Sabtu, 17 November 2018

Bulan Maulid Kenang Abah Anom



Bismillahirahmanirahim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang pertama kami sampaikan puji kepada sang pencipta alam semesta. Alhamdulillah segala puji bagi Allah kita sudah berada di bulan Maulid, dimana pada bulan ini banyak sekali keutamaan didalamnya yang diperuntukan untuk kita.

Dibulan Maulid ini seluruh umat muslim mengenang teladan kita Rasulullah.SAW, nabi pilihan Allah yang mulia hingga akhir zaman. Shalawat dan salam semoga terus selalu tercurah kepada Baginda, Keluarga, hingga Sahabat beliau. Dibulan inilah Allah menguji Rasulullah.SAW dengan bermacam ujian dari Allahu ta’ala semasa hidupnya hingga beliau dianugerahkan Allahu ta’ala dapat melihat kondisi umatnya dari zaman ke zaman hingga akhir nanti. Di bulan Maulid ini Rasulullah mewariskan Ilmunya dengan beramanah kepada para pewarisnya seperti Ulama yang ada diseluruh bumi ini dengan dalil berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist.

Di bulan Maulid ini jadi terkenang dengan Abah Anom atau KH.Shohibul Wafa Tajul Arifin.RA guru kami yang kami cinta kasih dan sayang karena Allahu ta’ala. Demikian pula, Abah Zain, Kh.Zainal Abidin Anwar Pengasuh Ponpes Suryalaya dan Kh.Noor Anom.  Saat dzikir khafi sontak teringat talqin Abah kepada diri, alhamdulillah menangis tanda dapat curahan rahmat kasih dan sayang Allah kami dapati ditengah persoalan hidup yang menghimpit dan tengah dihadapi keluarga dalam struktur  tata negara republik indonesia . Demikian pula hallikhwal (keadaan hati) berupa rindu pada sosok Abah yang membimbing diri santri meniti setiap maqamat yang dilintasi mulai dari maqam Inabah dan Tobat hingga selanjutnya.  Rindu sekali ingin mencium tangan beliau lagi dan mendengarkan nasihatnya yang sangat lemah lembut dan santu. Bahkan ingin sekali ziarah ke kubur Abah Sepuh dan Abah Anom di Pageur Agung Suryalaya, sebagaimana baru-baru tadi Ulama di Tasikmalaya berkumpul menyambut Calon Presiden dalam rangkaian safari politiknya dengan menggunakan Helikopternya ke Ponpes Suryalaya, dilanjutkan dengan ziarah ke maqam ulama kharismatik di Tasikmalaya Jawab Barat yaitu Kh.Shohibul Wafa Tajul Arifin atau Abah Anom dan juga Abah Sepuh. Capres Prabowo berbincang-bincang dengan KH.Zainal Abidin Anwar pimpinan Ponpes Suryalaya.

Terima Kasih Abah, kenang kami semoga engkau selalu beserta Allah dan Rasulullah.SAW, karena mencium tanganmu sama dengan mencium tangan Rasulullah.SAW yang kita cinta kasih dan sayang karena Allahu ta’ala.

Kembali ke diri Rasulullah, sebagaimana nasihat khatib jum’at kemarin menyampaikan  pesan terkait kehidupan Rasulullah yang diceritakan sahabat beliau. Di bulan Maulid inilah beliau dilahirkan dan juga meninggal, kelahirannya sebagai nabi pilihan Allahu ta’ala disambut seluruh makhluk di alam semesta. Demikian sebaliknya kepulangan beliau banyak makhluk bersedih.
Sebelum kepulangan beliau, Rasulullah diuji sakit oleh Allah dibulan ini hingga para sahabat melihatnya itu tak seperti biasanya, maka bercucuranlah air mata sahabat melihat kondisi Rasulullah.SAW. Hingga akhirnya Rasulullah.SAW bertanya kepada Sahabat tadi, wahai amirul mukminin apa yang engkau tangisi. Sontak Rasulullah menjawab, “Apakah engkau tidak ridhokah melihat kondisi ku seperti ini,  dunia ini hanyalah ladang bercocok tanam segala amal kebaikan yang sifatnya sementara, dan akhiratlah tempatku nanti dengan Ridho Allah, “katanya.

Terkait Ridho Allah yang ditanamkan kepada seluruh santri yang pernah di talqin Abah Anom. Ridho Allah dijadikan tujuan hidup sebagaimana awal talqinnya baik zahar maupun khafi. “Illahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi Attini Mahabahtaka Wamarifataka”, letakan motivasi ini dalam niat didiri sebelum beraktifitas ibadah kepada Allahu ta’ala. Terima Kasih Abah yang kami cinta kasih dan sayang karena Allah.


“Yaa Allah Yaa Hayuu Yaa Qayum Birahmatika Astagitsu, Yaa Allah Engkaulah Tuhan yang Kami Sembah dan Engkau pula tempat memohon pertolongan. Tolonglah kami Illahi dapat keluar dari struktur tata negara dalam hidup ini dan berilah kami ilmu yang berguna lagi bermanfaat dunia akhirat serta rezeki yang luas banyak lagi halal tanpa harus mengganggu Hidayah dan Inayah yang ada pada diri hamba. Jadikanlah diri hamba tempat persinggahanMu selalu dan tolonglah hamba untuk dapat melaksanakan hak Mu pada diri hamba menjadi orang beriman, sholeh, bertaqwa kepada Allah, Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah. Bentangilah kami dengan MaghfirahMu dan Ridho Mu. Amin.







Senin, 12 November 2018

Maulid Rasulullah Habib Beramanah Agar Proteksi Anak Dari Pengaruh Luar Yang Merusak






RANTAU,~Senandung  Syair  Yaa  Arhaman  Rahimin dan Shalawat Rasulullah.SAW berkumandang merdu berdendang menyentuh kalbu di Sekretariat Majelis Ilm Al-Hadi Pimpinan Habib Mahsin Bin Al Hamid Banahsan Desa Perintis Raya pada Minggu (11/11) malam dalam rangka memperingati Maulid Rasulullah.SAW 1440 Hijriyah sekaligus Haulan Al-Walid Habib Al Hamid Bin Hasan Banahsan.

                Acara maulid malam itu mendatangi Guru Besar dari Hadramaut Kota Seribu Wali Yaman sebagai penceramah dalam kewilayahanNya yang  ditandai dengan cuaca rintik hujan sebagai tanda curahan rahmat barokah cinta kasih sayang dari Allah.SWT teruntuk seluruh para jama’ah majelis Ilm yang hadir terhadap Rasulullah beserta keluarga dan Alim Ulama.

Habib Murtadho Bin Abu Bakar bin Thohir seorang khatib sekaligus dosen di salah satu Universitas Islam yang ada di Yaman sekaligus juga Guru Besar di Yaman. Beliau zuriat salah satu cucu keturunan dari Al-Wali Al-Qutub Al-Imam Al-Habib Abdullah Bin Husin Bin Thohir pengarang kitab Sullam Taufik yang tersebar di seluruh Indonesia terutama berbagai pondok pesantren yang kitabnya dikaji dan dipelajari. Diantara syair-syair karangan Kakek beliau yang terkenal dan biasa kita baca “Yaa Arhaman Rahimin 3 x Qori Alal Muslimin” dan juga biasa kita baca dalam wirid setelah melaksanakan sholat fardhu di Masjid dan Langgar Musholah hingga Majelis Dzikir dan Ilm yang ada di kota Rantau hingga wilayah lainnya adalah “Yaa Allah Bihaa 3 x Khusnul Khatimah”. Selain itu yang biasa kita baca ketika ziarah ke maqam Aulia Allah  “Salamullah Ya Shadar Minarahman Yaa Shakum” pengarangnya Habib Abdullah Bin Thohir Datu Beliau.

Dalam ceramahnya Habib Murtadho Bin Abu Bakar bin Thohir menyampaikan nasehat berupa ilmu kepada para jamaah menggunakan bahasa Timur Tengah yang secara langsung diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Habib dan Habaib yang mendampinginya. Pertama beliau memuji Allah Subhanawatala pemilik alam semesta disambung shalawat terhadap Baginda Rasulullah.SAW pembuka pintu segala kebaikan dan  penyebab turunnya rahmat bagi seluruh alam semesta nabi besar Muhammad dan juga shalawat salam terhadap keluarga beliau hingga sahabat beliau hingga akhir zaman.

Berdasarkan firman Allah  beliau perkenalkan nabi-nabi pilihan Allah mulai dari Nabi Adam.AS hingga nabi-nabi lain seperti Nabi Nuh, Nabi Zakaria,  Nabi Ibrahim.AS diatas sekalian ciptaan Allah diseluruh alam semesta ini,  Allah memilih nabi-nabi tersebut  sebagai pilihan Allah dari makhluk lain selain manusia. Keturunan mereka dari sebagaian keturunan mereka, kemudian Allah menceritakan Nabi Imran yang mengajarkan apa yang ada dalam perut istrinya.

Selain itu beliau memperkenalkan Ibu Maryam Istrinya sebagaimana tertera sudah di dalam ayat suci Al-Qur’an. Pasangan ini lama mengharap kehadiran anak di dalam rumah tangganya.

Dalam hubungan setiap rumah tangga itu semua tergantung dengan niat mereka masing-masing dalam menjalin hubungan berumah tangga, diantaranya seperti tujuan berumah tangga pertama adalah niat untuk memiliki zuriat keturunan  mulia dengan harapan kelak Allah menganugerahkan anak yang sholeh beriman lagi bertakwa terhadap Allahu ta’ala hingga hari kiamat.

Beliau menjelaskan perut rahim Ibu Maryam yang ditetapkan hingga kiamat sebagaimana tertulis di dalam Al-Qur’an dan telah Allah mengamanatkan kepadanya akan mendapatkan keturunan yang mulia. Dengan niatnya Ibu Maryam  berdoa  meminta putra kepada Allah pertama  yang lahir harapnya dalam kandungannya menjadi anak yang sholeh, taat, dan mengabdi kepada Allahu ta’ala hingga hari kiamat. Ini pelajaran besar bagi semua, ketika pria dan wanita menikah pertama adalah letak niat untuk mendapatkan anak yang sholeh bukan mendapatkan anak yang banyak, melainkan anak yang sholeh taat terhadap Allahu ta’ala.

Sebagaimana disebutkan dalam kitab fiqih jika seorang bernadzar maka nadzar itu milik orang lain, yaitu milik Allah.SWT. Sama dengan wanita sholehah ini bernadzar putranya milik Allah termasuk Hakikahnya. Jika seorang bernadzar miliki anak lelaki namun ternyata atas kehendak Allah lain dirinya melahirkan seorang anak wanita, yang mana sama dengan pikiran orang di zaman sekarang berpendapat lelaki lebih baik dibandingkan wanita, menurut beliau itu salah. Pendapat ini benar jika lelaki merasa lebih mulia dari wanita jika lelaki itu taat orang sholeh dan wanita lebih mulia dari lelaki jika wanita itu selalu taat kepada Allahu ta’ala. Namun ternyata banyak wanita lebih mulia daripada laki-laki saat ini.

Dimana wanita saat mengandung dan tak bisa lelaki merasakan hal itu, wanita itu bernadzar Yaa Allah hamba inginkan anak laki-laki namun ternyata Allah berkehendak lain hingga melahirkan anak  wanita. Jika Allah sudah berkehendak lain dan memilih lagi memandang itu lebih baik daripada keinginan semuanya, siapapun itu baik keinginan sang ayah atau keinginan sang ibu yang melahirkan. Karena itulah niat itu seperti bibit yang ditanam pada seseorang jika niat itu bagus akan berkembang hingga berbuah yang bagus.

Hingga akhirnya Nabi Zakaria terpilih untuk mengasuh Maryam anak wanita yang dilahirkan tadi, dan Nabi Zakaria mengasuhnya dengan kasih sayang. Apalagi Nabi Zakaria belum memilik anak. Anak itu tumbuh menjadi wanita sholehah yang sangat mulia dan suci dan selalu menjauhi pengaruh luar yang dapat merusaknya. Bahkan dengan cara diuji oleh Allah dirinya membentengi diri anak itu agar tak tepengaruh dari lingkungan luar yang merusak,  padahal itu dari aspek hakikat adalah Allah menjaga anak dari pengaruh yang bersifat merusak dari luar agar tidak masuk kedalam diri anak dengan cara dibentenginya.

Ini adalah pelajaran bagi seluruh orang tua saat ini, bagaimana cara kita untuk menjaga putra-putri kita dari pengaruh yang bersifat merusak dari luar ke dalam diri. Mulai dari kerusakan di jalan, kerusakan di sekolah, terkadang kerusakan masuk ke lingkungan keluarga. Hingga banyak manusia saat ini lebih memilih menghadiahkan sebuah telepon untuk anak-anaknya, apalagi apa yang disaksikan telepon itu untuk anak-anak kita. Apa yang masuk dalam pikiran dari telepon itu, lebih baik tanamkan Allah didalam dirinya sejak dini, Ingat Allah dimanapun berada, bergantung kepada Allah, bersandar kepada Allah, hingga anak menginginkan sesuatu hendaknya ajari dirinya untuk minta hanya kepada Allah ketimbang menghadiahkan sebuah telepon selular yang saat ini sedang marak digunakan umat manusia.

Apalagi Nabi  Zakaria membentengi diri anak itu dari pengaruh luar yang merusak agar anak itu taat terhadap Allahuta’ala kelak hingga menjadi anak yang sholehah dan tak terpengaruhi lingkungan luar yang merusak tadi.

Semestinya kita selaku orang tua juga instropeksi saat ini demi anak-anaknya, lihat saat ini anak duduk dengan siapa ? dan berkawan dengan siapa, bukan pada dirinya lagi hingga pengaruh luar dapat masuk kedalam pikirannya dengan mudah. Karena itulah jika kita berteman dengan orang yang agamanya baik tentu agama kita akan ikut baik.

Sama sebagai Nabi Zakaria bertahan di tempat benteng anak itu dan terdapat sebuah mihrab  dan mihrab itu bukan tempat tidur ataupun untuk nonton video atau  sekedar melihat gambar di HP, mihrab itu tempat untuk bermunajat hanya kepada Allah Subhanatala. Bahkan disetiap Nabi Zakaria masuk ke Mihrab disitu Nabi Zakaria disediakan oleh Allah hidangan-hidangan yang luar biasa, termasuk kunci. Lalu bertanyalah Nabi Zakaria ke Maryam, Ya Maryam darimana hidangan-hidangan ini, darimana kunci ditanganku, dan darimana makanan ada dimusim dingin dan dimusim panas ini, dari mana engkau dapatkan tanya Nabi Zakaria. Lalu sontak dijawab Maryam yang sholehah  bahwa semua ini datangnya dari Allahuta’ala Yang Maha Kuasa dan Perkasa mengwujudkan segala yang Ia kehendaki. Hidangan yang nikmat ini mencerminkan bahwa Nabi Zakaria merupakan orang yang selalu mensyukuri nikmatNya.

                Demikian tausyiah beliau terhadap para jamaah di majelis ilm yang mulia itu. Kehadiran beliau disambut para jamaah yang hadir untuk mencium tangannya sebagai tanda penghormatan kepada keluarga Rasulullah.SAW yang di cinta, kasih, dan sayang karena Allah. Yaa Allah semoga kami yang hadir termasuk dalam golongan pengikut rasulullah yang kami cinta kasih dan sayang karena Allah hingga mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak sebagai orang sholeh beriman lagi bertakwa kepada Allahutala.

Kamis, 01 November 2018

Senandung Qasidah BURDAH


RANTAU,~ Menghadiri Majelis Il’m di Mushollah Darulsalam Desa Perintis Raya Hulu yang rutin mengumandangkan qasidah shalawat Burdah selama seminggu sekali setiap Rabu Malam  Ba’da Maghrib. Jadi teringat dengan Almarhum Abah Guru Sekumpul KH.Abdul Ghani di Martapura, beliau menceritakan  keutamaan dan fadhilah dari shalawat burdah ini.
Shalawat Burdah ini buah karya karangan sastrawan yang juga seorang Ulama Besar dan juga Sufi di Maroko dan di maqamkan di Mesir. Beliau adalah Imam Bushiri (610-695 H/ 1213-1296 M). Berkat mengarang dan membaca shalawat burdah ini beliau dianugerahi Allah yang secara spontan kesembuhan dari penyakit lumpuh yang dideritanya. Bahkan menurut riwayat Rasulullah.SAW menjumpai beliau dalam mimpinya.  Suatu ketika Al-Bushiri mendapatkan ujian dari Allahu Ta’ala berupa  derita penyakit lumpuh sehingga tak dapat bangun dari tempat tidurnya. Kala itu dibuat syair-syair yang berisi pujian kepada Rasulullah.SAW dengan maksud memohon syafa’atnya. Didalam tidurnya, beliau bermimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad.SAW, kala itu Nabi mengusap wajah Al-Bushiri, kemudian beliau melepaskan jubahnya dan mengenakannya ke anggota tubuhnya. Sontak saat dirinya terbangun dari mimpinya dirinya sembuh dari penyakit lumpuhnya.
Shalawat Burdah ini tersebar ke seluruh penjuru bumi dari timur ke barat.  Burdah yang diartikan mantel dan mengandung fadhilah kesembuhan (shifa) bagi orang yang membacanya di rumah mapun di majelis-majelis dzikir maupun ilm dalam suatu wilayah keagamaan. Bagaimana tidak, bahkan banyak diantara Ulama dan Habib yang membaca burdah mendapatkan fadhilah dapat bertemu Rasulullah.SAW dalam mimpinya untuk tetap istiqomah membaca burdah di Majelis itu. Dalam mimpi tersebut, Rasulullah berkata membaca Burdah sekali lebih afdol daripada membaca Dalail Khoiroot 70 kali.
Bahkan diriwayatkan ketika Hadramaut tertimpa paceklik hingga banyak binatang buas berkeliaran di jalan bahkan bala dimana-mana, lalu seorang habib memerintahkan para jamaah untuk membaca burdah. Alhamdulillah, berkat burdah rumah-rumah dan lingkungan mereka aman dari gangguan binatang buas dan juga bala bencana.
Mengetahui  keutamaan shalawat dan qasidah burdah yang sangat banyak ini sehingga shalawat ini kerap dibaca beliau dalam satu majelis il’m bersama para jamaah yang cinta kasih dan sayang guru sekumpul karena Allahu ta’ala terdiri dari kalangan habaib, ulama, umara, santri, hingga murid-muridnya dari kalangan masyarakat, dan lain sebagainya di Musholah Ar-Raudah pada setiap Malam Jum’at ketika beliau masih hidup.  Menurut beliau, keutamaan qasidah shalawat burdah yang banyak ini dapat menyembuhkan penyakit  bagi  yang membacanya dan juga berdampak baik bagi lingkungan sekitar menjadi aman terhindar dari bala bencana. Untuk itu kita selalu tanamkan kepada murid-murid beliau terdiri dari alim ulama di Kalsel untuk mengamalkannya  seminggu sekali bersama jamaah , kendati sekedar  kue lokal dan teh manis sebagai hidangan penutup syukur lebih menjadi nasi bungkus namun semua itu pasti jadi  berkat shalawat terhadap Rasulullah.SAW yang kita cinta kasih dan sayang karena Allahu ta’ala, hidangan menjadi rezeki yang luar biasa nikmat terasa.
                Diawal membaca shalawat burdah didahului dengan surah Al-Fatihah sebagai pembuka dan juga shalawat terhadap rasulullah sebagai wasilah sekaligus betawasul dengan para datu seperti datu kelampayan hingga datu sanggul dan lainnya.


Jumat, 24 Agustus 2018

Haulan Guru KH.Gazali Lumbu


RANTAU, SURYALAYA ~ Jama’ah Haulan KH.Gazali Bin Bulayah berlangsung khusyu dipimpin Habaib dan para Alim Ulama di Tapin, Kamis pagi (23/8) kemarin.
Muslimin dan Muslimat se-Tapin yang Cinta Kasih Sayang para Ulamanya semata-mata karena Allah hadir guna memetik hikmah dan fadhilah berkat acara khas budaya daerah ini di haulan KH.Gazali Bin Bulayah ke-50 di Kubah Maqamnya Desa Lumbu Raya Kecamatan Tapin Utara. Haulan di isi lantunan Ayat Suci Al-Qur’an, Pembacaan  Maulid Habsy, dan Tausyiah oleh Habaib Al Mukaram dari Kalimantan Selatan.


Disamping itu pedagang dari luar daerah turut datang disamping ikut menghadiri acara haulan sekaligus menjajakan dagangannya berupa bingkai foto guru besar di Kalimantan Selatan yaitu KH.Abdul Ghani Guru Sekumpul Martapura Kalimantan Selatan. Guru Sekumpul merupakan Sosok Aulia Allah di Kalsel yang di Cinta, Kasih, dan Sayang semata-mata karena Allah oleh para jamaah dan murid-muridnya di Kalimantan. “Sebagaimana pesan beliau terhadap murid-muridnya dalam tausyiahnya untuk menghormati para ulama dan habib, sebagaimana Rasulullah.SAW dalam sarannya kepada seluruh umat muslim untuk menghormati ulama bahkan mencium tangannya, menurut rasulullah mencium tangan ulama sama dengan mencium tangan rasulullah.saw, “katanya.


Riwayat singkat KH.Gazali Bin Bulayah adalah Bapak atau Abah dari seorang Guru Besar di Kabupaten Tapin yaitu Abuya KH.Ali Nurdin Cangkering. KH.Gazali lahir di Lumbu Raya sekitar tahun 1907 Masehi atau 1325 Hijriyah, beliau berhasil menyebarkan syiar Agama Islam di daerahnya sekitar tahun 1950 Masehi lalu dengan Rabbaniyatul Il’mNya dan Rabbaniyatul Hukm-Nya. Atas izin Allahu ta’ala beliau dianugerahkan ilmu Agama meliputi Tauhid, Fiqih, dan Tassawuf hingga dipercaya oleh para muslimin muslimat dan para  alim ulama beliau termasuk para pewaris nabi.


Ayah beliau bernama Bulayah seorang petani yang pekerjaannya disamping betani juga ahli memasak nasi dengan khalwah (red.panci) yang besar. Bulayah bukan dari kalangan ulama namun dirinya memiliki harapan besar terhadap anak-anaknya untuk menjadikan mereka anak yang sholeh alim lagi bertaqwa terhadap Allahu ta’ala. Karena itulah Beliau mensekolahkan anak-anaknya ke pondok pesantren dan menitipkannya kepada tuan guru alim ulama di masanya di desa Banua Halat bernama Al-Arif KH.Muhammad Abdul Karim yang memiliki pola pengajaran dakwah dan ajarannya yang sangat istimewa (red.setingkat khawas dan khawashul khawas) di sebuah musholah dan ruang  asrama bagi para santri. Selain itu KH.Gazali termasuk kriteria  seorang yang tak pernah merasa puas dalam menuntut Ilmu Agama sehingga melanjutkan belajar lagi dengan menuntut ilmu di Mekkah bersama seorang ailm ulama di sana hingga Pondok Pesantren Darusallam Martapura. Setelah melalui proses belajar beliau pulang kampung untuk memanfaatkan ilmu yang diperolehnya dan berhasil menyebarkan syiar agama Islam di Banua.

Yaa Allah Bentangilah Curahan Asuhan Cinta Kasih dan SayangMu selalu terhadap diri kami, kepada orang tua Kami, Anak Istri Kami, Saudara dan Keluarga Kami, Yang Ada di sekitar kami, Sahabat kami,  Para Guru-Guru Kami dan Pimpinan kami Yang kami Cinta Kasih dan sayang semata-mata karena Allah. Aku bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah, tiada yang lebih kami cinta kasih dan sayang semata-mata karena Allah selain Allah dan Rasulullah.SAW.

Yaa Allah lindungilah kami dari kemurkaanMu, KebencianMu, dan AzabMu yang pedih. Tolonglah kami Ya Allah dan berilah kami Hidayah dan InayahMu untuk dapat  terus selalu melaksanakan Hak Mu atas diri kami (red.Tauhid).

Jadikanlah diri kami tempat persinggahanMu selalu Ya Allah berupa cahaya ilmu (Rabbaniyatul Ilm) dan aturan hukum (Rabbaniyatul Hukm) dari Rasulullah.SAW yang Kami Cinta Kasih dan Sayang Karena Allahu Ta’ala. Allah MaksudKu dan Ridho Allah Tujuan Hidupku (Illahi Anta Maksudi Wa Ridhoka Matlubi Attini Mahabahtaka Wa Marifataka).

Yaa Allah berilah kami rezeki yang luas, banyak lagi halal melalui pekerjaan yang engkau beri pada diri kami. Dan bimbinglah kami  Ya Allah menggunakan rezeki itu di jalanMu Ya Allah Yaa Wakil Yaa Rahman Yaa Rahim diantaranya untuk menafkahi anak istri kami yang kami cinta kasih dan sayang karena Allah dan berderma bak Wakil Allah. Yaa Allah Kabulkanlah doa dan hajat kami. Amin..  (Nasrullah)

Selasa, 21 Agustus 2018

Selamat Hari Raya Idhu Adha dan Hari Raya Haji




PASAL HAJI
Firman Allah.SWT dalam ayat suci Al-Qur’an (Al ‘Imran 97).
“Dan untuk Allah diwajibkan atas manusia melakukan Ibadah Haji ke Baitullah, bagi siapa yang kuasa perjalanannya. Dan siapa kafir tidak mempercayai kewajiban Ibadah Haji maka Allah Ghani (Maha Kaya) dan tidak berhajat pada sekalian makhluk seisi alam”. (Al-Qur’an)
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1.       Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa,
2.       Allah adalah Tuhan Yang bergantung kepadaNya segala sesuatu,
3.       Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan,
4.       Dan tidak ada sesuatu dan seorangpun yang setara dengan Dia”.

(Al-Qur’an Surah Al Ikhlas)
Ibn Umar Ra berkata: Rasulullah.SAW bersabda: Islam didirikan di atas lima sendi:
1.       Percaya bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad.SAW utusan Allah.
2.       Mendirikan Sholat (Sembahyang).
3.       Mengeluarkan Zakat.
4.       Pergi Haji ke Baitullah jika mampu.
5.       Puasa di bulan Ramadhan.
(Hadist Buchary, Muslim)
                Abu Hurairah Ra bekata: ada seseorang umat Rasulullah.SAW bertanya kepada Rasulullah.SAW terkait amal perbuatan yang paling utama dalam Agamanya. Menanggapi pertanyaan itu, Rasulullah.SAW menjawab Iman Percaya Kepada Allah dan Rasulullah.SAW. Lalu apa lagi ? dijawab Rasulullah.SAW Jihad berjuang untuk menegakan Agama Allah. Kemudian apa lagi ? jawab Nabi: Haji yang Mabrur. (Buchary, Muslim)
Abu Hurairah Ra  berkata : Rasulullah.SAW berkhutbah, maka ia berkata: Hai sekalian manusia, sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kamu untuk berhaji, maka berhajilah kamu. Maka ada orang bertanya: Apakah tiap tahun Ya Rasulullah ? Nabi diam tidak menjawab, dan mengulangi keterangannya itu, orang itupun mengulangi pertanyaannya, hingga tiga kali. Maka Nabi berkata: Andaikan saya menjawab: Ya. Tentu menjadi wajib, dan jika telah menjadi wajib kamu tidak dapat melaksanakan. Biarkanlah apa yang sengaja saya diamkan. Sesungguhnya yang membinasakan umat-umat yang sebelum kamu itu, karena banyaknya pertanyaan-pertanyaan mereka. Karena itu apabila aku perintahkan kepada kamu sesuatu, maka kerjakanlah sekuat tenagamu, dan bila aku melarang kamu dari sesuatu maka tinggalkanlah. (Muslim)
Yaa Allah Shalawat dan Salam semoga terus tercurah atas baginda Rasulullah.SAW beserta seluruh keluarga dan para sahabat beliau hingga akhir nanti. Yaa Allah semoga engkau bentangkan selalu curahan asuhan Cinta Kasih dan SayangMu kepada kami dan seluruh umat muslim. Lindungilah kami dari kemurkaanMu  dan Kebencianmu. Yaa Allah Ampunilah kami atas segala khilaf dan dosa-dosa kami serta kelalalaian kami. Yaa Allah berilah kami kesempatan dapat memenuhi panggilanMu ke tanah suci untuk menunaikan Ibadah haji dan berilah kami rezeki yang luas lagi banyak dan halal untuk kami. Amin.
Qurban di Hari Raya Idhul Adha (Haji)
                Ibadah Haji tak terlepas dari moment peringatan Hari Raya Idhul Adha atau yang akrab dikenal  hari raya haji oleh umat Muslim di Indonesia. Demikian dengan pelaksanaan penyembelihan hewan qurban pada hari raya haji inilah dilaksanakan setiap tahunnya. Penyembelihan hewan qurban tak terlepas dari ikatan kisah sejarah Nabi Ibrahim.AS yang mengurbankan anaknya demi tegaknya peraturan hukum di tengah umatnya dengan cara menyembelih anaknya Nabi Ismail.AS.
Haji adalah Arafah hari perenungan tentang Sang Khalik untuk apa kita manusia diciptakan….. Menjadi khalifah dan melaksanakan Hak Allah atas dirinya. Apa itu Hak Allah atas diri setiap muslim adalah mentauhidkan Allah atau menyaksikan Tiada Tuhan Selain Allah.
Dari sejarah itulah tercatat  Nabi Ibrahim.AS dikenal oleh umat Muslim sebagai Bapak Tauhid yang mampu memberantas kesyirikan di tengah umat pada massa nya. Bermula dari kisah Nabi Ibrahim.AS  mendapatkan wahyu dari Allah.SWT berupa ujian untuk melaksanakan perintahNya menyembelih anaknya Nabi Ismail.AS. Tujuan Allah mengujinya adalah untuk memberantas kesyirikan di tengah-tengah umat pada saat itu. Melihat sejarah itu dari aspek Ilmu Hukum, seseorang yang dianugerahi sang maha kuasa ilmu pengetahuan di bidang hukum (Peraturan Perundang-Undangan)  tentunya mereka adalah para pimpinan yang berada dibaris depan tak terlepas dari sifat sabar dan penuh pengorbanan untuk berada di baris depan dalam memangku kepemimpinan dan menyelesaikan permasalahan. Bak khalifah yang ter/t/utup pintu kemenangan bagi dirinya demi membela umatnya.
                “Pengorbanan itu ternyata merupakan syarat setiap sosok para pemimpin yang berada dibaris depan untuk memperoleh analisa tajam”. Rata-rata seseorang yang bergerak di bidang hukum pengorbanan merupakan ujian prioritas untuk dapat menyelesaikan kasus permasalahan dan pekerjaaannya.
Hal ini terbukti sebagaimana  pengorbanan Nabi Ibrahim.AS yang rela mengorbankan anaknya Nabi Ismail.AS  terlahirlah hikmah kebijaksanaan berupa Ilmu Rabbaniyatul Hukm (Ilmu Hukum Ketuhanan) dan Rabbaniyatul Ilm (Ilmu Ketuhanan) yang langsung dari Allah.SWT, untuk umatnya secara langsung berupa petunjuk dan hidayah agar dapat melaksanakan hak Allah atas diri manusia yaitu mentauhidkan Allah atau menyaksikan bahwa Tiada Tuhan Selain Allah.
Mengenal Tauhid (Keesaan Allahu ta’ala), sebagaimana manusia  yang dasarnya tiada daya dan upaya bahwa tidak ada yang mampu mentauhidkan Allah melainkan TauhidNya sendiri. Karena itulah hanya Allahlah yang kuasa mampu mentauhidkan dirinya yang maha tunggal kepada seluruh umat manusia dan alam sekitar. Karena itulah ilmu Tauhid ibarat samudera lautan yang luas dan tempatnya sangat mulia lagi di Istimewakan Allah.SWT dan Rasulullah.SAW. Allahu Alim (Allah Maha Mengetahui).
Karena itulah Rasulullah.SAW beserta para pewarisnya mulai dari Aulia Allah dan para Alim Ulama setiap detik kesehariannya selalu berdzikir  ingat kepada Allah baik berdiri, duduk, hingga berbaring. Selain itu mereka sangat dekat dengan Allah karena selama hidupnya dihabiskan dan diperuntukan pada Allah hingga rata-rata mereka dianugerahi ilmu tauhid menyaksikan Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah, karena itulah Rasulullah.SAW merupakan teladan bagi seluruh umat manusia dan umat Islam. (Nasrullah)





Kamis, 26 Juli 2018

Hukum-Hukum yang mengenai syarat-syarat, rukun dan sifat-sifat sembahyang. Takbir dapat menggugurkan dosa diri.


 Oleh Nasrullah.
Sembahyang mempunyai beberapa syarat yang tidak sah sembahyangnya dengan ketiadaan syarat itu. Syarat yang mendahului kita melaksanakan sholat atau sembahyang yaitu wudhu dengan air atau tayamum jika tak tersedianya air untuk bewudhu. Selain itu juga berdiri di tempat yang suci bersih misalnya seperti langgar Musholah dan Masjid, menghadap kiblat dikala sanggup melakukannya dan mengetahui masuk waktu. Hukum ini semua disepakati oleh imam-imam yang empat.
Keterangan ini diambil dari Guru Fiqih Kami K.H.Abdul Khaliq.RA  yang kami Cinta, Kasih dan Sayang semata-mata karena Allah dan keterangan kitab hukum islam .  Kala itu Beliau membuka majelis ilmu fiqihnya dan menjelaskan keterangan hukum tata cara wudhu dan rukun-rukun sholat. Demikian juga kitab hukum fiqih pandangan 4 mahzab. Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam) hari ini terakhir berada di bulan Rajab, bulan  sebagaimana diketahui umat Muslim bahwa Rasulullah.SAW melaksanakan perjalanan Isra Mir’aj bertemu Allah dan menerima kewajiban bagi umatnya untuk melaksanakan sholat 5 waktu sehari semalam. Kebijaksanaan Rasulullah.SAW yang memberikan keringanan bagi umatnya untuk melaksanakan kewajiban sholat dari sebelumnya 50 kali sehari semalam menjadi 5 kali. Alhamdulillah. “Semoga Shalawat dan Salam Selalu Tercurah Atas Junjungan Nabi Muhammad.SAW beserta seluruh keluarga dan para sahabat beliau hingga akhir nanti”.
Lanjut lagi keterangan syarat sah sembahyang lainnya adalah menutup aurat sebagai syarat sah sembahyangnya. Ini disepakati oleh Abu Hanifah dan Ahmad. Kata Ashhab Malik : Menutupi aurat menjadi syarat kalau sanggup dikerjakan dan teringat. Kalau sengaja dibuka, padahal sanggup ditutupnya, batal deh sembahyangnya. Ada yang berkata juga: Menutup aurat suatu wajib yang berdiri sendiri, bukan syarat sah sembahyang. Jika seseorang bersembahyang dengan terbuka auratnya secara sengaja dipandang durhaka kendati sembahyangnya itu dipandang sah. Dan yang dipegang oleh ashhab Malik yang mutaakhirin, ialah tidak sah sembahyang bila dikerjakan dalam keadaan terbuka ‘aurat.
Sembahyang mempunyai rukun-rukun yang dikerjakan didalamnya, yaitu niat, takbiratul ihram, berdiri bagi orang yang sanggup, fardhu membaca  ayat suci Al-Alqur’an (Al-Fatihah),  ruku,  sujud, duduk pada akhir sembahyang. Inilah rukun yang disepakati semua Imam, sementara pada yang lainnya diperselisih pandang mahzab.
Mengenai niat fardhu bagi sembahyang, di ijma’i  para imam.  Abu Hanifah.RA dan Ahmad membolehkan mendahulukan niat atas takbir asal tidak terlalu lama dengan sebelum takbir. Malik dan Asy-Syafie berpendapat mewajibkan muqaranah niat dengan takbir, tak boleh didahulukan dan tak boleh dikemudiankan. Kata Al-Qaffal seorang Ulama besar dalam mahzab Asy Syafie :Apabila niat itu muqaranah dengan awal takbir, sahlah sembayang itu. Kata An Nawawy: Pendapat yang dipilih dalam soal ini, ialah cukup muqaranah urfiyah ‘ammiyah, yaitu asal saja tidak dipandang lalai dari sembahyang. Inilah yang diamalkan para Salaf.
Takbiratul ihram suatu fardhu  sembahyang dan harus di lafadzkan. Hukum ini disepakati. Menurut suatu hikayat dari Az Zuhry, bahwa beliau mensahkan sembahyang dengan berwujudnya niat sembahyang, kendati tidak diucapkan takbir.
Sah ihram untuk sembahyang dengan ucapan takbir “Allahu Akbar”. Hukum ini disepakati. Apakah lafadz yang lain sah juga untuk mengwujudkan ihram ? Menurut pendapat Abu Hanifah.RA , sah ihram dengan segala lafadzh ta’dhim dan tafkhim, seperti Allah Djalil, Allahu Adhiem, dan sah dengan lafadzh Allah saja. Sementara menurut Imam Asy-Syafie sah dengan ucapan lafadzh Allhu Akbar. Malik dan Ahmad tidak mensahkan selain dengan lafadzh Allahu Akbar.
Orang yang bertakbir dalam bahasa Arab, tidak sah bertakbir dengan bahasa lain. Hukum ini disetujui Malik dan Ahmad. Kata Abu Hanifah.RA :Sah.
Mengangkat dua tangan saat bertakbiratul ihram, hukumnya sunat”. Ini diidjmai. Hanya mereka berselisihan tentang watas mengangkat tangan itu.
Menurut Malik dan Asy Syafie diangkat setentang bahu. Abu Haniefah menetapkan setentang telinga. Dari Ahmad diperoleh tiga pendapat, setentang bahu, setentang telinga, boleh setentang telinga, boleh setentang bahu. Ini disepakati oleh Al Chiraqy. Mengangkat tangan, diwaktu takbir, ruku, dan itidal, adalah sunat. Begini juga pendapat Malik dan Ahmad. Kata Abu Hanifah: Tidak.
Berdiri fardhu dalam sembahyang, fardhu atas orang yang sanggup. Bila ditinggalkan pada hal sanggup dikerjakan, tidak sah sembahyangnya. Sementara tidak sanggup berdiri, hendaklah duduk.  Ini disepakati semua imam.
Duduk sebagai ganti berdiri, boleh secara bersila, boleh secara iftirasy. Pendapat duduk secara bersila disetujui Malik dan Ahmad. Kata Abu Hanifah: Boleh duduk sebagaimana dikehendaki oleh yang duduk sendiri.
Apabila tak sanggup duduk hendaklah berbaring atas lambung kanan, menghadap kiblat. Kalau tak sanggup berbaring, hendaklah telentang atas punggung, kedua kakinya ke kiblat supaya ruku sujudnya ke kiblat. Pendapat ini disetujui Malik dan Ahmad. Kata Abu Hanifah: Dia tidur telentang atas punggungnya dan menghadap kiblat dengan dua kakinya.
Apabila tak sanggup cukup berisyarat dengan kepala, untuk ruku dan sujud hendaklah ia berisyarat dengan mata. Menurut pendapat Abu Hanifah: Apabila sampai ke derajat ini, gugurlah tugas sembahyangnya.
Selanjutnya disukai kita meletakan tangan kanan atas tangan kiri didalam sembahyang. Dalam suatu pendapat Malik, tangan itu diulurkan. Posisi tangan itu diletakan di bawah dada diatas pusat. Demikian pendapat Malik. Kata Abu Hanifah:dibawah pusat. Disukai supaya orang yang sedang sembahyang itu, memandang ke tempat sujud. Dalam memandang ke tempat pesujudan ini disepakati semua imam empat.
Doa iftitah  dalam sembahyang, disunatkan. Ini disetujui Abu Hanifah dan Ahmad. Kata Maliik:Tidak, hanya sesudah takbir terus membaca surat Al Fatihah. Lafadzh iftitah ialah : “Wadjatu Wayahya lilladzi fatharus samawathi wal ardhi hanifan muslimin wama ana minal musrikin. Inna sholati wanusuki wamahyahya wamamati lillahi rabbil alamin. Laa syarikallahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin”. Inilah lafadzh iftitah yang dipilih Imam Asy Syafie. Abu Hanifah dan Ahmad memilih lafadzh: Subhanakallahumma rabbana wabihamdhika watabarakas mukawata’la jadduka wala illaha ghairuka. Kata Abu Yusuf: Yang baik dikumpulkan kedua-keduanya.


Jumat, 08 Juni 2018

Sesal Keputusanku



Alhamdulillah Segala Puji Bagi Allah shalawat dan salam semoga selalu tercurah atas baginda Rasulullah.SAW beserta keluarga yang kita cinta kasih dan sayang karena Allah, begitu terasa hidayah inayah di bulan Ramadhan ini dan maha benar Allah atas segala firmanya dan yang disampaikan beliau terhadap umatnya. Semoga Allah terus memberi petunjuk hidayah dan inayahnya untuk terus istiqomah dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Allahu ta’ala. Diakhir bulan pada hitungan 10 malam ganjil bulan Ramadhan saya mengenang apa yang disampaikan Abah Anom guru kami yang kami cinta kasih dan sayang karena Allah. Sebelum beliau menyampaikan motivasi dalam dzikir zahar dan khafinya, beliau menceritakan salah seorang riwayat sosok Ibu seperti Istri tercinta Nabi Muhammad.SAW yaitu Siti Khadijah.RA dan sosok Rabbayiatul Adawiyah.RA pengikutnya sosok wanita sholehah yang memiliki tekad motivasi dalam kehidupanya hanya allah maksudnya semata untuk meraih Ridho Allah, sebagaimana tujuan dzikir dan ibadah santri disini Illahi Anta Maksudi Wa Ridhoka Matlubi Attini Mahabahtaka Wamarifataka.

Beliau sadar sudah divonis nabi melalui hadistnya bagi kehidupan para wanita waktu itu yang rata-rata neraka akan dihuni banyak kalangan wanita dibandingkan pria. Beliau sebagai wanita sholeh menangis sehingga menyatakan bahwa dirinya selalu memanjatkan doa kepada Allahu ta’ala bahwa aku tak pantas masuk syurga begitu pula dengan kehidupan neraka dirinya bakal tak tahan azab itu. Oleh karena itulah Beliau menanggalkan keduanya dalam tujuannya setiap beribadah kepada Allahu ta’ala sebagaimana Rasulullah.SAW menanggalkan dunia dalam aktifitas hidupnya. Ibunda Rabbayiatul Adawiyah.RA dalam menjalani sisa hidupnya beribadah kepada Allah diniatkan semata-mata untuk meraih Ridho Allah secara ikhlash menjadikan dirinya sebagai tempat persinggahan Allah karena bentuk segala kebaikan bersumber dari Allah dan keburukan dari dirinya yang hina lemah dan tiada daya upaya melainkan atas pertolongan Allah. Demikian visi hidupnya bertujuan hanya Allah dan Ridho Allah semata sebagaimana disampaikan Abah Anom.RA yang kita cinta kasih dan sayang karena Allah kepada seluruh santrinya Illahi Anta Maksudi Wa Ridhoka Matlubi Attini Mahabahtaka Wamarifataka.

Demikian pula sosok Imam Naqsabandi.RA diceritakan Abah Anom.RA riwayat sejarah kehidupannya yang dihukum pancung dengan menyerah kepada Rabbaniyatul Hukum (Hukum Allah) dengan prinsip Rabbaniyatul I’lmnya, beliau berhasil mengakhiri hidupnya dengan dua kalimat syahadat yang harum wanginya. Beliau divonis hukum pancung waktu itu karena diduga telah sirik terhadap Allah lantaran  faktor sebab kondisi lingkungan yang rata-rata adalah para kafir. Dengan keyakinan dirinya terhadap Allah yang Maha Bijaksana, Maha Alim, Maha Pengampun dan Maha Penerima Tobat dirinya mengambil keputusan menyerah kepada Hukum Allah untuk menebus dosa-dosanya dan berhasil menjadi Imam Besar yang cara tobatnya termasuk benar-benar yang dicintai oleh Allahu ta’ala.

Kebetulan malam akhir di bulan Ramadhan ini termasuk malam-malam yang dimuliakan Allahu ta’ala, Rasulullah.SAW di bulan ini menyarankan kepada umatnya yang ingin sungguh-sungguh mendapatkan Lailatul Qadar agar berdoa meminta ampunan terhadap Allah, karena pada malam mulia yang bersifat sir dirahasiakan Allah terdapat kebesaran dan kesempurnaan Allahu ta’ala yang kita cinta kasih dan sayang semata-mata karena allah juga.

Hamba sesali diri dan takut pada illahi allahu rabbi dimanakah tempatku nanti dimalam 21 dan 23 Ramadhan. Yaa Allah hamba menyerah pada hukummu Rabbaniyatul Hukm dengan berpegang pada Rabbaniyatul Ilm yang engkau anugerahkan pada diri kami. Rabbi Anzilni Munzalan  Mubarakan Waanta Khairul Munzilin. Tobat Yaa Allah.


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls