Rabu, 10 April 2019

Keutamaan Bulan Syahban Dengan MaghfirahNya

Oleh Nasrullah.
                Bulan Syaban merupakan bulan yang di Istimewakan Allah.SWT, sebagaimana Nabi Muhammad.SAW menyampaikan bulan-bulan mulia yang didalamnya terdapat kelebihan dan keutamaan. “Bulan Rajab Bulan Allah, Bulan Syaban Bulan Ku, dan Bulan Ramadhan bulan Umatku. Kemulian Rajab dengan Isra Mir’aj Rasulullah.SAW, kemulian Syaban dengan satu malamNya yang penuh Rahmat dan Ampunan Allah, dan kemulian Ramadhan dengan Lailatul Qadarnya pada 10 Malam terakhir bulan Ramadhan pada hitungan ganjil”.
                Di dalam bulan Syaban terdapat keutamaan dalam satu malamnya yakni Malam Nisfu Sya’ban. Banyak keutamaan pada malam tersebut diantaranya terbukanya pintu-pintu langit dan Allah membentangkan Rahmat serta MaghfirahNya yang luas bagi orang-orang yang melakukan ibadah pada malam itu dan memohon ampunanNya. Karena pada malam itu, Allah memerintahkan kepada MalaikatNya untuk mengangkat buku amal perbuatan seseorang selama setahun.
                Karena itulah setiap umat muslim diminta untuk tafakur sejenak guna instropeksi diri akan perbuatannya selama setahun pada malam itu.
Pasal Keutamaan Puasa Muharram dan Sya’ban
Aisyah R.A berkata : Tidak pernah Rasulullah.SAW, berpuasa dalam suatu bulan yang lebih banyak dari puasanya dalam bulan Sya’ban adakalanya sebulan penuh. Dan adakalanya hampir penuh hanya sedikit yang tidak puasa. (Buchary, Muslim)
                Banyak Ibadah yang dilakukan umat muslim pada malam mulia itu diantaranya dengan bangun seperempat malam untuk melaksanakan sholat seraya berdoa kepada Allahu ta’ala, memperbanyak dzikir dengan membaca istighfar dan shalawat, dilanjutkan keesokan harinya berpuasa sunah.
                Dari Abdullah bin Amr bin Ash R.A mengatakan : Telah bersabda Rasulullah.SAW padaku : Hai Abdullah, janganlah engkau seperti si Fulan (si dia) yang bangun tidur malam hari tetapi meninggalkan shalat (ibadat) pada malam hari. (Buchary, Muslim)
                Dari keterangan hadist diatas dapat disimpulkan bahwa banyak sekali diantara umat muslim yang tidak bisa tidur pada malam hari dengan banyak sebab, apa  karena dirinya bekerja rutin di malam hari untuk melaksanakan tugasnya atau bawaan penyakit hingga dirinya tak dapat tidur pada malam hari. Jika demikian alangkah baiknya digunakan waktu seperempat malam itu untuk beribadah kepada Allah dengan melaksanakan sholat malam  atau berdzikir kepada Allah disertai membaca shalawat terhadap rasulullah.
                Apalagi keutamaan shalawat terhadap Nabi Muhammad.SAW banyak sekali, sebagai bentuk wasilah untuk bertaqarub mendekatkan diri kepada Allah. Disamping dzikir yang di lafazhkan.
                Barang siapa yang membaca shalawat padaku sebanyak satu kali maka Allah akan memberikan kebaikan pada orang itu sebanyak 10 kali, akan dihapus orang itu dari kesalahan dosa dan akan ditinggikan derajatnya 10 kali (Buchary-Muslim)
                Sebagaimana teladan kita Nabi Muhammad.SAW yang kita cinta kasih dan sayang semata-mata karena Allah semasa hidupnya selalu ingat kepada Allah pada setiap waktunya. Sebagaimana dikatakan istri beliau dalam keterangan riwayat hadist di bawah ini.
                Dari Aisyah R.A mengatakan: Adalah Rasulullah.SAW. Mengingat Allah pada segala waktunya. (Muslim)
                Apalagi di daerah ini tingkat keyakinan keagamaannya sangat tinggi karena mereka cinta Allah dan Rasulullah.SAW, dari mulai kalangan Arifin Billah dan Alim Ulama yang selalu istiqomah dengan ikhlash memberikan ilmu melalui tausyiah dalam majelis il’m nya kepada para pejabat, guru, pedagang, petani, dan masyarakat lainnya. Berkat perjuangan para ulama ini terciptalah budaya religius Islami yang kental di tengah-tengah masyarakat. Contohnya seperti acara haulan, isra mir’aj, tahlilan, tausyiah majelis il’m,  selamatan dan syukuran, hingga di bulan Ramadhan yang selalu meriah yaitu buka puasa bersama. Dalam acara tersebut mereka yang cinta kasih dan sayang terhadap Nabi Muhammad.SAW selalu mendahuluinya dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang (Bismillahirahmanirahim) dan mengakhirinya dengan pujian kepada Allah (Alhamdulillah). Setelah melantunkan ayat suci al-qur’an, dizikir disertai shalawat, hingga berdoa secara berjamaah.
                Jalinan Ukhuwah Islamiyah rekat di tengah-tengah masyarakat banyak dalam keseharian untuk saling bersilahturahmi ke sesama umat muslim dalam setiap acara. Tak hanya berkumpul di Masjid dan Musholah tempat mereka berkumpul, melainkan ada pula di sebuah rumah seseorang yang sengaja menggelar acara selamatan untuk keluarganya. Dalam setiap acara terhampar luas rezeki dari Allah berupa makanan dan minuman yang banyak seperti kue dan nasi bungkus yang khas citra kuliner daerahnya disertai teh hangat manis sebagai pelepas dahaga setelah menghentakan intonasi suara bersama jamaah dalam kumandangkan ayat suci al-qur’an,  dzikir, shalawat hingga berdoa.
                Nasi Bungkus dan Kue asli daerah ini dibuat oleh warga asli daerah dan semuanya didapati dari ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pedagang kue dan nasi bungkus yang menjajakan dagangannya setiap pagi hari, atau dari profesi lainnya. Menariknya ada diantara mereka dalam mengola bahan-bahan kebutuhannya untuk bedagang esok hari itu dilakukan pada malam harinya dengan istilah mereka mengawah di dapur rumahnya. Kendati ada juga yang dilakukannya pada siang hari dan semuanya itu tergantung pada waktu kapan dilaksanakannya acara.
                Dalam mengolah bahan makanan tadi ada diantara mereka yang secara istiqomah menyempatkan waktu mengisi seperempat malamnya dirumah untuk Ibadah kepada Allahu ta’ala sekaligus berdoa kepada Allah dengan harapan dapat dikabulkan doanya sehingga nasi olahannya menjadi berkah. Karena itulah sebuah rumah yang dihuni oleh orang-orang yang bertaqwa kepada Allah dan orang-orang yang musyrik itu berbeda.
                Perumpamaan sebuah rumah yang dijadikan sebagai tempat berdzikir kepada Allah.swt dari pada rumah yang tidak dijadikan sebagai tempat berdzikir kepada Allah didalamnya seperti antara tempat hidup dengan tempat mati. (Buchary-Muslim)
Sumber Hadist Buchary Muslim.  

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls