Sabtu, 22 Juli 2017

Imam Besar Masjid Al-Aqsha Di tembak Yahudi



BM,~ Bentrokan terjadi kembali diluar komplek Masjid Al-Aqsha antara Israel dan Palestina, sebelumnya Imam Masjid Al-Aqsha, Sheikh Ikrima Sabri ditembak tentara Israel di luar gerbang Masjid Al-Aqsha, lebih dari itu Tentara Israel membubarkan  para jamaah untuk melaksanakan sholat Jum’at dengan paksa, hingga menyebabkan ratusan jamaah terluka dan beberapa orang tewas.

Umat Islam seluruh dunia berduka atas meninggalnya seorang Ulama yang tentunya mereka cinta kasih dan sayang karena Allah. Secara psikologis pastinya beberapa pekan terakhir termasuk pada saat sholat jum’at kemarin ikut terganggu diri karena terkena dampak serangan Yahudi ke umat Islam. Karena walau bagaimana pun Umat Muslim itu bersaudara, jika satu bagian tubuh  sakit tentunya bagian tubuh lainnya ikut sakit semuanya.

Pemerintah RI mengecam insiden tersebut, bahkan Menteri Agama RI mengutuk aksi tersebut bahwa masjid adalah tempat bernaung dan tempat yang suci. Tak pantas aksi Yahudi tersebut melarang mereka untuk beraktifitas ibadah, karena bagaimanapun masjid adalah tempat bernaung dan aman.
Masjid Al-Aqsha, Pemerintah Israel mengklaim bahwa masjid ini berada di wilayah negaranya sehingga pihaknya menyerang para jamaah muslimin dan muslimat yang akan melaksanakan ibadah sholat. Bahkan membubarkan secara paksa para jamaah sehingga terjadi betrokan.

Masjid Al-Aqsha adalah tempat tersuci ketiga dalam Islam setelah kota suci Mekah dan Madinah.

Israel Serang Jamaah Masjid Al-Aqsha Tembak Imam Masjid


JAKARTA,~ Presiden Republik Indonesia, Jokowi mengutuk serangan Tentara Israel yang melakukan penembakan terhadap Imam Masjid Al-Aqsha, Sheikh Ekrima Sabri saat terjadi bentrokan di kompleks masjid suci Al-Aqsha Yerusalem. Bahkan Tentara Israel melarang umat Muslim menunaikan sholat Jum’at.(21/7/2017)

Dikutip dari informasi International Sindonews, "Indonesia sangat mengecam penembakan terhadap imam Masjid al-Aqsa yang dilatarbelakangi upaya keamanan Israel untuk membubarkan paksa demonstrasi jemaah kemarin," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir, Kamis (20/7/2017).

"Sebagai salah satu negara (berpenduduk) Islam terbesar, Indonesia harus suarakan kecaman. Kita juga prihatin situasinya, jangan sampai status quo di masjid tersebut berubah," lanjut Arrmanatha.

Menurutnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi telah melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Juddeh terkait krisis di kompleks Masjid al-Aqsa.

"Menlu semalam kontak telepon dengan  Menlu Yordania. Raja Yordania adalah penjaga Masjid al-Aqsa. Dalam komunikasi tersebut, menlu sampaikan kekhwatiran agar negara OKI di kawasan memberikan tekanan kepada Israel untuk segera kembalikan stabilitas di kompleks al-Aqsa dan Yerusalem Timur," ujar Arrmanatha.

Seperti diketahui, ketegangan meningkat di sekitar kompleks suci bagi umat Islam dan Yahudi itu setelah tiga pria bersenjata Arab-Israel menembak mati dua polisi Israel di luar kompleks masjid pada hari Jumat lalu. Serangan ini membuat Israel menutup masjid dan membubarkan jemaah salat Jumat.


Namun, Israel membuka kembali masjid itu dengan aturan tambahan, yakni pemasangan detektor logam dan CCTV. Aturan tambahan ini ditentang warga muslim jemaah Masjid al-Aqsa.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls