Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Allah. Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. Yang Menguasai Hari Pembalasan. Hanya Kepada Engkaulah kami menyembah
dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang
lurus yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada
mereka, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang
sesat. (Sumber Al-Qur’an Imam dan Kitab Suci kami yang menjadi pedoman hidup
kami dan selalu kita lantunkan dalam sholat kita kepada Allah.SWT.)
Aku Bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah dan
Nabi Muhammad Utusan Allah. Shalawat dan Salam Semoga Terus Selalu Tercurah
Atas Baginda Rasulullah.S.A.W beserta
Keluarga dan para sahabat Beliau hingga Akhir Zaman. Yaa Allah Engkaulah Maksud
Kami Ridho Allah Tujuan Hidup Kami (Illahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi
Attini Mahabahtaka wa Marifatka). Yaa Allah bentangilah ampunanMu dan
MaghfirahMu kepada diri kami. Bentangilah kami curahan asuhan Cinta, Kasih, dan
SayangMu selalu terhadap diri kami, dan lindungilah kami illahi dari azabMu,
kemurkaanMu, dan Benci yang diniatkan semata-mata karena Allah. Sesungguhnya
tiada daya dan upaya diri kami untuk dapat melaksanakan hakMu pada diri kami
melainkan semuanya atas pertolongan Allah melalui Hidayah InayahMu. (Laa Haula
Wala quwatta illahbillahil adzhim). Sebagaimana lantunan Talqin Abah Anom Guru Kami Yang Kami Cinta Kasih Dan Sayang Semata-Mata Karena Allah.
Alhamdulillah (Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam) malam
ini kita sudah berada di malam ke-19 bulan Ramadhan 1438 Hijriyah. Semoga Allah
membentangkan Maghfirah dan Rahmat yang luas bagi kita semua.
Sebagaimana tausyiah yang disampaikan Alim Ulama yang kita Cinta Kasih
dan Sayang karena Allah bahwa di malam ke-19 inilah terdapat riwayat faham Al-Hujahtul
islam Imam Al Ghazali RA dari aspek Rabbaniyatul Hukum dengan prinsip
Rabbaniyatul Ilm. “Bahwa sengaja Allah menjadikan malam kemulian lailatul qadar
bersifat sir’ rahasia Allah kapan malam itu turun di setiap malam bilangan
ganjil witir pengujung bulan Ramadhan. Pada malam ke-19 inilah para ulama yang
tak gampang takhlif (ikut-ikutan) berprinsip dengan keyakinannya terhadap
Allahuta’ala dan cintanya kepada Rasulullah.SAW semata-mata karena Allah dengan
masing-masing pandangan mahzabnya”.
Pada malam inilah Rasulullah.S.A.W beserta keluarga dan para
sabahat beliau yang kita cinta kasih dan sayang semata-mata karena Allah
berjuang dan berdoa meminta kepada Allah demi umatNya. Shalawat dan salam
semoga terus tercurah atas Baginda Rasulullah S.A.W beserta seluruh keluarga
dan para sahabat beliau hingga nanti.
Malam kemulian ini turun dan pahalanya luar biasa banyak, nilai
pahalanya berlipat-lipat dibandingkan beribadah di bulan biasa. Yaa Allah
semoga engkau anugerahi kami malam kemulianMu dan mengabulkandoa kami untuk
dapat melaksanakan hakMu atas diri kami. Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi
Muhammad Utusan Allah. Yaa Allah Engkaulah Maksud Kami dan RidhoMulah Tujuan
Hidup Kami,
Pasal
Pemurah
dan Memperbanyak Berbuat Kebaikan Terutama Pada Malam Sepuluh Yang Terakhir
Dalam Bulan Ramadhan.
Ibn Abbas r.a. berkata: Adanya Rasulullah.S.A.W.
Lebih pemurah dari semua orang-orang, lebih-lebih jika bulan Ramadhan dimana
Beliau selalu dihubungi oleh Malaikat Jibril.AS, dan hampir tiap malam Malaikat
Jibril.AS datang untuk darus Qur’an, dan Rasulullah.S.A.W. jika bertemu dengan
Malaikat Jibril.AS, maka beliau baginda lebih pemurah lagi, melebihi dari angin
yang terlepas. (Buchary, Muslim)
Aisyah R.A. Berkata: Adalah Rasulullah.S.A.W.
Jika mulai malam-malam sepuluh yang akhir bulan Ramadhan (dari mulai malam 21
s/d 29) bangun satu malam penuh dan membangunkan keluarganya, dan
bersungguh-sungguh ibadah hingga mempererat sarungnya (tidak mengumpuli
istri-istrinya). (Buchary,Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar