Jumat, 23 September 2016

Cara Memandikan Mayit



Oleh Nasrullah
Melanjutkan catatan cara memandikan mayit sebelumnya  yang hukumnya fardhu kifayah. Disukai kita banyak mengingat mati, termasuk dengan menulis catatan ini. Bahwa setiap manusia yang hidup didunia pasti akan menghadapi kematian, dan manusia itu tidak najis lantaran matinya. Ada beberapa tahapan dalam mengurus mayit sebelum Ia masuk ke liang kubur. 
1.       Menyediakan perlengkapan mandi termasuk kain kafan serta mengurus hutang piutang jika mayit ada mempunyai hutang sebagaimana pada catatan sebelumnya. Termasuk juga sebelumnya mendampingi mayit tersebut jika Ia seorang muslim dari mulai sakit hingga menghadapi sakaratul maut dan penghabisan nafas terakhir.
2.       Pengubalan yaitu memandikan mayit dengan air biasa yang tujuannya untuk membersihkan seluruh anggota tubuh mayit dari kotoran yang melekat dari mulai bagian atas kepala depan-belakang seperti wajah muka, samping, dan belakang bagian kepala hingga leher. Selanjutnya bagian tengah anggota tubuh depan-belakang seperti dada, lubang pusar, perut, pinggang, bahu pundak dan tungkuk tulang belakang.  Selanjutnya, kedua belah tangan dan bagian tubuh sensitif pada lipatan tangan di bawah bahu pundak yaitu ketiak hingga 10 jari kuku tangan. Selanjutnya, bagian bawah anggota tubuh dibawah pinggang atas batang paha selangkangan depan belakang termasuk liang dubur. Selanjutnya pelipatan belakang lutut kaki dan atasmata kaki hingga kedua telapak kaki dan  ujung 10 jari kaki.
3.       Mengwudhukan anggota tubuh mayit. (Niat wudhu yang hukumnya fardhu karena bagi mayit tersebut wudhunya hingga akhir zaman tak akan batal-batal) Adapun cara wudhunya atau mensucikan diri sama seperti cara wudhu seseorang hendak melaksanakan sholat.
4.       Mandi Sembilan dengan air mutlak dan juga disucikan (ini baru mandi dengan air yang disediakan mulai dari Air Sabun, Air Biasa yang sifatnya Mutlak dan Suci, dan Air Kapur Barus.
5.       Mengkafankan atau membungkus tubuh mayit.  Dari mulai mengukur panjang kain kafan secara Vertical hingga lebar secara Horizontal. Juga merajah dengan minyak wangi bagian dahi dengan kalimat Bismillah dan bagian dada dengan kalimat Laa Illaha Illah Allah.
6.       Mensholatkan mayit secara berjamaah di Masjid atau Musholah.
7.       Mengkebumikan atau Mengubur.
Tahap Pengubalan.
1.PENGUBALAN.
Pengubalan artinya menyiram tubuh mayit dengan air biasa yang tujuannya untuk membersihkan anggota tubuh bagian kulit luar hingga bagian anggota tubuh yang sensitive dan terlipat. Pada tahap ini mayit dimandikan seperti seseorang sedang mandi biasa. Adapun perlengkapan yang dibutuhkan terdiri diantaranya  sapu tangan jenis kain lap pembersih, kapas, sikat gigi, batang lidi, dan cotton but. Dalam tahap pengubalan ini pemandian fokus membersihkan anggota tubuh depan belakang dimulai dari bagian kepala, leher, dada, bahu pundak, kedua belah tangan, tapak tangan, perut,  bagian atas kedua belah kaki mulai atas batang paha kaki depan dan belakang, lutut, betis, mata kaki, hingga ujung bawah kedua telapak kaki.

Kulit orang mati biasanya mengalami pengkeriputan sehingga banyak pori-pori terbuka serta lapisan kulit tertutup. Dan untuk membersihkannya itu diperlukan kapas yang dicelupkan ke air atau kain lap pembersih. Dengan kapas yang basah tadi digunakan untuk membersihkan bagian tubuh yang sensitif seperti rongga mulut, hidung, mata, dan kedua lubang telinga. Sedangkan dengan lap pembersih yang dibasahkan tadi digunakan untuk lapisan kulit luar yang mengeriput atau terlipat seperti di bawah ketiak, selangkangan bagian paha depan liang anus, pelipatan belakang tumit, belakang atas mata kaki.

Bagian Kepala dan Leher: Bagian kepala terdiri diantaranya bongkah kepala, rambut, dahi muka, mata, pelipis, kedua telinga, pipi kiri dan kanan, batang hidung, mulut, dagu, dan leher. Dibagian ini dimulai pada bagian atas kepala depan belakang disiram dari atas ke bawah sekaligus digosok bersih secara perlahan-lahan dengan kain lap basah mulai dari ubun-ubun rambut dan lapisan kulit luar kepala termasuk menyiram helaian lembaran rambut dengan air.
Selanjutnya, bagian muka pelipis kening dahi digosok secara perlahan. Turun ke bawah pada bagian kelopak kedua belah mata dibersihkan dengan kapas basah pada daerah celek mata tempat biasa belek nempel sebagaimana kita bangun tidur pada pagi hari. Setelah itu batang hidung, bersihkan komedo dan debu yang melekat termasuk bagian sensitif lubang hidung. Setelah itu bagian pipi kanan dan kiri. Bagian telinga kanan dan kiri termasuk bagian lubang telinga dengan cottonbut atau kapas basah. Bagian dagu tempat tumbuh janggut bagi lelaki, dan bagian mulut dan rongga mulut. Pada bagian rongga mulut ini dibersihkan dengan kapas basah pada daerah sekitar ilat lidah dan gusi. Adapun bagian disela-sela gigi digunakan sikat gigi untuk membersihkannya.
Dalam menggosokannya itu harus dilakukan secara perlahan. Kenapa mesti dilakukan secara perlahan, hal itu untuk menghormati seseorang yang telah mati dan tanpa harus menyakitinya.  Nah jika bagian tubuh semua itu diyakini sudah baru ke tahap langkah selanjutnya yaitu bagian leher bagian depan dan tungkuk belakang, terutama pelipatan kulit kerongkongan dna tungkuk leher belakang.

Bagian Dada Depan Belakang dan Perut: Pada bagian dada jika mayat bersangkutan pria itu memiliki dada yang rata. Sementara jika mayat tersebut berjenis kelamin wanita, tentu memiliki puting susu yang mengkerut dan perlu untuk dibersihkan dengan kapas basah dan cotun but yang dicelupkan air hangat pada area tempat air susu keluar. Selanjutnya Pusar Perut, terutama pada lubang pusar yang banyak menempel kotoran tempat diputusnya tali pusar pada saat dirinya baru dilahirkan. Daerah pusar ini terlapis-lapis berputar masuk kedalam dengan kerutanpori kulit dan tiap lapisnya menempel banyak kotoran seperti debu yang menjadi daki. Dan kondisi pusar perut jika seorang telah mati itu akan terkeluar dan secara otomatis mengeluarkan cairan kental bercampur kotoran. Untuk membersihkannya itu diperlukan kapas basah dan cotun but yang dicelupkan air hangat.
Selanjutnya bagian tungkuk tulang belakang kanan-kiri hingga batas pinggang dibersihkan dengan kain lap bersih.

Bagian Kedua Belah Tangan: Pada bagian tangan mayit dimulai dari bahu pundak turun ke telapak tangan hingga 10 ujung jari. Dengan kain lap bersih, membersihkan bagian lipat ketiak dan bulunya. Dan dengan batang lidi, membersihkan bagian lipat kuku yang ada di 10 jari kedua belah tangan.

Bagian Pinggang dan Pangkal Paha:  Pada bagian pinggang belakang terdapat dua bongkah lapisan terbelah dua  atau yang dikenal dubur. Demikian bagian depannya  dibawah perut tepat selangkangan terdapat jenis kelamin yang berbeda antara wanita dan pria. Dalam membersihkan bagian ini diperlukan sapu tangan dan dalam aturan untuk bagian ini diminta adalah muhrim mayit bersangkutan dan tidak boleh orang lain. Pada bagian lubang dubur dibersihkan hingga kotoran akhir keluar terbuang seraya menekan bagian kiri lambung perut. Hal itu terus dilakukan hingga kotoran akhir jual. Untuk membersihkan bagian ini digunakan kapas basah untuk memeriksa apakah masih terdapat lendir yang masih keluar dari liang dubur. Disamping itu juga bagian paha kaki kebawah.

Bagian Lutut dan Betis: Pada bagian ini pelipatan lutut kaki bagian belakang menjadi sasaran utama untuk dibersihkan terutama kotoran yang menempel dan nampak berkerut dan terlipat. Disamping bagian depan tulang betis dan lutut juga di lap bersih.

Bagian Batas Mata Kaki Dan Telapak Kaki: Pada bagian belakang mata kaki urat mengkerut, dan lapisan kulit di daerah ini biasanya menjadi sasaran utama dalam membersihkan mayit. Pada bagian tepat belakang mata kaki pori-pori urat kaki mengkerut dan mengeluarkan kotoran. Untuk membersihkan bagian ini, pemandian disamping ada yang menggunakan lap pembersih biasa bahkan sampai dengan sikat gosok. Hal ini terus dilakukan hingga kotoran pada urat kulit belakang mata kaki benar-benar hilang dan bersih. Selanjutnya mengusap dengan kain lap bagian telapak kaki hingga sela-sela jari kaki, dan membersihkan bagian lipat kuku pada 10 jari kaki dengan batang lidi.
Setelah semuanya diyakini sudah bersih. Langkah selanjutnya adalah mengwudhukan mayit sebelum dilakukan Mandi Sembilan.
2.Wudhu Mayit.
Setelah kotoran dibersihkan dari seluruh anggota tubuh mayit dan diyakini sudah benar-benar bersih terutama bagian dubur si mayit. Langkah selanjutnya adalah mengwudhukan mayit, yang niatnya dalam hukum adalah fardhu dan pada saat menyiramnya gugur fardhu.
Cara mengwudhukan mayit dilakukan sama seperti cara kita wudhu hendak melaksanakan sembahyang. Dimulai dari membasuh kedua belah telapak tangan, dilanjutkan berkumur-kumur, menghirup air ke lubang hidung sedalam-dalamnya. Hal itu dilakukan sebanyak 3 kali siraman. Selanjutnya membasuh muka, membasuh kedua belah tangan, membasuh bagian kepala hingga tungkuk leher belakang, membasuh lubang telinga, dan terakhir membasuh kedua belah kaki mulai dari betis hingga ujung mata kaki.
“Manusia itu tidak najis lantaran matinya, dan wudhu si mayit dinilai tak akan batal-batal sampai dirinya dibangkitkan kembali pada hari kemudian”.
3. Mandi Sembilan 9.
Setelah mayit tersebut diwudhukan langkah selanjutnya adalah memandikan dan ini baru yang benar-benar disebut mandi dan hukumnya fardhu kifayah yang niatnya tak wajib melainkan pada saat penyiramannya hukumnya fardhu.
Cara mandi 9, pertama Menyediakan Air Sabun, Air Biasa yang Hukumnya Mutlak, dan Air Kapur Barus.
Tahap pertama penyiraman menggunakan Air Sabun, “Pertama menyiram air sabun pada bagian kepala mayit sebanyak 2 kali siraman. Kedua menyiram bagian anggota tubuh depan sebelah kanan sejajar garis lurus mulai dari bahu pundak terus turun ke bawah hingga ujung kaki. Ketiga, menyiram bagian anggota tubuh bagian kanan posisi belakangnya sejajar garis lurus. Keempat menyiram bagian anggota tubuh depan bagian sebelah kiri sejajar garis lurus mulai dari bahu pundak tangan terus turun ke bawah hingga ujung kaki. Dan kelima menyiram anggota tubuh bagian belakang sebelah kiri mulai dari bahu pundak belakang terus turun ke bawah kaki.”
Selanjutnya, menyediakan air bersih biasa dan mutlak disucikan. Seperti aqua gelas disiram sebanyak dua kali siraman dan penyiraman dilakukan sama seperti diatas pada bagian dahi kepala mayit, anggota tubuh depan-belakang posisi sebelah kanan dan anggota tubuh depan-belakang posisi sebelah kiri.  Patut diketahui, air biasa dan sifatnya mutlak ini tidak boleh tercampur sebab jika air ini tercampur sedikit sabun gugurlah air itu menjadi air sabun dan bukan air biasa dan mutlak. Untuk itulah patutlah menjaganya diantara dengan menggunakan Aqua Gelas dan Air Galon kemasan yang pastilah kalau diniatkan untuk air biasa dan mutlak tetap terjaga. Semoga bermanfaat .
Selanjutnya, menyediakan air kapur barus. “Dengan air kaur barus ini mayit disiram cukup hanya sekali siraman dibagian tubuh yang sama seperti diatas”. Hanya saja bedanya, penyiraman untuk air kapur barus ini cukup satu kali siraman. Dan selesailah proses tahapan memandikan mayit.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls