Sabtu, 02 Juni 2012

Tobat


Sedih, takut, dan penyesalan yang menyelimuti dada ketika menyadari kekhilafan lantaran kelewat batas kelakuan diri. Alhamdulillah, teringat Pangersa Abah Anom guru kita yang kita cinta, kasih, dan sayang karena Allah, pernah memberi pelajaran kepada kita yang pernah di talqin zikir akan betapa penting-Nya bertobat kepada Allah dan berpegang pada tali agama Allah.SWT.
Sebagaimana firman Allah yang maha bijaksana, lemah lembut lagi pengasih dan penyayang. “Katakanlah : Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguh-Nya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguh-Nya Dialah Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.“
Untuk itu jangan berputus asa dalam memohon ampunan-Nya, bangun niat kembali untuk ‘Inabah’ kepada-Nya dengan menjalani sisa kehidupan ini dengan berusaha taat dan berserah kepada-Nya. Karena walau bagaimana-pun, kita ini tak ada daya dan upaya yang semua gerak diam jiwa kita dalam genggaman-Nya.
“Dan, (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri mereka sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak akan meneruskan perbuatan keji itu, sedangkan mereka mengetahui. “(Ali-‘Imran : 135)
Dan juga firmanNya:
“Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampun kepada Allah, nescaya dia mendapati Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.” (An-Nisa’: 110)
FirmanNya yang lain:
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, nescaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu) yang kecil dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (syurga).” (An’Nisa’: 31)
FirmanNya yang lain:
“…sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (An-Nisa’: 64)
“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat, beriman, beramal soleh, kemudian tetap di jalan yang benar. (Thaha: 82)
Tatkala Nabi Musa ‘Alaihissalam secara tidak sengaja membunuh seseorang, maka dia berkata:
“…Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, kerana itu ampunilah aku.” (Al-Qashash: 16)
Juga firman Allah Ta’ala yang menjelaskan tentang Nabi Daud ‘Alaihissalam setelah menyatakan taubatnya dan Allah Ta’ala mengampuninya:
“Maka Kami ampuni baginya kesalahan itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang sangat dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.” (Shad: 25)
Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengasih dan Maha Mulia! Bagaimana tidak, Dia masih menawarkan rahmat dan magfirahNya kepada orang-orang yang mereka yakini triniti (Allah itu salah satu dari Tuhan yang tiga). Firman Allah Ta’ala tentang mereka:
“Sesungguhnya kafirlah orang yang mengatakan :’ Bahawasanya Allah adalah salah satu daripada yang tiga’, padahal sekali-kali tidak tidak ada llah lain selain Allah Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepadaNya! Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Ma’idah: 73-74)
Dalam sebuah hadith shahih, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Allah Tabaarakawa Ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam, selama kalian mahu memohon dan mengharapkan (keampunanKu), tentu akan Aku ampuni semua dosa-dosa kalian dan Aku tidak peduli (meskipun dosa kalian banyak). Wahai anak Adam, sekalipun dosa-dosa kalian menumpuk setinggi langit, kemudian kalian memohon ampunanKu, tentu akan Aku ampuni dosa kalian dan tidak Aku pedulikan (meskipun dosa yang kalian kerjakan itu dosa besar). Wahai anak Adam, sekiranya kalian datang kepadaKu dengan dosa sepenuh isi bumi, kemudian kalian mati dengan tidak menyekutukanKu dengan apapun, Aku akan memberikan ampunan sepenuh isi bumi kepada kalian.”
Dalam sebuah hadith shahih yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala membuka tanganNya pada waktu tengah malam untuk menerima taubat orang pada siang hari dan membuka tanganNya pada waktu siang untuk menerima taubat orang yang melakukan dosa pada malam hari, sehingga matahari terbit dari sebelah barat.”
Dalam sebuah hadith qudsi disebutkan:
“Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian berbuat dosa, baik pada malam hari mahupun siang hari, sedang Aku mengampuni semua dosa-dosa iti. Oleh kerana itu, mohonlah ampunan kepadaKu, nescaya akan Aku ampuni kalian.”
Dalam sebuah hadith shahih yang lain disebutkan:
“Demi Dzat yang menggenggam jiwaku, sekiranya kalian tidak pernah berbuat dosa, nescaya Allah akan mematikan kalian dan menggantikan dengan kaum yang berbuat dosa, lalu mereka memohon ampun kepada Allah dan Allah pun mengampunkan mereka.”
“Demi Dzat yang menggenggam jiwaku, sekiranya kalian tidak pernah berbuat dosa, sungguh aku khuatir kalian akan melakukan hal yang lebih berbahaya daripada sekadar dosa, iaitu ujub (kesombongan).”
Juga disebutkan dalam hadith shahih yang lain:
“Semua orang di antara kalian pasti pernah melakukan dosa dan sebaik-baik orang melakukan dosa adalah mereka yang mahu bertaubat.”
Pada kesempatan yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Sungguh Allah sangat senang dengan taubat hambaNya ketika dia bertaubat kepadaNya. Bahkan lebih senang daripada seseorang yang kehilangan untanya di tengah gurun pasir, sedangkan di atas unta itulah terdapat segala perbekalan makanan dan minuman sehingga ia merasa putus asa. Selanjutnya, dia menuju sepohon dan berbaring lesu dalam naungan rendangnya. Dia merasa putus asa dengan untanya. Ketika dia merenungi nasibnya, tiba-tiba untanya telah berdiri dekatnya dan segeralah ia meraih tali kekangnya. Bersangatlah gembira dia berkata; “Ya Allah, Engkau adalah hambaKu dan aku adalah Tuhanmu!’ bersangatan gembiranya, dia sampai salah ucap seperti itu.”
Dalam riwayat shahih yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba yang melakukan dosa, kemudian berkata: ‘Ya Allah, ampunilah dosaku, kerana tiada lagi yang dapat mengampuni dosa, kecuali Engkau.’ Setelah itu kembali malakukan dosa dan berkata: ‘ Ya Allah, ampunilah dosaku, kerana tiada yang dapat mengampuni dosa, kecuali Engkau’, kemudian dia melakukan dosa, lalu berkata: : ‘ Ya Allah, ampunilah dosaku, kerana tiada yang dapat mengampuni dosa, kecuali Engkau’, maka Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “HambaKu tahu bahawa dirinya mempunyai Tuhan yang boleh menyeksa hambaNya kerana berbuat dosa atau mengampuni dosa hambaNya, maka silakan hambaKu melakukan apa yang dia sukai.”
Maksud semua hadith ini bahawa Allah akan mengampuninya selama hamba itu bertaubat, meminta ampun dan menyesali perbuatannya.
Doa kami “Ya Allah yang memiliki bulan mulia ini yakni bulan Rajab, Ya Allah yang maha pengampun lagi maha penyayang kami baru menyadari-Nya atas kebodohan kami yang telah melampaui batas. Maka tolong-lah kami Ya Allah, dan ampunilah kami atas kesalahan dan kekhilafan kami. Kami menyerah pada hukum-mu, dan berilah kami petunjuk dan hidayahmu dan ampunilah kami serta terimalah tobat kami. Ya Allah engkaulah tujuan kami, keridhoanmu dan maghfirahmua lah yang kami cari. Tetapkanlah hati kami padamu Ya Allah, dan jadikanlah kami tempat persinggahanmu semata. Ya Allah kami meletakan niat dari Allah karena Allah, dan ampunilah keburukan yang ada pada diri kami yang berasal dari diri kami, sungguh engkau maha suci dan penyayang lagi maha benar. Ya Allah kami mencintai karena mu, hanya engkaulah tempat bersandar dan meminta pertolongan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls