493)
Pendapat inilah yang nampak bagi penulis lebih kuat. Dan ini pendapat yang dipilih Al-Imam Malik, Ahmad, Asy-Syafi’i, dan mayoritas para ulama. Namun dalam rangka berhati-hati, sebaiknya tidak menghadap kiblat ketika buang hajat walaupun di tempat tertutup. Hal ini disebabkan karena perbedaan pendapat yang sangat kuat di antara para ulama dalam masalah ini.
10. Berdo’a Setelah Keluar WC
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan do’a yang dibaca ketika keluar dari tempat buang hajat. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam jika keluar dari tempat buang hajat membaca do’a:
غُفْرَانَكَ
“(Aku memohon pengampunanmu).” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan dishahihkan Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil No. 52)
Terdapat riwayat-riwayat lain yang menyebutkan beberapa bentuk do’a yang dibaca setelah buang hajat. Namun seluruh hadits-hadits tersebut didha’ifkan para ulama pakar hadits. Al-Imam Abu Hatim Ar-Razi berkata: “Hadits yang paling shahih tentang masalah ini adalah hadits ‘Aisyah (yang telah disebutkan di atas).” (Taudhihul Ahkam, 1/352)
Inilah beberapa perkara yang perlu dicermati oleh setiap muslim. Sungguh tidak layak bagi seorang muslim menganggap hal ini sebagai perkara yang sepele. Wallahu ta’ala a’lam.
Sumber: http://www.assalafy.org/mahad/?p=268

Foto Drama Segitiga Bermuda
















Terlepas benar atau tidaknya gambar-gambar ini tentunya akan tergantung kepada sejauh mana manusia mampu menguak tentang misteri Segitiga bermuda yang hingga saat ini masih terselimuti sejuta misteri
Gambar-gambar Dramatis Segitiga Bermuda – Pada masa pelayaran Christopher Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”.
Beberapa orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area.
Berbagai peristiwa kehilangan di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun 1951 oleh E.V.W. Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel mengenai peristiwa kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan menyebutnya ‘Segitiga Setan’. Hal tersebut diungkit kembali pada tahun berikutnya oleh Fate Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964, Vincent Geddis menyebut area tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang mematikan’ , setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’ menjadi istilah yang biasa disebut.
Penjelasan yang meragukan
Tanggapan beberapa orang
Peta tempat-tempat yang mengandung gas methana
Perusahaan asuransi laut Lloyd’s of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai mengkonfirmasi keputusan tersebut. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus.
Gas Methana
Penjelasan lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius adalah adanya gas methana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.
Penjelasan lain
Ada yang mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan karena tempat tersebut merupakan pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien yang tidak mau diusik oleh manusia,sehingga kendaraan apapun yang melewati teritorial tersebut akan terhisap dan diculik. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya dikarenakan oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga
Bermuda,sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam. Dan bahkan ada yang mengatakan Segitiga Bermuda merupakan pusat bertemunya antara arus air dingin dengan arus air panas,sehingga akan mengakibatkan pusaran air yang besar/dasyat.
Meskipun beberapa teori dilontarkan, namun tidak ada yang memuaskan sebab munculnya tambahan seperti benda asing bersinar yang mengelilingi pesawat sebelum kontak dengan menara pengawas terputus dan pesawat lenyap.
Peristiwa-peristiwa terkenal
Pesawat pada penerbangan TBF Grumman Avenger, mirip dengan penerbangan
Salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius mengenai hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di segitiga bermuda adalah Penerbangan 19. Penerbangan 19 merupakan kesatuan angkatan udara dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat.
Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dibuat secara sistematis oleh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengahadapi situasi buruk, namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, dianggap tidak masuk akal.
Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di lautan dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap karena penerbangan tersebut masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang cerah.

Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap “penyebab dan alasannya tidak diketahui”.
Kronologi dari beberapa peristiwa terkenal
* 1840: HMS Rosalie
* 1872: The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda
* 1909: The Spray
* 1917: SS Timandra
* 1918: USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran
* 1926: SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk
* 1938: HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang
* 1945: Penerbangan 19 menghilang
* 1952: Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang
* 1962: US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap
* 1970: Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town.
* 1972: Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru
* 1976: SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
* 1978: Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus
* 1980: SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai
* 1995: Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien
* 1997: Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman
* 1999: Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent.


Kamis, 09 Agustus 2012

Inabah Di Puncak Suryalaya

Oleh Nasrullah

Seseorang yang dilanda kegalauan berkecamuk dalam diri lantaran tertekan oleh persoalan hidup yang menghimpit membuat Ia merasa putus asa. Ditengah situasi seperti ini banyak orang yang terjebak hingga terjerumus yang pada akhir-nya mencari pelarian kearah yang dinilai umum adalah salah, hal itu dilakukan untuk menyelesaikan problem hidup dengan menggunakan narkoba, miras, sampai dugem ke dunia malam mencari kesenangan sementara dengan tujuan untuk menghilangkan permasalahan hidup yang dihadapinya. Namun apalah arti semua-nya itu, bahwa langkah pelarian yang diambil-nya terkesan sia-sia karena tidak juga menyelesaikan persoalan-nya ketika pengaruh dari narkoba (obat bius) atau miras itu hilang darinya. Semuanya kembali dalam suasana hati yang galau lagi tertekan, hingga akhirnya selalu ketergantungan dengan narkoba bahkan ada yang tidak bisa hidup tanpa narkoba (Sakau).

Metode Kembali kepada Allah (Inabah) sangat ampuh ketika persoalan diatas melanda, “Larilah kepada Allah dan berserah kepada-nya .” Ketimbang lari ke tempat dugem dan mabok, mending kita mandi, wudhu dan sholat di masjid tentunya itu lebih baik. Sebagaimana Metode yang diterapkan Abah Anom Suryalaya, Guru Talqin melalui metode Inabah-nya itu dinilai cukup ampuh untuk menyelesaikan persoalan hidup dengan teknik meditasi-nya lagi tobat. Dan dapat menyembuhkan orang yang selalu ketergantungan dengan narkoba melalui hotel bintang lima Inabah-nya.

Dalam Inabah kita berserah diri untuk kembali pada Allah, dengan menyerahkan persoalan hidup yang dihadapi kepada Allah. Diantara-nya dengan “Tobat”. Allah sangat suka dengan orang-orang yang pernah berbuat kesalahan lalu tobat dan mensucikan diri. Sebagaimana SMS kakak yang masuk memberikan spirit pembenahan diri, “Allah suka orang bertobat, yang sebelumnya berbuat salah lalu bertobat dengan sungguh hati kembali ke jalan-Nya dengan Ilmu. Karena Ilmu itu lebih utama dari pada amal”.

“Sesungguh-Nya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.AlBaqarah 2:222).

Rasullulah SAW berkata, “Demi jiwakku berada dalam genggaman-Nya, Jika kalian tak melakukan dosa, maka Allah akan melenyapkan kalian. Kemudian Allah mendatangkan orang-orang baru yang mereka melakukan dosa, lalu mereka memohon ampun kepada Allah, dan Allah pun mengampuni mereka.” (HR.MUSLIM).
 
Jangan pernah putus asa dari rahmat-nya karena Allah maha pengampun lagi maha pengasih dan penyayang. Tetap tanamkan sugesti bahwa Allah memang tempat bersandar bagi manusia, walaupun sangat banyak dosa yang telah diperbuat dan kemaksiatan yang menjadi kebiasaan kita sehingga lalai mengingatnya. Yakinlah dengan firman Allah, “Katakanlah : ‘ Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Az-Zumar (39):52)

“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal sholeh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (QS.Thaha (20):82)
Allah juga menjanjikan, “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Allah akan memberikan kenikmatan yang baik (terus menerus) sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS.Hud (11):3).

Nah jadi jangan pernah putus asa dan takut untuk membenahi diri, karena Allah akan selalu beserta orang-orang yang berserah diri padanya lagi bertobat. Larilah kepada Allah, sembah Ia, dan sebut Ia sebanyak-banyaknya. “Allah maha pengampun, Allah tempat bergantung, Allah tempat bersandar, Allah tempat meminta pertolongan, Allah Maha Pengasih Lagi Penyayang, Allah tempat bernaung serta tempat berlindung, Allah jualah yang mengawasi kita, dan gerak-gerik kita, karena Allah maha bijaksana lagi maha Alim.”

Semoga hidup kita dengan bertobat selalu dalam naungan kasih sayang-nya. Dan menjadi tempat sasaran cemburunya, karena Allah cemburu dengan kasih sayang-nya. “Kasih sayang Allah mendahului kemurkaannya.”

Maqamat dan Hallikhwal
      
      Dengan kita berlari dan bertobat kepada Allah dengan selalu meminta ampun kepadanya. Allah akan menganugerahi orang-orang yang bertobat dengan suatu maqamat atau berupa stasiun. “Inabah dan Tobat merupakan Maqamat atau fase tahapan stasiun bagi orang yang berlari berjalan kepada Allah untuk meraih ampunannya. Barang siapa tidak ada tobat-nya tidak ada pula maqamnya bagi orang itu.”
      Begitupun dengan Hallikhwal (Keadaan Hati), Hallikhwal merupakan anugerah illahi teruntuk orang-orang yang mencintai, mengasihi, lagi menyayangi karena Allah. Barang siapa tidak ada cinta-nya tidak adapula hallikhwal baginya. Hallikhwal sama seperti maqamat namun karakter hallikhwal tidak menetap dan lebih lembut.

 Nah alangkah indahnya, jika niat kita bertobat atas dasar karena Allah. Jadikan Allah dan Ridho-nya tujuan, dan biarkan anugerah illahi berupa hallikhwal (keadaan hati) menghiasi dada ini dengan mengarungi lintasan jalan mustahab berupa berlaku-nya sunahtullah bagi diri. “Allah menciptakan sesuatu secara berpasang-pasangan di dunia ini, ada kanan dan ada kiri. Juga ada hitam dan putih. Untuk itulah berlakunya dua sisi hidup ini tentu lebih utama.“


Selasa, 07 Agustus 2012

Malam Seribu Bulan

Oleh Nasrullah.

      Alhamdullilah(Segala Puji Bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam) tanpa terasa sudah memasuki malam ke 15 bulan Ramadhan 1433 hijriah, terhitung lima malam lagi hingga malam terakhir bulan Ramadhan terdapat satu malam yang jika seorang beribadah pada malam itu nilainya sama dengan beribadah seribu bulan. Mulailah mencari pada 10 malam terakhir Ramadhan pada bilangan ganjil, satu malam itu adalah malam Lailatul Qadar, dan semua pasti tahu malam itu yang memiliki banyak keutamaan di dalamnya, dimana Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadar dengan iringan para malaikat yang turun ke dunia atas izin Allah.SWT, Malaikat Jibril.AS berserta para malaikat turun pada malam itu sehingga malam itu sejahtera, sentosa penuh berkah, malam nan tenang, dan penuh rahmat kasih sayang Allah hingga terbit fajar.
Malam lailatul qadar adalah malam yang dimuliakan Allah melebih malam-malam lainnya, malam kemulian yang nilainya lebih baik dari 1.000 bulan. Orang yang beribadah pada malam Lailatul Qadar nilai pahalanya sama dengan beribadah selama 1.000 bulan.
Tanda malam Lailatul Qadar sebagaimana Nabi kita Muhammad.SAW yang kita cinta dan sayangi kerana Allah menyatakan melalui hadist sahih yang diriwayatkan Bukhari.

Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan" (HR. Bukhari)
Nabi menyuruh kita mencari malam itu pada bilangan-bilangan ganjil, Lailatul Qadar turun pada malam-malam ganjil yakni malam 21, 23, 25, 27 dan 29 dari bulan Ramadhan.
Ada beberapa tanda malam lailatul qadar, diantaranya :
1. Ada yang berkata orang yang menemui malam lailatul qadar sebelum waktu sahur, mereka melihat cahaya yang sangat terang di sekeliling maupun seluruh tempat yang gelap gulita. Seperti cahaya keemasan di sekelling, dan sontak ‘Aku baru melihat cahaya’. Alhamdullilah.
2. Kata orang tua, tanda malam lailatul qadar itu suasana iklim udara dan angin sekitar nampak terasa tenang, tidak ada hujan. Malam yang penuh kelembutan Rabbaniyatul Il’m, cerah, tidak begitu panas juga tidak begitu dingin. Nampaknya kondisi iklim berimbang, pada pagi harinya matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.
3. Malaikat Jibril.AS dan para Malaikat atas perintah Allah.SWT menurunkan ketenangan pada malam itu untuk umat manusia, dalam beribadah rasa tenang menyelimuti dan hallikhwal seperti ini tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
3. Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.
4. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan cerah, tidak ada sinar.

Malam lailatul Qadar tetap menjadi SIR yang tetap dirahasiakan oleh Allah.SWT agar umat manusia di dunia menghayati dan berkalwat pada 10 malam terakhir di bulan suci Ramadhan yakni dengan memperbanyak amal ibadah.
“Ya Allah semoga kami dapat menemui malam kemulianmu itu, dan mendapatkan berkah darimu di malaam itu. Berilah kami petunjuk dan hidayahmu selalu untuk tetap taat, ingat selalu padamu dalam bentuk zikir dan berserah hanya padamu. Ampunilah kami ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang lagi penerima tobat dan lemah lembut. Ya Allah yang membolak balikan hati manusia, tetapkanlah hati kami untuk selalu taat padamu dan ingat padamu. Ya Allah jadikanlah kami selalu menjadi tempat persinggahanmu ya Allah yang maha bijaksana lagi maha mengetahui. Naungilah kami selalu dengan cinta kasih dan sayangmu, dan lindungilah kami dari azab dan kemurkaanmu. Ya Allah kabulkanlah hajat kami, dan berilah kami kebahagian di dunia dan akhirat”.

Senin, 30 Juli 2012

Doa

        Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad.SAW adalah utusan Allah, Ya Allah semoga engkau curahkan kasih sayangmu selalu kepada Nabi Muhammad.SAW beserta sahabat, keluarga, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

        Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, bentangi dan naungilah kami selalu dengan curahan cinta, kasih, dan sayangmu terhadap kami yang membina keluarga atas jalinan cinta, kasih, dan sayang karena Allah. Ya Allah jadikanlah diri kami tempat persinggahanmu semata dan jadikanlah diri kami sasaran cemburumu selalu. Karena sesungguhnya cemburumu adalah kasih sayang. Teguhkanlah hati dan jiwa kami ya Allah atas Hallihwal yang engkau anugerahkan kepada kami, dan tetapkanlah untuk kami yang selalu mencintai, menyayangi, dan mengasihi karena Allah. Lindungilah kami ya Allah dari kemurkaan, kebencian, juga azabmu. “Kasih sayang Allah mendahului murka dan azabnya”. Ampunilah kami ya Allah yang maha pengampun atas khilaf dan kesalahan yang kami perbuat, karena sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami sendiri.

      Ya Allah hanya engkaulah yang kami sembah dan hanya kepadamulah kami meminta pertolongan. Kabulkanlah doa kami (Orang yang saling mencintai, menyayangi, mengasihi karena Allah), sesungguhnya hanya Allah yang dapat mengabulkan setiap doa.

    Ya Allah yang maha mencukupi sesungguhnya engkaulah yang maha kaya juga yang mengurusi setiap makhluk ciptaannya dengan memberikan rezeki yang luas dan banyak. Ya Allah yang maha pemberi dan maha sebaik-baiknya pemberi rezeki, kabulkanlah doa dan hajat kami (orang-orang yang mencintai, menyayangi, mengasihi karena Allah).

    Ya Allah berilah kami (orang-orang yang mencintai, menyayangi, mengasihi karena Allah) kebahagian di dunia dan akhirat dan mampukan kami serta beri petunjuk kepada kami agar dapat membahagiakan orang yang kami cinta, kasih, serta sayangi karena Allah. Orang-orang yang saling mendoakan dan memberi lagi berbagi antar sesama karena Allah, termasuk tulisan yang ada di blog ini. Ya Allah semoga Ramadhan ini terbentang untuk kami ampunanmu, cinta, kasih dan sayangmu serta pembebasan darimu untuk kami yang saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi karena Allah.

Ramadhan 1433 Hijriah / 31 Juli 2012.


Pengelola Blogg

Sabtu, 28 Juli 2012

Marhaban Ya Ramadhan


Oleh Nasrullah.
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah tuhan seru sekalian alam yang mempertemukan kita kembali kepada bulan mulia yakni Ramadhan yang sebentar lagi datang. Bulan Ramadhan yang ditunggu-tunggu umat muslim terutama kalangan orang-orang yang taat dan patuh kepada-Nya.
Dalam tulisan sebelumnya memiliki konteks yang hampir sama yakni selamat datang Ramadhan, tertera bahwa di dalam bulan Ramadhan terdapat satu malam yang istimewa. Dimana beribadah pada malam itu nilainya sama dengan beribadah seribu bulan. Malam itu bernama malam Lailatul Qadar. Selain itu banyak keistimewaan lainnya di bulan Ramadhan, dimana nafas menjadi tasbih, tidur menjadi ibadah, doa-doa di ijabah oleh Allah dan keutamaan lainnya. Selama bulan Ramadhan banyak keberkahan, dimulai pada 10 malam minggu pertama bulan Ramadhan itu ada Rahmat (kasih sayang) Allah. 10 malam berikutnya itu ada Maghfirah (Ampunan Allah), dan 10 malam terakhir bulan Ramadhan, itu pembebasan dari api neraka dan 1 malamnya yang di tunggu-tunggu umat Muslim.
Sebagaimana khatib Jum’at menyampaikan pesannya, “Selamat datang bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang. Marhaban Ya Ramadhan. Sambutlah bulan Ramadhan ini dengan suka cita karena mana didalam bulan Ramadhan itu banyak keberkahan dan kasih sayang. Persiapkan diri secara fisik agar dapat menunaikan ibadah selama bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang. “tuturnya.
“Barang siapa yang bergembira dan suka cita menyambut kedatangan bulan Ramadhan, bulan penuh berkah lagi mulia. Niscaya Allah mengharamkan jasad-nya dari api neraka. Diampuni segala dosa-dosanya”.
“Shalat lima waktu, sholat jum’at sampai ke jum’at berikutnya, puasa ramadhan ke puasa ramadhan berikutnya adalah sebagai penghapus (dosa) apabila perbuatan dosa besar ditinggalkan”. (HR.Muslim).
Semoga di bulan Ramadhan ini kita mendapat taufik dan hidayah dari Allah.SWT untuk selalu dapat mengingat Allah, serta dapat melaksanakan ibadah wajib maupun sunah sesuai dengan apa yang dilakukan Nabi kita Muhammad.SAW.



Segala puji bagi Allah.SWT,  selamat datang Ramadhan, sebentar lagi kita akan menyambut kedatangan ‘RAMADHAN’, tamu yang mulia lagi agung yakni bulan yang penuh berkah dan kasih sayang (Rahmat) serta banyak lagi keutamaan dan keistimewaan di dalamnya. 10 hari pertama bulan Ramadhan itu ada rahmat (kasih sayang) Allah, 10 hari berikutnya itu ada Maghfirah (Ampunan Allah), dan 10 hari berikutnya itu ada pembebasan dari api neraka. Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa dibandingkan bulan-bulan lainnya, bulan orang-orang berpuasa wajib, sholat malam, membaca al-qur’an, zikir, dan ibadah sunah lainnya. Di bulan Ramadhan nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amal di terima dan doa-doa di ijabah. Bermohon seraya berharap kepada Allah agar membimbing kita untuk melakukan puasa dan membaca kitab suci lagi banyak ingat kepada Allah, hingga Allah mengampuni kita. Dalam  bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya pada malam itu orang beribadah sama dengan seribu bulan.

Sebagaimana Khatib Jum’at kemarin menyampaikan setengah bulan sebelum Ramadhan, tanpa terasa saat ini kita sudah berada dipertengahan bulan Sya’ban, yang sebentar lagi menyambut tamu mulia lagi agung yakni Bulan Ramadhan, bulan penuh ampunan lagi keberkahan.

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, Allah telah mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya, dibuka pintu-pintu langit dan ditutup pintu-pintu neraka jahim serta dibelenggu pemimpin-pemimpin setan, di dalamnya Allah mempunyai satu malam yang lebih baik dari seribu bulan siapa yang dihalangi untuk mendapatkan kebaikannya maka ia telah benar-benar dihalangi dari kebaikan“. Hadits riwayat An Nasai dan dishahihkan di dalam kitab Shahih At Targhib Wa At Tarhib.

“Semoga kita dipanjangkan umur dan bertemu dengan tamu mulia kita yakni bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang, dan semoga juga mendapatkan petunjuk dan hidayah dari Allah.SWT untuk melaksanakan kewajiban menunaikan ibadah di bulan Ramadhan maupun bulan-bulan lainnya, dan tercapai hajat doa dan mendapatkan Ridho Allah.SWT, Amin, “kata khatib saat sholat jum’at.

Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, kita harus menyambut tamu mulia ini dengan suka cita. Termasuk mempersiapkan fisik untuk menghadapi bulan Ramadhan ini, karena kita akan melaksanakan ibadah wajib puasa di bulan Ramadhan.

“Ya Allah pertemukanlah kami selalu dalam bulan mulia Ramadhan ini, dan naungilah kami selalu serta bentangilah kami dengan kasih sayangmu kepada kami. Ya Allah bentangilah maghfirahmu kepada kami dan beri petunjuk dan hidayahmu agar dapat menunaikan perintahmu dan menjauhi laranganmu. Ya Allah ampunilah kami, tetapkanlah hati dan jiwa kami untuk terus mencari keridhoanmu selalu. Illahi anta maksudi waridhoka matlubi attini mahabahtakka wamarifataka.”

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls