Kamis, 22 Desember 2016

Mengenang Rasulullah.SAW Melalui Peringatan Maulid

Bulan Rabiul Awal bulan dimana Rasulullah.SAW dilahirkan dengan membawa rahmat bagi seluruh alam, dan dibulan ini pula Beliau meninggal dengan meninggalkan jalan yang benar juga terang benderang. Ajaran dan perilakunya selalu digugu, laksana cahaya bagi jiwa yang gersang.

Warga Rantau menabuh gendang rebana seraya bershalawat dan cucurkan air mata tanda rahmat (Kasih Sayang) di dapat dengan penuh rasa cinta, kasih, dan sayang kepada baginda Rasulullah.SAW sekaligus berharap bertemu dan menyambut kehadiran Rasulullah.SAW  di tempat. Tergambar  jelas dalam buaian ayunan di Masjid Al Mukarammah Banua Halat, dengan penuh harapan selalu dapat beserta Allah dengan cahaya rasulullah yang sudah melekat tertanam di dalam jiwa.

Kemajuan teknologi informasi modern saat ini, banyak orang kehilangan pegangan hidup dan suri teladan. Memperingati  kelahiran Rasulullah.SAW dengan menggelar Maulid merupakan bagian dari taqwa. Disitu kita bisa mengenang kembali sejarah dari Islam sekaligus juga mengingat Baginda Rasulullah dalam segala perilakunya.

I’tiqad terletak dalam hati dengan maksud Allah, Ridho Allah tujuan hidup dengan pegangan kalimat “Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah”.  Manusia diciptakan Allah untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya, dalam kesehariannya selalu berupaya mengabdi kepada Allah dengan petunjuknya meningkatkan keimanan dan taqwa secara ikhlas.

Pasal Niat Ikhlas  (Dalam Semua Perkataan Perbuatan Amal Lahir Batin)

Firman Allah:
Tiadalah mereka diperintah, kecuali supaya menyembah kepada Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama, lurus, dan mendirikan sholat, mengeluarkan zakat. Itulah agama yang lurus. (Al-Bayyinah 5)

Subhanallah dengan memperingati Maulid Rasulullah.SAW kita menghormati beliau, kelahiran Rasulullah.SAW adalah nikmat yang sangat besar, karena kehadirannya memberikan manfaat yang luar biasa bagi semua manusia, bahkan seluruh makhluk. Banyak orang yang semula tak beradab kemudian menjadi orang yang memiliki akhlak mulia berkat bimbingannya. Karena itulah perayaan Maulid Rasulullah sangat penting, disini kita akan diingatkan kembali peristiwa bersejarah dalam Islam, terutama sejarah manusia pilihan dan teladan.




Sabtu, 17 Desember 2016

Wasiat Rasulullah Menjelang Ajalnya

          Mengenal diri untuk melangkah mengenal Allah dan Rasulullah.SAW yang kita cinta kasih dan sayang semata-mata karena Allah. Untuk apa diri kita diciptakan didunia yang selanjutnya menjalani kehidupan di berbagai muka.
Manusia diciptakan Allah untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apa pun selain Allah dan untuk menjadi khalifah yang ikhlas tertutup pintu kemenangan untuk  umat muslim. Dalam keseharian selalu berupaya mengabdi kepada Allah dengan petunjuknya meningkatkan keimanan dan taqwa secara ikhlas serta selalu mengharapkan keridhoan Allah semata. Illahi Anta Maksudi Wa Ridhoka Matlubi Atini Mahabahtaka Wa Marifataka.
Sebagaimana khatib jum’at menyampaikan tentang bulan Rabiul Awal di bulan inilah Rasulullah.SAW dilahirkan ke dunia dengan membawa rahmat bagi alam. Rasa kecintaan untuk menteladani kehidupan Rasulullah masih bergelora didalam dada, semangat untuk mendalami kehidupan keseharian Rasulullah yang penuh dengan kesederhanaan juga semakin tertanam di setiap jiwa insan yang mengaku sebagai umat beliau, karena Rasulullah rahmat untuk alam.  Dalam Firman Allah SWT : “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (Surat Al-Anbiya:107).
Rasulullah.SAW juga merupakan panutan bagi seorang ayah, seorang suami, atau seorang kakek. Bahkan beliau juga sebagai panutan pengusaha, pemimpin negara sekaligus pemimpin umat. Karena Rasulullah.SAW rahmat untuk alam sejagat ini, peraturan yang dicanangkan Allah pun mengacu ide “kemaslahatan” diantara  manusia-manusia yang tidak pernah tahu juga mau tahu buat apa diciptakan Allah hidup ke dunia. Dengan diutusnya Rasulullah.SAW ke dunia dengan membawa cahaya ikhlas, Islam telah mampu merubah kehidupan umat manusia ke arah kehidupan yang penuh dengan makna, menerangi dengan ilmu pengetahuan, dan kemakmuran.
 Pada bulan Rabiul Awal ini pula Rasulullah.SAW diwafatkan Allahuta’ala sungguh kisah wafatnya begitu menyayat hati luka itu masih berbekas walau itu sudah  14 abad berlalu jika kembali untuk dikenang. Pada saat Rasulullah.SAW mendekati ajalnya, beliau mengumpulkan kami sekalian di kediaman ibu kita Siti Aisyah RA, kemudian beliau memandang kami tanpa sepatah kata sekalian sehingga berderailah air matanya dan bersabda:  “Semoga Allah mensayangi, menolong, dan memberikan petunjuk kepada kalian, Aku berwasiat agar kamu sekalian bertaqwa kepada Allah serta mentaatiNya. Dan janganlah kamu berlaku sombong kepada Allahuta’ala. Kalau sudah datang ajalku, hendaklah Ali yang memandikan, Fudhai bin Abas yang menuangkan air, dan Usamah bin Zaid yang membantu mereka berdua, kemudian kafanilah aku dengan pakaianku saja manakala kamu semua menghendaki, atau dengan kain Yaman yang putih. Ketika kamu sekalian memandikan aku, maka letakan aku diatas tempat tidurku dirumah ini, dekat dengan liang kuburku nanti”.
Mendengar ucapan itu, seketika para sahabat menjerit histeris saling menangis sambil berkata, “Wahai Rasulullah engkau adalah utusan untuk kami sekalian, menjadi kekuatan jamaah kami, dan selaku penguasa yang mengurus perkara kami, kalau engkau telah tiada, lalu kepada siapa kami mengadukan semua persoalan kami?”
Rasulullah SAW bersabda: “Telah ku tinggalkan padamu sekalian pada jalan yang benar juga di atas jalan yang terang benerang  dan telah ku tinggalkan pula untuk kamu sekalian dua penasihat yang satu pandai berbicara dan yang satu pendiam. Yang pandai bicara adalah Al-Qur’an dan yang diam saja adalah ajal (maut). Apabila ada persoalan yang sulit bagimu, maka kembalilah kamu sekalian kepada Al-Qur’an dan Sunahku dan kalau hatimu keras membatu, maka lenturkanlah dia dengan mengingat kematian”.



Rabu, 14 Desember 2016

Inabah

Ar-Rahmaan (Yang Maha Pengasih)  Ar-Rahiim (Yang Maha Penyayang)
Yaa Allah Bentangilah Kami Curahan Kasih dan SayangMu kepada diri kami. Kepada Orang Tua kami, Keluarga Kami, Anak dan Istri Kami, Yang ada di sekitar kami, Pimpinan dan Guru-Guru kami yang kami Cinta, kasih, dan Sayang karena Allahu ta’ala Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad.SAW utusan Allah.
Al-Hafiddu Al Muhaimin ( Yang Maha Memelihara) Al-Waliyyu (Yang Maha Melindungi)
Lindungilah kami Illahi Rabbi dari Kemurkaan dan Kebencian yang dapat menimbulkan azab. Sesungguhnya kepada siapa lagi kami berlindung dan bernaung selain pada Allah Tuhan seru sekalian Alam.
At-Tawwaabu (Yang Maha Penerima Tobat) Al-Ghaffaar Al-Ghafuuru (Yang Maha Pengampun)
Firman Allah: Mintalah ampun kepada Tuhanmu dengan membaca Istighfar, dan kembali bertobatlah kepadaNya. (Hud3)
Firman Allah: Bertobatlah kamu kepada Allah hai orang-orang yang beriman, supaya kamu untung (bahagia). (Annur 31)
Yaa Allah bentangilah maghfirahMu kepada diri kami, Allah maksud kami dan ridho illahi tujuan hidup kami. Sebagaimana lantunan talqin zikir guru Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Jawa-Barat kepada Kami Illahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi Attini Mahabahtaka Wa Ma’rifataka. Laa Illaha Illaallah (Tiada Tuhan Selain Allah).
                Sebagaimana hallikhwal manusia bahwa  tidak ada yang sempurna. Dengan tobat kembalinya kita kepada Allah (Inabah) kita lakukan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Syukur Alhamdulillah (Segala Puji Bagi Allah) karena kita tobat Istighfar lalu mendapatkan Maqamat dari Allahu ta’ala. Apa sih maqamat itu ? maqamat adalah struktur jenjang maqam bagi para santri yang telah mengecap Iman Islam, menyusuri jenjang formasi tingkat keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah.SWT. Karena itulah maqamat Tobat adalah kunci dasar titian jalan menuju kepada Allah yang maha tinggi Al-Aliyyu (Allah Yang Maha Tinggi).  Dari dasar anugerah tobat  terus mengiringi struktur titian garis vertical jenjang formasi maqamat lebih tinggi seperti Al-Quthub dan Al-Ghaust milik para Alim Ulama dan Aulia Allah.
 Mari kenali Istighfar tobat yang kita lakukan dengan Maghfirah (Ampunan Allah) ? Tobat yang kita lakukan adalah upaya ikhtiar kita untuk memperoleh ampunan Allah. Karena Allah memang Maha Pengampun lagi Penerima Tobat. Jika sudah upaya tobat  yang kita lakukan selanjutnya Allah menganugerahkan kepada kita Maghfirahnya dengan membentangkan curahan rahmat kasih dan sayangNya. Karena Maghfirah (Ampunan Allah) itu datangnya dari Allah untuk manusia.
Anas bin Malik Ra berkata: Bersabda Rasulullah.SAW: Sesungguhnya Allah lebih suka menerima tobat seorang hambaNya, melebihi dari kesenangan seseorang yang menemukan kembali miliknya yang berharga  dengan tiba-tiba.

Pasal Tobat
                Tobat itu WAJIB DARI TIAP DOSA. Maka jika ma’siat (dosa) itu hanya antara dirinya dengan Allah, tiada berhubungan dengan hak manusia, ada tiga syarat tobat:
1.       Harus menghentikan ma’siat.
2.       Harus menyesal atas perbuatan yang telah terlanjur dilakukannya.
3.       Niat bersungguh-sungguh tidak mengulangi perbuatan itu kembali.
Dan apabila dosa itu ada hubungan dengan hak manusia maka tobatnya ditambah syarat yaitu:
4.       Menyelesaikan urusannya dengan orang yang berhak dengan minta ma’af atau halalnya atau mengembalikan apa yang harus dikembalikannya.

Yaa Allah Yaa Hayyu ( Maha Hidup) Yaa Qayyuumu ( Maha Berdiri Sendiri).

Jumat, 02 Desember 2016

Cinta Abah Anom dan Abah Zain Karena Allah

Khatib Jum’at kali ini menyampaikan keutamaan Cinta atau dalam bahasa arabnya disebut Mahabah. “Barang siapa seseorang yang dikaruniai empat orang anak dan tidak satupun diantaranya tidak menamainya dengan nama Muhammad, itu menandakan kecintaan terhadap Rasulullah.SAW belum masuk meresap ke dalam hatinya, “katanya.

Menurutnya kecintaan pada sesuatu akan menimbulkan berbentuk hallikhwal atau keadaan hati seperti sering menyebut dan mengingat nama yang dicintainya. Bisa juga nama yang dicinta diabadikan dalam peristiwa penting dalam perjalanan kehidupannya. Dan ketika cinta itu sudah tertanam dalam hati ketika disebut nama orang yang dicinta itu, dirinya pun akan ikut bergembira.

Apa arti Hallikhwal ?  Hallikhwal atau Keadaan Hati merupakan satu diantara struktur jenjang keadaan hati. Hallikhwal itu adalah anugerah Allahu ta’ala dari mulai cinta, rindu, anggun atau malu hingga kejang-kejang seperti gelisah dan rasa lainnya. Bedannya Hallikhwal dengan Maqamat dan Pendidikan kendati masih dalam struktur jenjang yang sama dalam baris horizontal. Garis vertical tegak lurus hubungan dengan Tuhan dan Horizontal hubungan dengan sebelah menyebelah.
Syarat mendapatkan hallikhwal keadaan hati ini kuncinya adalah cinta, dengan cinta atau disebut mahabah inilah tahap awal menaiki jenjang keadaan hati yang dianugerahkan Allah.SWT. Bedanya dengan Maqamat, kalau maqamat kuncinya adalah inabah dan tobat kepada Allah dengan diri mendapatkan inayah dan hidayah untuk kembali dan bertobat kepada Allah maka dirinya mulai menjajaki jenjang maqamat dari Allahu ta’ala. Jika pendidikan dimulai dengan sekolah mulai dari Paud, TK, SD hingga ke tingkat lebih tinggi.

Setiap seseorang berbeda-beda dalam mengartikan cintanya. Karena itulah Rasulullah.SAW menyampaikan pasal demi pasal keutamaan cinta karena Allah, dan menganjurkan serta memberi tahu kepada Allah, dan orang yang dicinta karena Allah, dan jawaban orang yang diberi tahu.
Firman Allah:
Muhammad utusan Allah, dan mereka yang bersama dia, sangat keras menghadapi orang-orang kafir, dan belas kasih diantara sesama mereka. (Alfath29)
Firman Allah:
Dan mereka yang menjadi pribumi kota itu dan telah beriman sebelumnya, sangat kasih kepada siapa yang berhijrah kepada mereka. (Al-Hasyr 9)
Anas R.A. Bersabda Nabi.SAW: Tiga sifat siapa yang memilikinya akan merasakan kelezatan iman;(1.)Jika ia mencintai Allah dan Rasulullah lebih dari lain-lainNya.(2.)Jika ia mencintai sesama manusia sesame manusia semata-mata karena Allah.(3.)Enggan kembali kepada kafir setelah diselamatkan Allah daripadanya, sebagaimana enggan dimasukan ke dalam neraka. (Buchary-Muslim)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tiada naungan selain naungan-Nya. Mereka adalah:

(1) Penguasa yang adil,

(2) Seorang pemuda yang tekun (tumbuh) beribadah kepada Allah,

(3) Seorang yang hatinya senantiasa bergantung (memikirkan dan mengusahakan kemakmuran) masjid,

(4) Dua orang  yang mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena Allah,

(5) Seorang laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh seorang wanita yang mempunyai jabatan dan kekayaan namun ia menolak dengan mengatakan ‘Aku takut kepada Allah’,

(6) Seorang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, dan

(7) Seorang yang berdzikir saat sedang sendirian hingga menangis karena rasa takutnya kepada Allah” (HR. Bukhari, Muslim)


Jumat, 25 November 2016

Aku Bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah.

Sebagaimana khatib jum’at menyampaikan pesannya kepada kita untuk beristigfar memohon ampunanan Allah ta’ala yang maha pengampun, maha pengasih, dan maha penyayang.
Firman Allah: Mintalah ampun kepada Tuhanmu dengan membaca Istighfar, dan kembali bertobatlah kepadaNya. (Hud3)

Firman Allah: Bertobatlah kamu kepada Allah hai orang-orang yang beriman, supaya kamu untung (bahagia). (Annur 31)

Kasih Allah.SWT terhadap Rasulullah Nabi Muhammad.SAW. Awaludin Ma’rifatullah adalah pertama mengenal Allahu ta’la. Sebagaimana Habaib Guru Abahsy menyampaikan dalam tausyi’ahnya, “Bagaimana kamu dapat mengenal dan jumpa Allah kelak di akhirat, sementara selama hidup di dunia kamu tak mengenalnya, “katanya kepada para jama’ah.

Aku Bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah.

Menjelang suasana Maulid Rasulullah.S.A.W, untuk itu patutlah sebagai umat muslim kita memperingatinya karena disini terdapat banyak keutamaan Rasulullah S.A.W dan sangat benar bahwa Rasulullah.S.A.W adalah manusia pilihan Allah.SWT. Beliau menjadi panutan dan teladan bagi umat manusia. Dengan meneladaninya tentu kita dapat mengenal Allah Tuhan Seluruh Alam Semesta.

Diantara keutamaan Nabi Muhammad. s.a.w di akhirat kelak seluruh umat manusia dikumpulkan Allah.SWT untuk bertanggung jawab segala amal perbuatannya selama hidup di dunia. Dan kepada siapa kita mendapatkan pertolongan selain dari Allah dan Rasulullah.S.A.W.

Hudzaifah dan Abu Hurairah R.A. keduanya berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Allah akan mengumpulkan semua manusia, maka berdirilah kaum mu’minin di dekat sorga, maka pergilah mereka kepada nabi Adam. a.s. minta bantuannya: Wahai ayah mintakan untuk kami supaya dibukakan pintu sorga. Jawab Adam: Adakah yang mengeluarkan kamu dari sorga, selain dosa ayahmu ini? Maka bukanlah saya yang berhak untuk itu, pergilah kamu kepada putraku Ibrahim khalilullah a.s. Maka pergilah mereka kepada Nabi Ibrahim a.s. Jawab Nabi Ibrahim: Bukan saya yang berhak untuk itu, saya sebagai khalillulah di belakang-belakang, pergilah kamu kepada Musa a.s. yang telah berbicara langsung dengan Allah. Maka pergilah mereka kepada Musa a.s. Jawab Musa a.s: Itu bukan bagianku, pergilah kamu kepada Isa Kalimatullah. Jawab Isa: itu bukan bagianku. Maka pergilah mereka kepada Nabi Muhammad. S.A.W . Maka berdirilah Nabi Muhammad. S.A.W dan diizinkan baginya, kemudian dilepaskan amanat dan Rahim (kerabat/family) berdiri di kanan kiri shirat (jembatan yang menuju ke sorga). Maka menyeberanglah bagian pertama bagaikan kilat. Abu Hudzaifah bertanya: Bagaikan kilat? Jawab Nabi: Tidakkah kamu melihat lalu lintasnya sekejap mata. Kemudian bagian kedua, bagaikan kecepatan terbang burung, kemudian bagaikan lari orang yang sangat kencang, dan semua itu dilarikan oleh  ‘amal perbuatan mereka sendiri, sedang Nabimu (N.Muhammad s.a.w) ketika itu berdiri di atas shirat sambil berdo’a: Robbi sallim sallim (Ya Tuhan selamatkan-selamatkan), hingga (sampai giliran pada orang-orang yang) lemah ‘amal perbuatan-kebaikannya, sehingga orang itu tidak dapat berjalan kecuali merangkak-rangkak (ngesot), sedang di tepi kanan kiri shirat ada bantolan yang diperintah untuk mengambil orang-orang yang harus diambilnya, maka ada yang luka tetapi selamat, dan ada yang tersungkur ke dalam neraka. Abu Hurairah berkata: Demi Allah yang jiwa Abu Hurairah ditangannNya, dasar neraka jahannam itu dalamnya sejauh tujuh puluh tahun menurun (ke bawah). (Muslim)



  

Jumat, 11 November 2016

Teladani Rasulullah.SAW

                Satu diantara sifat Rasulullah.SAW adalah mempermudah umatnya dalam berurusan termasuk juga dalam beribadah kepada Allah.SWT. Beliau dengan sifat Arif Bijaksana Lembut dan Santun sangat Sabar kala menghadapi situasi buruk yang terjadi disekitarnya.

Diantaranya mempermudah umatnya, pada suatu ketika Rasulullah.SAW sedang melaksanakan sholat berjama’ah di Masjid bersama para Sahabat, ketika itu terdengar seorang anak kecil sedang menangis. Mendengar jerit tangis anak, Rasulullah mempercepat  sholatnya demi keringanan Ma’mumnya. Usai melaksanakan sholat Beliau bertanya kepada Ibu si anak yang menangis, dan ternyata si anak menangis sampai buang air kecil di dalam Masjid. Kemudian Rasulullah memerintahkan salah seorang sahabat untuk mengambil setimba air dan mengguyurkannya ke lantai masjid yang terkena kotoran si anak yang sempat buang air kecil tadi.

Kalau kita renungkan dari cerita tersebut banyak pelajaran yang dapat kita petik dari kebijaksanaan Beliau yang membuktikan kasih sayang Rasulullah SAW kepada umatnya. Dimana Beliau mempercepat sholatnya dengan memilih bacaan surah dari ayat-ayat suci Al-Qur’an yang ringkas cepat.

Demikian pula kejadian yang sama pada suatu hari, Rasulullah.SAW bersama para sahabat duduk di dalam Masjid. Tiba-tiba datang seorang masuk dalam Masjid dan melaksanakan sholat dua raka’at. Usai melaksanakan sholat seseorang tadi langsung ke pojok Masjid dan buang air kecil. Mengetahui kejadian ini, para sahabat pun langsung geram tak terima karena melihat gelagat yang kurang baik. Rasulullah.SAW yang memiliki jiwa pengasih tak tinggal diam, beliau lantas berkata kepada sahabatnya. “Biarkanlah dia buang air kecil, janganlah kalian hentikan dia.” Sunggguh dirinya jahil tak mengerti. Selanjutnya beliau berkata, “Sesungguhnya kalian diutus untuk memberikan kemudahan, bukan untuk mempersulit.”

Setelah itu Rasulullah didampingi para sahabat menghampiri orang tadi, dengan sifat lemah lembut Rasulullah.SAW berkata kepadanya:

Ø¥ِÙ†َّ Ù‡ٰØ°ِÙ‡ِ الْÙ…َسَاجِدَ Ù„َا تَصْÙ„ُØ­ُ Ù„ِØ´َÙŠْØ¡ٍ Ù…ِÙ†ْ Ù‡ٰØ°َا الْبَÙˆْÙ„ِ ÙˆَÙ„َا الْÙ‚َØ°َرِ Ø¥ِÙ†َّÙ…َا Ù‡ِÙŠَ Ù„ِØ°ِÙƒْرِاللهِ عَزَّ ÙˆَجَÙ„َّ ÙˆَالصَّÙ„َاةِ ÙˆَÙ‚ِرَاءَØ©ِ الْÙ‚ُرْØ¢ٰÙ†ِ .

“Sesungguhnya masjid ini tidak pantas untuk buang air kecil maupun kotoran lainnya. Sesungguhnya masjid adalah tempat untuk berdzikir kepada Allah ‘Azza Wajalla, Sholat dan membaca Al-Qur’an.”
Kemudian Rasulullah.SAW pun memerintahkan kepada para sahabat untuk mengambil setimba air untuk membersihkan najis yang melekat di dalam masjid tadi.

Cara Rasulullah.SAW menghadapi keburukan yang terjadi dan mencegah keburukan yang lebih besar terjadi melihat para sahabat beliau marah melihat gelagat orang tadi yang di nilai belum mengerti adab ketika di dalam Masjid. Rasulullah.SAW mengajarkan bagaimana sikap seorang muslim ketika berada di Masjid.

Adab berada maupun hendak ke Masjid (Meneladani Rasulullah.SAW)

Pasal : Bagi Orang Yang Baru Datang Dari Berpergian Sunat Pergi Ke Masjid dan Sholat Dua Rakaat.

Ka’ab bin Malik RA. berkata: Biasa Nabi.SAW jika tiba dari berpergian mendahulukan masuk ke Masjid dan sembahyang dua ra’kaat di dalamnya. (Buchary, Muslim)
Abu Hurairah RA. Berkata: Bersabda Nabi.SAW. Siapa yang bersuci di rumahnya kemudian berjalan ke masjid untuk menunaikan sembahyang fardhu, maka semua langkahnya dihitung yang satu untuk menghapuskan dosa dan yang kedua untuk menaikan derajat. (Muslim)


Demikian pula cara Muslimin masuk ke Masjid diantaranya mendahulukan kaki kanannya seraya mengucapkan Shalawat kepada Baginda Rasulullah.SAW sebanyak 7 kali pada saat mulai menginjak lantai Masjid. Selanjutnya jangan langsung duduk, karena dianjurkan Rasulullah untuk melaksanakan Sholat Sunat Tahyatul Masjid sebanyak 2 ra’kaat terlebih dahulu. Sebaliknya apabila keluar turun dari lantai Masjid usai melaksanakan Ibadah di tempat yang dimuliakan Allah.SWT, membaca Alhamdulillah (Segala Puji Bagi Allah) sebanyak 7 kali. Dengan begitu semoga langkah kaki kita dalam meniti kehidupan di dunia selalu dalam bimbingan Allah, dan terus mendapatkan curahan taufik hidayah dan inayahNya untuk dapat beribadah serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah.SWT.

Rabu, 02 November 2016

Bentangan Curahan Rahmat Allah


Allah.SWT mencurahkan seratus Rahmat (kasih sayang)Nya bagi seluruh makhluk ciptaanNya. Satu diantaranya dicurahkan kepada semua makhluk di dunia, Sembilan puluh sembilan disediakan untuk di akhirat nanti.
Salman Al Farisy r.a berkata: Bersabda Rasulullah s.a.w: Allah memiliki seratus rahmat, maka satu dari padanya diturunkan diantara semua makhluk ini. Dan Sembilan puluh Sembilan disediakan untuk hari Qiyamat. (Muslim)
Shalawat dan Salam semoga terus tercurah atas Baginda Rasulullah.SAW beserta seluruh keluarga dan para sahabat hingga pengikut setia beliau hingga akhir zaman nanti. Alhamdulillah (Segala Puji Bagi Allah) atas Hallikhwal berupa Cinta, Kasih, dan Sayang semata-mata karena Allah. Jangan cepat putus asa dalam menjalani perjalanan hidup didunia. Apalagi kita yang kerap jatuh khilaf dan berdosa di dalam hitam putihnya hidup ini. Demi Allah, sungguh Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang. Selama manusia masih mau minta ampun dan bertobat, maka pintu ampun dan tobat tidak akan tertutup baginya.
Abu Hurairah r.a berkata: Bersabda Rasulullah s.a.w : Demi Allah yang jiwaku ada ditanganNya, andaikan kamu tidak berbuat dosa niscaya Allah akan memusnahkanmu, dan menggantikan dengan kaum yang berdosa dan minta ampun, kemudian diampunkan bagi mereka. (Muslim)
Abu Ajjub Al-Anshori r.a berkata: Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: Andaikan kamu tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan menjadikan makhluk  yang berbuat dosa kemudian minta ampun dan diampunkan bagi mereka. (Muslim)
Yaa Allah Ampunilah Dosa dan Kesalahanku Demikian juga orang Tua Kami. Bentangilah MaghfirahMu kepada diri kami. Curahkanlah Taufik Hidayah dan InayahMu pada diri kami untuk tetap Istiqomah Beriman dan Bertaqwa kepadaMu Illahi Rabbi “Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah”.
Yaa Allah bentangilah Curahan Rahmat Asuhan Cinta Kasih dan SayangMu kepada diri kami, kepada orang tua kami, anak istri kami, saudara kami, keluarga kami, yang ada disekitar kami, para pimpinan kami, dan para guru kami yang semuanya kami cinta, kasih dan sayang semata-mata karena Allah. Yaa Allah lindungilah kami dari kemurkaanMu, KebencianMu, dan azabMu.

Abu Hurairah r.a berkata: Bersabda Rasulullah s.a.w: Tatkala Tuhan menjadikan makhluk, maka Allah telah menetapkan atas dirinya sendiri dalam sebuah kitab yang di atas arsy: Bahwa rahmatKu mengalahkan murkaKu ( rahmatKu mendahului murkaKu). (Buchari, Muslim)

Sabtu, 29 Oktober 2016

Manusia Tidak Ada Yang Sempurna

BISMILLAHIRAHMANIRAHIM (Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang).
Sejarah manusia berawal dari Nabi Adam.AS dan Siti Hawa yang menurut catatan sejarah pernah hidup dan tinggal di surga. Dari Beliau berawal penciptaan manusia yang kini tinggal dan banyak hidup di dunia dari generasi ke generasi maupun zaman. Manusia diciptakan Allah.SWT untuk menjadi khalifah di muka bumi dengan menjalankan perintah Allah.SWT dan menjauhi larangannya. Kendati setiap manusia tidak ada yang sempurna.

Allah.SWT memilih Rasul dan Nabi untuk menjalani tugasnya di muka bumi dengan menyampaikan pesan amanah kepada seluruh umat manusia di dunia. Tiada lain  untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan apapun. Selain itu senantiasa mengajak untuk selalu ingat padaNya dengan menjalankan perintahNya berupa  kewajiban seperti sholat, puasa, jihad, dan sedeqah.  Juga bershalawat terhadap Nabi Muhammad.SAW  selaku manusia pilihan yang patut untuk diteladani karena sosoknya yang baik.

Firman Allah: Tiadalah mereka diperintah, kecuali supaya menyembah kepada Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama, lurus, dan mendirikan sholat, mengeluarkan zakat. Itulah agama yang lurus. (Al-Bayyinah 5)

Dalam kehidupan manusia di dunia, dimulai dari dalam kandungan Rahim Ibu selama 9 bulan.  Berasal dari setetes air mani berubah menjadi segumpal darah lalu menjadi daging dan lahir ke dunia untuk menjalani kehidupan.
Di dunia dengan usia yang diberi, arah mana dipilih dalam menghadapi sunahtullah kehidupan. Baik-Buruk, Kanan-Kiri, Atas-Bawah. Allahu’Alim, sudah menjadi bahan catatan Malaikat yang bertugas di kanan kiri anggota tubuh karena setiap perbuatan pasti mendapatkan balasan dari Allah.SWT.
Sudah taatkah kita kepada perintah Allah.SWT dan Rasulullah.SAW ? terutama kala menjalani kehidupan di dunia dengan umur atau usia yang masih ada tersisa. Sungguh beruntung orang –orang yang menjalani kehidupan di dunia dengan selalu mengikuti perintah Allah.SWT dan meneladani Rasulullah. SAW. Lantas bagaimana dengan orang-orang yang lalai dan mengabaikannya ?
Jika arah salah itu dosa pasti azab siksa, sebaliknya jika benar itu pahala balasannya. “Yaa Allah Ampunilah kami dan lindungilah kami dari Azab dan siksaMu. Berilah kami petunjuk Hidayah InayahMu dalam menjalani kehidupan di dunia terutama di sisa usia kami untuk tetap taat dan meningkatkan taqwa terhadapMu”.

Pasal TOBAT.

Menyusuri Maqamat Inabah dan Tobat. Terbesit diri setelah sekian lama lalai mengingat Illahi Rabbi, mendapatkan curahan taufik hidayah kembali pada Illahi. Tobat…Tobat…Tobat…Yaa Allah.
Tobat itu WAJIB DARI TIAP DOSA. Maka jika ma’siat (dosa) itu hanya antara Ia dengan Allah, tiada berhubungan dengan hak manusia, ada tiga syarat tobat:
1.       Harus menghentikan ma’siat.
2.       Harus menyesal atas perbuatan yang telah terlanjur dilakukannya.
3.       Niat bersunggguh-sunggguh tidak mengulangi perbuatan itu kembali.
Dan apabila dosa itu ada hubungan dengan hak manusia maka tobatnya ditambah syarat keempat yaitu:
4.       Menyelesaikan urusannya dengan orang yang berhak dengan minta ma’af atau halalnya atau mengembalikan apa yang harus dikembalikannya.

Firman Allah: Bertobatlah kamu kepada Allah hai orang-orang yang beriman. Supaya kamu untung (bahagia). (Annur 31)

Firman Allah: Mintalah ampun kepada Tuhanmu dengan membaca Istighfar, dan kembali bertobatlah kepadaNya. (Hud 3)

Firman Allah: Hai sekalian orang yang beriman, tobatlah kamu kepada Allah dengan sungguh-sungguh. (Attahrim 8)

Anas bin Malik r.a berkata: Bersabda Rasulullah.SAW: Sesungguhnya Allah lebih suka menerima tobat seorang hambaNya, melebihi dari kesenangan seseorang yang menemukan kembali dengan tiba-tiba, untanya yang telah hilang daripadanya di tengah hutan. (Buchary, Muslim)

Demikianlah tuntunan Rasulullah.SAW kepada kita umat Islam yang percaya kepada ajaran dan tuntunanNya, sebab istighfar itu bagi manusia merupakan suatu alat yang terbaik untuk taqarrub mendekat kepada Allah,  sebab disitu ada pengertian pengakuan sebagai hamba yang lemah, disamping pengakuan terhadap kebesaran Allah dan kekuasaanNya yang mutlak tidak terbatas.

Abdullah bin Umar r.a berkata: Bersabda Nabi SAW: Sesungguhnya Allah tetap menerima tobat seseorang hambaNya selama ruh (nyawanya) belum sampai ditenggorokan (hampir mati sekarat). (Attirmidzy)

Ketika semua telah menjalani kehidupan didunia dengan amal perbuatannya masing-masing. Selanjutnya masuk kubur untuk proses awal  perhitungan amal perbuatan. Dan setelah ditetapkan Allah.SWT memasuki hari akhir bagi dunia (red. kiamat) untuk selanjutnya dibangkitkan kembali seluruh umat manusia untuk perhitungan amal perbuatan di akhirat nanti.

Sebagaimana Hadist Rasulullah.SAW menyampaikan:
Hudzaifah dan Abu Hurairah r.a. keduanya berkata: Rasulullah.SAW bersabda: Allah akan mengumpulkan semua manusia, maka berdirilah kaum mu’minin di dekat surga, maka pergilah mereka kepada Nabi Adam.AS minta bantuannya: Wahai ayah mintakan untuk kami supaya dibukakan pintu surga. Jawab Nabi Adam: Adakah yang mengeluarkan kamu dari surga, selain dosa ayahmu ini ? maka bukanlah saya yang berhak untuk itu, pergilah kamu kepada putraku Ibrahim.AS Jawab Nabi Ibrahim.AS : Bukan saya yang berhak untuk itu, saya sebagai khalilullah di belakang-belakang, pergilah kamu kepada Musa.AS yang telah berbicara langsung dengan Allah. Maka pergilah mereka kepada Musa.AS. Jawab Musa.AS: Itu bukan bagianku, pergilah kamu kepada Isa Kalimatullah. Jawab Isa: Itu bukan bagianku. Maka pergilah mereka kepada Nabi Muhammad.SAW. Maka berdirilah Nabi Muhammad.SAW dan diizinkan baginya, kemudian dilepaskan amanat dan Rahim (kerabat/family) berdiri di kanan kiri shirat (jembatan yang menuju ke surga). Maka menyeberanglah bagian pertama bagaikan kilat. Abu Hudzaifah bertanya: Bagaikan kilat? Jawab Nabi: Tidakkah kamu melihat lalu lintasnya sekejap mata. Kemudian bagian kedua, bagaikan kecepatan terbang burung, kemudian bagaikan lari orang yang sangat kencang, dan semua itu dilarikan oleh amal perbuatan mereka sendiri, sedang Nabimu (Nabi Muhammad.SAW) ketika itu berdiri di atas shirat sambil berdoa: Robbi Sallim Sallim (Ya Tuhan Selamatkan-Selamatkan), hingga (sampai  giliran pada orang-orang yang) lemah ‘amal perbuatan-kebaikannya, sehingga orang itu tidak dapat berjalan kecuali merangkak-rangkak (ngesot), sedang di tepi kanan kiri shirat ada bantolan yang diperintah untuk mengambil orang-orang yang harus diambilnya, maka ada yang luka tetapi selamat, dan ada yang tersungkur ke dalam neraka. Abu Hurairah ra berkata: Demi Allah yang jiwa Abu Hurairah ditanganNya, dasar neraka jahanam itu dalamnya sejauh tujuh puluh tahun menurun (ke bawah). Hadist Riwayat (Muslim).



Jumat, 28 Oktober 2016

Rabbaniyatul Hukum

 Pasal :  HARUS MENURUT TUNDUK PADA  HUKUM ALLAH (RABBANI’YATUL HUKM)  DAN BAGAIMANA SAMBUTAN SEORANG YANG DIAJAK KEMBALI (INABAH) KEPADA HUKUM ALLAH ATAU DIPERINTAH KEBAIKAN ATAU DICEGAH DARI MUNKAR.

Firman Allah: Tidak, demi Tuhanmu mereka tidak beriman, sehingga bertahkim (berhakim) padamu dalam segala sengketa mereka, kemudian tidak merasa berat dalam hati mereka menerima hukum putusanmu, dan menyerah bulat-bulat. (An-Nisa’65)

Sesungguhnya sambutan orang mu’min apabila diajak kembali kepada Allah dan Rasulullah untuk menghukumi antara mereka, yalah berkata: Kami mendengar dan ta’at. Dan mereka yang untung bahagia. (An-Nur 51)
           
   Abu Hurairah r.a berkata: Ketika turun ayat: LILAHI MAFIS SAMAWAATI WAMA FIL’ARDLI WA IN TUBDU MA FI ANFUSIKUM AU TUKHFUHU JUHAASIBKUM BIHILLAAH.  Artinya:Bagi Allah kekuasaan langit dan bumi, apabila kamu keluarkan isi hatimu atau tetap kamu sembunyikan akan diperhitungkan oleh Allah.

Terasa berat yang demikian itu pada sahabat-sahabat Nabi s.a.w. Sehingga mereka datang kepada Rasulullah dan jongkok sambil berkata: Ya Rasulullah kami dapat menerima kewajiban-kewajiban yang dapat kita kerjakan, yaitu sembahyang, jihad, puasa, dan sedekah. Dan kini telah diturunkan ayat ini, kami merasakan tidak dapat melaksanakan dan tidak kuat menanggungnya. Menanggapi hal itu lalu Rasulullah bersabda: Apakah kamu akan berkata sebagaimana ahlil- kitab yang sebelummu.

Kami mendengar dan melanggar. Kamu harus berkata: Sami’na wa atha’na ( Kami mendengar dan ta’at) GHUFRONAKA RABBANA WA ILAIKAL MASHIR. (Ampunkan kami ya Tuhan kami dan kepada Mu bakal kembali) Dan ketika ajaran itu telah dibaca oleh para sahabat, sehingga ringan lidah mereka membacanya, Allah menurunkan ayat lanjutannya: AAMANAR RASULU BIMA UNZILA ILAIHI MIN ROBBIHI WAL MU’MINUNA KULLUN AAMANABILLAHI WAMALA’IKATIHI WA KUTUBIHI WA RASUL-IHI LAA NUFARRIQU BAINA AHADIN MIN RASULIHI WA QAALU SAMI’NA WA ATHA’NA GHUFRONAKA ROBBANA WA ILLAIKAL MASHIR. ( Sungguh telah percaya Rasulullah dengan apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, juga kaum mu’minin masing-masing telah percaya kepada Allah dan MalaikatNya dan kitab-kitabNya dan Nabi-Nabi utusanNya, tidak membeda-bedakan antara salah seorangpun dari utusan-utusan itu, dan berkata mereka: Kami mendengar dan ta’at, ampunkanlah hai Tuhan kami dan kepadaMu akan kembali). Dan ketika telah dilaksanakan yang demikian itu Allah memansukhkan hukum ayat yang diatas itu dengan ayat yang terakhir yang berbunyi: LA YUKALLIFULLAHU NAFSAN ILLAWUS’AHALAHA MA KASABAT WA ALAIHA MAKTASABAT (Allah tidak memaksakan pada seseorang kecuali sekuat tenaganya, baginya keuntungan dari usahanya, sebagaimana diatas tanggungannya resiko apa yang telah dikerjakannya). RABBANA LA TU’AKHIDZNA IN NASINA AU AKH-THO’NA. Dijawab:  ,,Ya”    ,,ROBBANA WALA TAHMIL ALAINA ISHRAN KAMA HAMALTAHU’ALALLADZINA MIN QOBLINA. Dijawab: ,,Ya’’ ROBBANA WALA TUHAMMIL-NA MALA THOQOTA LANA BIHI. DIjawab: ,,Ya” WA’FU ANNA WAGHFIR LANA WARHAMNA ANTA MAULANA FANSHURNA ALAL QAUMIL KAFIRIN. Dijawab: ,,Ya”
(Ya Tuhan kami janganlah menuntut kami jika kami lupa atau keliru. Jawabnya: Ya. Ya Tuhan kami, jangan menanggungkan pada kami keberatan-keberatan sebagaimana yang Tuhan tanggungkan pada orang-orang yang sebelum kami. Jawabnya: Ya. Ya Tuhan kami jangan menanggungkan pada kami yang di luar kekuatan kami. Jawabnya: Ya.  Ma’afkanlah kami dan ampunkan kami, dan kasihanilah kami. Engkau pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi kaum kafir. Jawabnya: Ya.) Hadist Riwayat Muslim.


Selasa, 25 Oktober 2016

Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah

                Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan Salam semoga terus selalu tercurah atas junjungan baginda Nabi Muhammad.SAW beserta seluruh keluarga dan para sahabat beliau hingga akhir zaman nanti. Tekad kami mencintai mereka dengan niat semata-mata karena Allah dan terus mengikutinya dengan meneladani mereka yang tergolong orang-orang sholeh.

Aku bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah. Allah Maksudku Maghfirah dan RidhoNya Tujuanku. Yaa Allah jadikanlah diriku tempat persinggahanMu, Ampunilah kesalahanku yang diketahui dan tak diketahui. Curahkanlah taufik hidayahmu kepada diri Kami dan tetapkanlah Istiqomah ta’at kepada Allah dengan Cinta Kasih Sayang kepadaNya, Yaa Allah curahkanlah rahmat kasih sayangmu terhadap diri kami, kepada orang tua kami, kepada anak istri kami,  kepada saudara-saudara kami, kepada yang ada disekitar kami, kepada pimpinan kami, dan guru kami yang kami cinta kasih sayang semata-mata karena Allah.


Yaa Allah lindungilah kami dari azabMu, dari kemurkaanMu, dan dari kebencianMu. Yaa Allah kami berserah kepadaMu Tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah. Yaa Allah tolonglah kami di sisa hidup kami untuk terus bertakwa dan beriman kepada Allah, kencangkanlah tekad kami menuju pada Allah dan Rasulullah.SAW. Yaa Allah berilah kami rezeki, berilah kami taufik dan hidayah kepada kami untuk tetap terus berada dalam curahan asuhan kasih sayangmu. Tobat Yaa Allah…Tobat Yaa Allah…Tobat Yaa Allah. 

Rabu, 05 Oktober 2016

Cinta Karena Allah

Keutamaan orang yang saling cinta kasih sayang semata-mata karena Allah. Mereka yang meletakan hallikhwal keadaan hati berupa cinta kasih dan sayangnya semata-mata karena Allahu ta’ala mendapatkan hak utama dan wajib dari Allahu ta’ala berupa Cinta Allah.

Sebagaimana di dalam hadist qudsi Allah berfirman,
“Kecintaan-Ku wajib Aku berikan kepada orang-orang yang saling mencintai di jalan-Ku, orang-orang yang berteman di jalan-Ku, orang-orang yang saling mengunjungi di jalan-Ku dan orang-orang yang saling memberikan pengorbanan di jalan-Ku.” (HR.Malik, Al Misykah, Juz III, No.5011)

Santri Pondok Pesantren meletakan hallikhwal berupa rindunya semata-mata karena Allah sambil mengingat teman pondokannya dan guru mursyid pembimbing nya di Inabah. Mereka komitmen membangun tali persahabatan dengan niat semata-mata karena Allah, dari mulai cinta, kasih, sayang, rindu karena Allah demikian sebaliknya bencipun karena Allah.

                Membangun tali silahturahmi jauh dekat untuk saling berkunjung karena cinta kepada Allah, maka Allah akan menjaga mereka dengan cinta-Nya. Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan menundukan seluruh makhluk untuk-Nya agar mencintainya. Sebagaimana Hadist dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda,

“Sesungguhnya orang yang mengunjungi saudaranya di desa yang lain, maka Allah mempersiapkan malaikat selama perjalanannya. Malaikat bertanya, ‘Kamu hendak pergi kemana ?’ Orang itu menjawab, ‘Aku hendak mengunjungi saudaraku di desa ini’. Malaikat bertanya lagi, ‘Apakah kamu memiliki kepentingan yang berkaitan dengan harta materi padanya ?’. Dia berkata, ‘Tidak, aku hanya mencintainya karena Allah’. Malaikat itu berkata, ‘Sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang di utus padamu (untuk mengabarkan) bahwa sesungguhnya Allah mencintaimu sebagaimana mencintai-Nya karenamu’.” (Muslim)

                Demikian pula majelis ilmu di desa-desa yang setiap hari sabtu menghadiri majelis ta’lim Guru Sekumpul Martapura, KH.Abdul Ghani RA. Disamping menuntut ilmu kepada Beliau sekaligus menjalin tali silahturahmi antar sesama muslim hingga termasuk orang-orang yang saling mengunjungi di jalan-Ku dan orang-orang yang saling mencintai sesama saudaranya  karena Allah juga cinta gurunya yang arif karena Allah.
                Nabi memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang baru masuk Islam, Nabi berkata, “Orang yang paling aku cintai di antara kamu adalah orang yang paling bagus akhlaknya,  yaaitu orang yang lemah lembut perangainya; serta dermawan yaitu orang-orang yang berlemah-lembut. Adapun orang yang paling aku benci adalah orang yang suka mengadu-domba, suka memecah-belah antara orang-orang yang saling mencintai dan yang suka mencari-cari aib orang-orang yang mulia.” Hadist Riwayat Thabrani Al Misykah, Juz III halaman.323 no.33)

                Umar RA pernah berkata, “Apabila salah seorang dari kamu mendapatkan cinta dari saudaranya maka pertahankanlah cinta itu, karena sedikit sekali orang bisa mendapatkan cinta” Al Fadhl berkata, “Seorang yang memandang wajah saudaranya dengan penuh rasa kasih sayang dan cinta, maka itu merupakan ibadah.”

“Orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku, mereka akan mendapatkan mimbar-mibar yang terbuat dari cahaya dan senantiasa bergembira dengan para nabi dan syuhadah.” (Hadist riwayat Tirmidzi, Al Misykah, juz.III, no.5011)


Yaa Allah semoga shalawat dan salam terus selalu tercurah untuk nabi Muhammad.SAW  yang kami cinta kasih sayang karena Allah beserta sahabat dan keluarga beliau hingga akhir nanti. Yaa Allah bentangilah kami dengan curahan asuhan cinta kasih sayang-Mu terhadap kami yang saling mencintai kasih dan sayang karena Allah. Bentangilah kepada orang tua kami, anak istri kami, keluarga kami, teman kami, yang ada disekitar kami, kepada pimpinan dan guru kami yang kami cinta kasih sayang karena Allah. Lindungilah kami dari kemurkaan-Mu, azab-Mu, dan Kebencian yang diniatkan karena Allah.

Jumat, 30 September 2016

Pasal Sembahyang Jenazah.

Oleh Nasrullah.
                Pandangan imam mahzab terkait hukum menyembahyangkan jenazah adalah Fardhu Kifayah. Dilakukan boleh di Masjid, dan Kuburan tempat mayit itu hendak dikebumikan. Sementara waktu sembahyang jenazah dimakruhkan dilakukan usai sholat shubuh pada saat matahari terbit dan usai sholat ashar di waktu matahari terbenam serta waktu sedang rembang. Dan ini pendapat Abu Hanifah dan Ahmad. Sementara Malik memakruhkan di waktu terbit dan terbenam matahari saja. Adapun pendapat Imam Safi’i tidak makruh dilaksanakan disembarang waktu.

Diantara syarat sah sembahyang jenazah ialah suci dan tertutup aurat. Bahkan  Guru Fiqih Fauzi Lumbu Raya menyatakan diperbolehkan saja menyembahyangkan jenazah tanpa bewudhu sebagaimana bersiap hendak melaksanakan sholat lain.
Boleh melaksanakan sholat jenazah di kuburan, diatas tanah dan diharuskan melepas sandal atau sepatu.

Jamaah sekurang-kurangnya tiga shaf walaupun hanya terdiri dari Imam dan Dua Ma’mum. Pengaturan shafnya pun  tergantung jumlah peserta yang menyembahyangkan jenazah untuk mengisi formasi aturan barisan yang tertib.

Aisyah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tiada seorang mayit yang disembahyangkan oleh kaum muslimin sebanyak seratus orang, kesemuanya meminta syafaat dan ampun baginya, melainkan dapat dipastikan di terima syafaat dan doa mereka. (Muslim)

Ibn Abbas RA berkata: Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Tiada seorang muslim mati, maka berdiri menyembahyangkannya empat puluh orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, melainkan dapat dipastikan Allah menerima syafa’at dan permintaan ampun mereka itu. (Muslim)

Rukun menyembahyangkan jenazah dilakukan tidak dengan ruku dan sujud sebagaimana melaksanakan sholat lain. Takbir dalam menyembahyangkan jenazah empat kali, dimulai dengan niat melaksanakan sholat bagi si mayit  mayit perempuan dewasa dan laki-laki dewasa, anak perempuan dan anak laki-laki. Takbir membaca Allahu Akbar,  setelah takbir pertama membaca surah Al-Fatihah hukum wajib sholat dan makruh membaca doa iftitah sebagaimana sholat lainnya. Setelah takbir kedua membaca Shalawat Nabi, setelah takbir ketiga mendoakan mayit  dan setelah takbir keempat doa dan diakhiri salam.




Sabar

Pasal SABAR.
Firman Allah.SWT: Hai sekalian orang-orang yang beriman, sabarlah (melakukan ta’at dan menjauhi maksiat) dan jangan kalah sabar dalam menghadapi orang-orang kafir. (Al-Imran 200).

Firman Allah.SWT: Kami (Allah) pasti menguji kamu dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan hasil kekayaan, kehilangan jiwa (kematian) dan kekurangan makanan. Dan sampaikanlah kabar gembira pada orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah 155)

Firman Allah.SWT: Mereka yang bila terkena bala’ (ujian) berkata: Inna lillahi wa inna illahi raji’un: (Kami adalah hamba/ milik Allah dan kepadaNyalah kami akan kembali). (Al-Baqarah 156).

Orang-orang yang bila terkena musibah berupa ujian dari Allah ta’ala, selalu memiliki prinsip keimanan berdasarkan Iman Tauhid  mereka yang sungguh-sungguh kepada Allah (Tiada Tuhan Selain Allah). Bahwa segala sesuatu yang menimpa dan mengenai dirinya itu semata-mata dari Allah.SWT yang seharusnya ia rela menerima hukum Allah. Dan untuk terlepas dari apa yang menimpa dirinya ia merasa tiada daya dan upaya melainkan segala sesuatunya itu atas pertolongan Allahu ta’ala.

Firman Allah: Kami (Allah) pasti akan menguji kamu, hingga nyata dan terbukti mana yang pejuang dan mana yang sabar dari kamu.  (Muhammad 31).

Sungguh akan dibalas orang-orang yang Sabar dalam menjalani kehidupan di dunia itu kelak dengan ganjaran imbalan tak terbatas dari Allah.SWT. Dimana janji Allah akan memberi ganjaran bagi orang-orang yang sabar itu kelak pada saat hisab di hari kiamat tanpa melalui proses persidangan.
Karena dirinya telah menjalani hidup di dunia dengan sabar, baik kala dirinya mendapatkan nikmat dari Allah dirinya bersyukur begitu sebaliknya kala dirinya mendapatkan ujian  berupa musibah dari Allahuta’ala lalu  sabar menghadapinya.  Karena dirinya tahu bahwa dalam menjalani hidup di dunia ini tak lepas dari permasalahan hidup dari mulai masalah kesehatan, keluarga, pekerjaan, pemerintahan, dan lain sebagainya. Untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi itu hanya dengan melakukan sembahyang dan sabar menjalaninya.

Firman Allah: Pergunakanlah untuk mencapai tujuanmu kesabaran dan sembahyang. Sesungguhnya Allah selalu membantu orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah 153).

Kesabaran menahan hawa nafsu dalam mencapai cita-cita, dan kesabaran mengusahakan berbagai jalan ikhtiar untuk mencapai cita-cita, disamping itu sembahyang meminta kepada Allah untuk terlaksananya harapan yang dicita-citakan, merupakan jaminan besar untuk tercapainya cita-cita, harapan dan tujuan itu.

Rasulullah SAW bersabda: Bagi seorang Mukmin, jika dirinya mendapat nikmat ia bersyukur kepada Allah, maka syukur itu lebih baik baginya. Dan bila menderita kesulitan lalu sabar, maka kesabaran itu lebih baik baginya. (Muslim)

Mensyukuri suatu nikmat berarti memupuk nikmat dan menimbulkan pahala yang lebih besar dari kenikmatan dunia yang telah diterima. Demikian pula jika menderita bala kesulitan, lalu sabar, maka pahala kesabaran merubah suasana bala’  menjadi kenikmatan, sebab pahala yang tersedia baginya, itu jauh lebih besar daripada penderitaannya.

Momentum Haji,  banyak umat muslim dalam menjalani ibadah haji mendapatkan ujian berupa sakit, seperti  pada saat berjalan melintasi padang pasir ditengah terik panasnya matahari. Mengenang pesan Abah Guru Sekumpul KH.Abdul Ghani RA yang kita cinta, kasih dan sayang semata-mata karena Allahu ta’ala terkait momentum bulan haji dalam tausyiahnya.
“Umat Muslim di musim haji harus memiliki sifat sabar, dan tetap bersabar dalam melaksanakan perintah Allah.SWT dengan melakukan Ibadah Sholat. Karena pada bulan haji cuaca sangat panas menyengat. Jika di lihat dari tahun ke tahun pada musim haji banyak saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji banyak mendapatkan ujian sakit,  terkendala dalam melaksanakan  ibadah hajinya sehingga menangis cucurkan air mata tanda rahmat Allah.SWT didapat  baginya. Sementara di Banua Bumi kita berpijak  pada musim ini, makhluk-makhluk ciptaan Allah.SWT selain manusia berkeluaran tak biasa dari mulai semut gatal naik ke rumah berkumpul di lantai ambal sampai kasur tilam, juga makhluk kecil lainnya yang berterbangan baik yang Nampak maupun tidak. Namun mau bagaimana lagi mahkluk itu memiliki hak hidup didunia seperti manusia, dan Rasulullah.SAW pun melarang kita untuk memaki dan melaknatnya. Untuk itu besabarlah menghadapinya.

Pasal Haram Melaknat Orang Tertentu atau  Binatang.


Abu Darda RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tukang laknat (mengutuk-mengupat) tidak dapat memberi syafa’at atau menjadi saksi pada hari kiamat. (Muslim)

Senin, 26 September 2016

Sholat Fardhu dan Sunat

Banyak kelakuan baik baginda Rasulullah.SAW dalam menjaga Ibadah yang hukumnya fardhu- sunat dan tata tertibnya. Sungguh telah ada bagimu dalam kelakuan Rasulullah itu suatu contoh teladan yang baik sekali.

Dan tiadalah Rasulullah berkata-kata menurut hawa nafsu, tiada lain yang diucapkan itu hanya semata-mata wahyu yang diwahyukan padanya. (An-Najm 3-4)

Katakanlah: Jika kamu benar-benar kasih kepada Allah, maka ikutilah aku, niscaya dikasihi Allah dan diampunkan dosamu. (Al-Imron 31)

Apa yang diberikan oleh Rasulullah kepadamu, maka terimalah, dan yang dilarang maka hentikanlah. (Al-Hasyr-7)

Pasal: Perintah Menjaga Sholat Lima Waktu dan Ancaman Keras Terhadap Yang Meninggalkannya.

Dalam sehari itu sebagai umat muslim kita diwajibkan melaksanakan Ibadah Fardhu sholat lima waktu. Dan Tahajudlah sebagai tambahan ibadah sunatmu. Karena pada seperempat malam itu waktu mustajab, dimana Rasulullah.SAW selalu mengisi semperempat malam  untuk sholat.

Aisyah RA berkata: Biasa Nabi Muhammad.SAW, tidur pada permulaan malam, dan bangun pada akhir malam untuk sembahyang. (Buchary Muslim)

Dan pada waktu malam sembahyang tahajudlah sebagai tambahan sunat bagimu, semoga Tuhanmu memberikan kepadamu kedudukan yang terpuji (mulia).

Aisyah RA berkata: Adanya Nabi.SAW bangun sembahyang malam hingga merekah (bengkak) kakinya, maka saya tegur: Mengapa berbuat demikian padahal Tuhan telah mengampunkan bagimu dosa yang telah lalu dan yang akan datang? Jawab Nabi:Tidakkah sudah selayaknya saya menjadi hamba yang bersyukur (terima kasih) kepadaNya. (Buchary Muslim).


Jumat, 23 September 2016

Hukum Memandikan Jenazah

 Oleh Nasrullah
Syarat wajib memandikan mayit baik di dalam hadist maupun di dalam kitab-kitab fiqih yang mu’tabar bahwa hukum memandikan jenazah  adalah fardhu kifayah terkecuali orang yang mati syahid yaitu orang yang gugur dalam pertempuran melawan orang kafir.
Tata Cara Memandikan Jenazah.
                Mengenang Almarhum Guru Khalik Guru Fiqih yang kami cinta kasih dan sayang semata-mata karena Allah.SWT menjelaskan secara rinci dari kitab fiqihnya tata cara memandikan mayit mulai dari seseorang sakit dan menghadapi azal kematian hingga dirinya dikubur. Subhanallah Maha Suci Allah betapa tinggi dan luhurnya agama Islam yang sanggup memberi tuntunan dan bimbingan kepada orang yang sedang menghadapi ujian derita sakit, dan gelisah susah payah menghadapi kematian dan sempatkan  menyebut kalimat tauhid “Laa Ilaha Illallah” sehingga kelak dijamin masuk surga.
Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Jika mati seseorang, maka putuslah amalnya, kecuali tiga macam: Sedeqah yang terus menerus berjalan, atau ilmu yang telah diajarkan dan berguna. Atau anak Sholeh yang mendoakan baginya. (muslim)
Yaa Allah betapa mulianya ahli fiqih dan menjadi penolong orang untuk memandikan jenazah kerabat dan sanak yang meninggal dunia alias mati. Ilmunya berguna dan bermanfaat tetap mengalir bak sungai dari hulu ke hilir, semoga engkau tinggikan derajatnya selalu Ya Allah hingga dapat berdampingan dengan Nabi Muhammad.SAW yang kita cinta kasih dan sayang karena Allah. Yaa Allah semoga catatan ini menjadi ilmu yang berguna lagi bermanfaat buat kami yang cinta kasih sayang karena Allah.
Pasal Menjenguk Orang Sakit.
Abu Hurairah RA berkata: Rasullulah SAW bersabda: Hak kewajiban seorang muslim terhadap sesama muslim ada lima: Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengantarkan jenazah, mendatangi undangan, dan menyambut doa terhadap orang yang bersin. (Buchary Muslim)
Pasal Memberi tuntunan pada orang yang akan mati.
Abu Sa’id Alchudry RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Ajarkan kepada orang mati diantara kamu, kalimat: La illaha illallah. (Muslim)
Seseorang menjelang kematiannya, hadist diatas menyebutkan untuk mengusahakan supaya penghabisan kata orang itu kalimat La illaha illallah.
Sebaiknya juga dibacakan ayat suci Al Qur’an seperti surah Yaasin dan lainnya. Hal ini sesuai hadist Nabi Muhammad.SAW riwayat Mikqal bin Yasar bahwa Nabi SAW telah bersabda:
“Bacakanlah Surat Yasin atas orang-orang yang akan mati”.
Perlengkapan Memandikan Mayit
1.       10 m kain untuk dewasa.
2.       100 gr kapas untuk membersihkan bagian tubuh mayit seperti area mata, hidung, telinga, dan bibir. Kapas juga digunakan untuk menutup anggota badan mayit yang mengeluarkan cairan atau darah.
3.       70 grm. Kapur Barus.
4.       Cendana yang sudah ditumbuk halus secukupnya.
5.       Sabun, sabun secukupnya merek cap tangan atau sabun mandi biasa.
6.       Benang dan Jarum.
7.       Minyak wangi Sebaiknya yang paling baik.
8.       Celak Mata.
9.       Dupa atau kayu Gaharu.
10.   Gayung secukupnya dengan melihat banyaknya orang memandikan.
11.   Ember untuk mengisi Air Sabun satu buah, Air Biasa Satu buah lebih besar, Air Kapur Barus.
12.   Gunting untuk melepaskan pakaian baju, diupayakan dengan lembut mengurusnya dan melepasnya.
13.   Sarung tangan digunakan waktu memandikan agar tangan tetap bersih dan tanpa harus menyentuhnya secara langsung. Gunanya untuk menggosok bagian anotomi tubuh mayit dari bagian atas kebawah hingga bagian tubuh yang terlipat.
14.   Gendang atau batang pisang sekitar 5 potong dibelah dua menjadi lima bagian diletakan diatas ranjang pemandian.
15.   Batang lidi tau tusuk gigi untuk membersihkan kuku mayit dengan pelan tanpa harus menyakitinya.
Mewadhukan dan Memandikan jenazah.
Menyembuyikan apa yang dilihat dari mayit aurat dan kemaluan atau yang memalukan. Dalam melaksanakannya di tempat tertutup diupayakan yang melihat orang yang berhak memandikan dan mengurusnya saja. Juga mayit dipakaikan kain basahan agar auratnya tidak terbuka.
Abu Rafi’ (Aslam) berkata : Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang memandikan orang mati, lalu merahasiakan apa-apa yang terlihat padanya. Allah akan mengampunkan baginya empat puluh kali. (Alhakim)
1.       Dengan batang pisang yang dibelah dua diletakan diatas tempat pemandian jenazah, diletakan pada posisi kepala, leher, bahu, pinggang, kaki.
2.       Dalam memandikan Mayit, posisi kaki menghadap kiblat dan diasuh dudukan lantas diusap perutnya secara perlahan seraya ditekan dengan tangan kirinya agar semua kotoran dalam perut keluar hingga kotoran terakhir mayit. Dalam hal ini dianjurkan menggunakan sarung tangan perawat dan dapat dibeli di apotik murah. Agar pemandian tak terganggu disarankan membakar dupa atau wangi-wangian yang dapat mengalahkan bau tak nyaman.
3.       Selanjutnya bersihkan mulut gusi dan gigi mayit dengan kapas. Bersihkan semua tubuh mayit dari Nazis yang melekat.
4.       Selanjutnya wudhukan mayit sebagaimana  melakukan wudhu hendak melaksanakan sembahyang. Dalam niatnya pun tergantung seseorang itu berkelakuan selama hidupnya.  Kalau guru meletakan niatnya wudhunya dengan “Ushali” kakhawashan Beliau kerap memandikan mayit.
Niat wudhu : sahjaku mewudhukan ini mayit karena Allah ta’ala.
Niat Mandi : Sahjaku memandikan ini mayit karena Allah ta’ala.
(red.perhatian huruf arab untuk mayit jenis perempuan dan laki-laki.)
Dalam niat wudhu mayit ini, niatnya hukumnya Fardhu namun setelah disiram ke anggota  tubuh mayit biasa berwudhu menjadi sunah. Niatnya Fardhu dan perbuatannya sunat. Demikian sebaliknya memandikan mayit, niatnya sunat mengerjakannya Fardhu.
 Niat memandikannya sunat, waktu menyiram anggota tubuh mayit dari kepala hingga telapak kaki hukumnya Fardhu.
Siapa yang berhak memandikan Jenazah dan syarat-syaratnya. Diantaranya,
Syarat wajib melaksanakan Fardhu Kifayah  memandikan mayit:  
1.       Mayit itu seorang muslim beragama Islam. Apapun aliran, mahzab, suku, dan profesinya. Selama dirinya beragama islam wajib muslim yang masih hidup melaksanakan fardhu kifayah untuknya.
2.       Didapati tubuhnya kendati hanya sedikit.
3.       Bukan mati syahid (Mati Berjuang dalam membela agama Islam).
Sementara yang berhak memandikan mayit menurut syariat agama Islam.
1.       Jika mayit laki-laki yang memandikan harus laki-laki pula. Perempuan tak boleh terkecuali istri dan   mahramnya.
2.       Sebaliknya jika mayit itu perempuan, hendaklah dimandikan oleh perempuan. Laki-laki tidak boleh memandikan kecuali suami atau mahram-nya.
3.       Jika mayit itu adalah anak-anak, jika laki-laki kecil, perempuan boleh memandikannya. Begitu sebaliknya jika mayit itu perempuan masih kecil, laki-laki boleh memandikannya.






Cara Memandikan Mayit



Oleh Nasrullah
Melanjutkan catatan cara memandikan mayit sebelumnya  yang hukumnya fardhu kifayah. Disukai kita banyak mengingat mati, termasuk dengan menulis catatan ini. Bahwa setiap manusia yang hidup didunia pasti akan menghadapi kematian, dan manusia itu tidak najis lantaran matinya. Ada beberapa tahapan dalam mengurus mayit sebelum Ia masuk ke liang kubur. 
1.       Menyediakan perlengkapan mandi termasuk kain kafan serta mengurus hutang piutang jika mayit ada mempunyai hutang sebagaimana pada catatan sebelumnya. Termasuk juga sebelumnya mendampingi mayit tersebut jika Ia seorang muslim dari mulai sakit hingga menghadapi sakaratul maut dan penghabisan nafas terakhir.
2.       Pengubalan yaitu memandikan mayit dengan air biasa yang tujuannya untuk membersihkan seluruh anggota tubuh mayit dari kotoran yang melekat dari mulai bagian atas kepala depan-belakang seperti wajah muka, samping, dan belakang bagian kepala hingga leher. Selanjutnya bagian tengah anggota tubuh depan-belakang seperti dada, lubang pusar, perut, pinggang, bahu pundak dan tungkuk tulang belakang.  Selanjutnya, kedua belah tangan dan bagian tubuh sensitif pada lipatan tangan di bawah bahu pundak yaitu ketiak hingga 10 jari kuku tangan. Selanjutnya, bagian bawah anggota tubuh dibawah pinggang atas batang paha selangkangan depan belakang termasuk liang dubur. Selanjutnya pelipatan belakang lutut kaki dan atasmata kaki hingga kedua telapak kaki dan  ujung 10 jari kaki.
3.       Mengwudhukan anggota tubuh mayit. (Niat wudhu yang hukumnya fardhu karena bagi mayit tersebut wudhunya hingga akhir zaman tak akan batal-batal) Adapun cara wudhunya atau mensucikan diri sama seperti cara wudhu seseorang hendak melaksanakan sholat.
4.       Mandi Sembilan dengan air mutlak dan juga disucikan (ini baru mandi dengan air yang disediakan mulai dari Air Sabun, Air Biasa yang sifatnya Mutlak dan Suci, dan Air Kapur Barus.
5.       Mengkafankan atau membungkus tubuh mayit.  Dari mulai mengukur panjang kain kafan secara Vertical hingga lebar secara Horizontal. Juga merajah dengan minyak wangi bagian dahi dengan kalimat Bismillah dan bagian dada dengan kalimat Laa Illaha Illah Allah.
6.       Mensholatkan mayit secara berjamaah di Masjid atau Musholah.
7.       Mengkebumikan atau Mengubur.
Tahap Pengubalan.
1.PENGUBALAN.
Pengubalan artinya menyiram tubuh mayit dengan air biasa yang tujuannya untuk membersihkan anggota tubuh bagian kulit luar hingga bagian anggota tubuh yang sensitive dan terlipat. Pada tahap ini mayit dimandikan seperti seseorang sedang mandi biasa. Adapun perlengkapan yang dibutuhkan terdiri diantaranya  sapu tangan jenis kain lap pembersih, kapas, sikat gigi, batang lidi, dan cotton but. Dalam tahap pengubalan ini pemandian fokus membersihkan anggota tubuh depan belakang dimulai dari bagian kepala, leher, dada, bahu pundak, kedua belah tangan, tapak tangan, perut,  bagian atas kedua belah kaki mulai atas batang paha kaki depan dan belakang, lutut, betis, mata kaki, hingga ujung bawah kedua telapak kaki.

Kulit orang mati biasanya mengalami pengkeriputan sehingga banyak pori-pori terbuka serta lapisan kulit tertutup. Dan untuk membersihkannya itu diperlukan kapas yang dicelupkan ke air atau kain lap pembersih. Dengan kapas yang basah tadi digunakan untuk membersihkan bagian tubuh yang sensitif seperti rongga mulut, hidung, mata, dan kedua lubang telinga. Sedangkan dengan lap pembersih yang dibasahkan tadi digunakan untuk lapisan kulit luar yang mengeriput atau terlipat seperti di bawah ketiak, selangkangan bagian paha depan liang anus, pelipatan belakang tumit, belakang atas mata kaki.

Bagian Kepala dan Leher: Bagian kepala terdiri diantaranya bongkah kepala, rambut, dahi muka, mata, pelipis, kedua telinga, pipi kiri dan kanan, batang hidung, mulut, dagu, dan leher. Dibagian ini dimulai pada bagian atas kepala depan belakang disiram dari atas ke bawah sekaligus digosok bersih secara perlahan-lahan dengan kain lap basah mulai dari ubun-ubun rambut dan lapisan kulit luar kepala termasuk menyiram helaian lembaran rambut dengan air.
Selanjutnya, bagian muka pelipis kening dahi digosok secara perlahan. Turun ke bawah pada bagian kelopak kedua belah mata dibersihkan dengan kapas basah pada daerah celek mata tempat biasa belek nempel sebagaimana kita bangun tidur pada pagi hari. Setelah itu batang hidung, bersihkan komedo dan debu yang melekat termasuk bagian sensitif lubang hidung. Setelah itu bagian pipi kanan dan kiri. Bagian telinga kanan dan kiri termasuk bagian lubang telinga dengan cottonbut atau kapas basah. Bagian dagu tempat tumbuh janggut bagi lelaki, dan bagian mulut dan rongga mulut. Pada bagian rongga mulut ini dibersihkan dengan kapas basah pada daerah sekitar ilat lidah dan gusi. Adapun bagian disela-sela gigi digunakan sikat gigi untuk membersihkannya.
Dalam menggosokannya itu harus dilakukan secara perlahan. Kenapa mesti dilakukan secara perlahan, hal itu untuk menghormati seseorang yang telah mati dan tanpa harus menyakitinya.  Nah jika bagian tubuh semua itu diyakini sudah baru ke tahap langkah selanjutnya yaitu bagian leher bagian depan dan tungkuk belakang, terutama pelipatan kulit kerongkongan dna tungkuk leher belakang.

Bagian Dada Depan Belakang dan Perut: Pada bagian dada jika mayat bersangkutan pria itu memiliki dada yang rata. Sementara jika mayat tersebut berjenis kelamin wanita, tentu memiliki puting susu yang mengkerut dan perlu untuk dibersihkan dengan kapas basah dan cotun but yang dicelupkan air hangat pada area tempat air susu keluar. Selanjutnya Pusar Perut, terutama pada lubang pusar yang banyak menempel kotoran tempat diputusnya tali pusar pada saat dirinya baru dilahirkan. Daerah pusar ini terlapis-lapis berputar masuk kedalam dengan kerutanpori kulit dan tiap lapisnya menempel banyak kotoran seperti debu yang menjadi daki. Dan kondisi pusar perut jika seorang telah mati itu akan terkeluar dan secara otomatis mengeluarkan cairan kental bercampur kotoran. Untuk membersihkannya itu diperlukan kapas basah dan cotun but yang dicelupkan air hangat.
Selanjutnya bagian tungkuk tulang belakang kanan-kiri hingga batas pinggang dibersihkan dengan kain lap bersih.

Bagian Kedua Belah Tangan: Pada bagian tangan mayit dimulai dari bahu pundak turun ke telapak tangan hingga 10 ujung jari. Dengan kain lap bersih, membersihkan bagian lipat ketiak dan bulunya. Dan dengan batang lidi, membersihkan bagian lipat kuku yang ada di 10 jari kedua belah tangan.

Bagian Pinggang dan Pangkal Paha:  Pada bagian pinggang belakang terdapat dua bongkah lapisan terbelah dua  atau yang dikenal dubur. Demikian bagian depannya  dibawah perut tepat selangkangan terdapat jenis kelamin yang berbeda antara wanita dan pria. Dalam membersihkan bagian ini diperlukan sapu tangan dan dalam aturan untuk bagian ini diminta adalah muhrim mayit bersangkutan dan tidak boleh orang lain. Pada bagian lubang dubur dibersihkan hingga kotoran akhir keluar terbuang seraya menekan bagian kiri lambung perut. Hal itu terus dilakukan hingga kotoran akhir jual. Untuk membersihkan bagian ini digunakan kapas basah untuk memeriksa apakah masih terdapat lendir yang masih keluar dari liang dubur. Disamping itu juga bagian paha kaki kebawah.

Bagian Lutut dan Betis: Pada bagian ini pelipatan lutut kaki bagian belakang menjadi sasaran utama untuk dibersihkan terutama kotoran yang menempel dan nampak berkerut dan terlipat. Disamping bagian depan tulang betis dan lutut juga di lap bersih.

Bagian Batas Mata Kaki Dan Telapak Kaki: Pada bagian belakang mata kaki urat mengkerut, dan lapisan kulit di daerah ini biasanya menjadi sasaran utama dalam membersihkan mayit. Pada bagian tepat belakang mata kaki pori-pori urat kaki mengkerut dan mengeluarkan kotoran. Untuk membersihkan bagian ini, pemandian disamping ada yang menggunakan lap pembersih biasa bahkan sampai dengan sikat gosok. Hal ini terus dilakukan hingga kotoran pada urat kulit belakang mata kaki benar-benar hilang dan bersih. Selanjutnya mengusap dengan kain lap bagian telapak kaki hingga sela-sela jari kaki, dan membersihkan bagian lipat kuku pada 10 jari kaki dengan batang lidi.
Setelah semuanya diyakini sudah bersih. Langkah selanjutnya adalah mengwudhukan mayit sebelum dilakukan Mandi Sembilan.
2.Wudhu Mayit.
Setelah kotoran dibersihkan dari seluruh anggota tubuh mayit dan diyakini sudah benar-benar bersih terutama bagian dubur si mayit. Langkah selanjutnya adalah mengwudhukan mayit, yang niatnya dalam hukum adalah fardhu dan pada saat menyiramnya gugur fardhu.
Cara mengwudhukan mayit dilakukan sama seperti cara kita wudhu hendak melaksanakan sembahyang. Dimulai dari membasuh kedua belah telapak tangan, dilanjutkan berkumur-kumur, menghirup air ke lubang hidung sedalam-dalamnya. Hal itu dilakukan sebanyak 3 kali siraman. Selanjutnya membasuh muka, membasuh kedua belah tangan, membasuh bagian kepala hingga tungkuk leher belakang, membasuh lubang telinga, dan terakhir membasuh kedua belah kaki mulai dari betis hingga ujung mata kaki.
“Manusia itu tidak najis lantaran matinya, dan wudhu si mayit dinilai tak akan batal-batal sampai dirinya dibangkitkan kembali pada hari kemudian”.
3. Mandi Sembilan 9.
Setelah mayit tersebut diwudhukan langkah selanjutnya adalah memandikan dan ini baru yang benar-benar disebut mandi dan hukumnya fardhu kifayah yang niatnya tak wajib melainkan pada saat penyiramannya hukumnya fardhu.
Cara mandi 9, pertama Menyediakan Air Sabun, Air Biasa yang Hukumnya Mutlak, dan Air Kapur Barus.
Tahap pertama penyiraman menggunakan Air Sabun, “Pertama menyiram air sabun pada bagian kepala mayit sebanyak 2 kali siraman. Kedua menyiram bagian anggota tubuh depan sebelah kanan sejajar garis lurus mulai dari bahu pundak terus turun ke bawah hingga ujung kaki. Ketiga, menyiram bagian anggota tubuh bagian kanan posisi belakangnya sejajar garis lurus. Keempat menyiram bagian anggota tubuh depan bagian sebelah kiri sejajar garis lurus mulai dari bahu pundak tangan terus turun ke bawah hingga ujung kaki. Dan kelima menyiram anggota tubuh bagian belakang sebelah kiri mulai dari bahu pundak belakang terus turun ke bawah kaki.”
Selanjutnya, menyediakan air bersih biasa dan mutlak disucikan. Seperti aqua gelas disiram sebanyak dua kali siraman dan penyiraman dilakukan sama seperti diatas pada bagian dahi kepala mayit, anggota tubuh depan-belakang posisi sebelah kanan dan anggota tubuh depan-belakang posisi sebelah kiri.  Patut diketahui, air biasa dan sifatnya mutlak ini tidak boleh tercampur sebab jika air ini tercampur sedikit sabun gugurlah air itu menjadi air sabun dan bukan air biasa dan mutlak. Untuk itulah patutlah menjaganya diantara dengan menggunakan Aqua Gelas dan Air Galon kemasan yang pastilah kalau diniatkan untuk air biasa dan mutlak tetap terjaga. Semoga bermanfaat .
Selanjutnya, menyediakan air kapur barus. “Dengan air kaur barus ini mayit disiram cukup hanya sekali siraman dibagian tubuh yang sama seperti diatas”. Hanya saja bedanya, penyiraman untuk air kapur barus ini cukup satu kali siraman. Dan selesailah proses tahapan memandikan mayit.

















 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls