Oleh Nasrullah
Melanjutkan
catatan cara memandikan mayit sebelumnya yang hukumnya fardhu kifayah. Disukai kita
banyak mengingat mati, termasuk dengan menulis catatan ini. Bahwa setiap
manusia yang hidup didunia pasti akan menghadapi kematian, dan manusia itu
tidak najis lantaran matinya. Ada beberapa tahapan dalam mengurus mayit sebelum
Ia masuk ke liang kubur.
1.
Menyediakan
perlengkapan mandi termasuk kain kafan serta mengurus hutang piutang jika mayit
ada mempunyai hutang sebagaimana pada catatan sebelumnya. Termasuk juga
sebelumnya mendampingi mayit tersebut jika Ia seorang muslim dari mulai sakit
hingga menghadapi sakaratul maut dan penghabisan nafas terakhir.
2.
Pengubalan
yaitu memandikan mayit dengan air biasa yang tujuannya untuk membersihkan
seluruh anggota tubuh mayit dari kotoran yang melekat dari mulai bagian atas kepala
depan-belakang seperti wajah muka, samping, dan belakang bagian kepala hingga
leher. Selanjutnya bagian tengah anggota tubuh depan-belakang seperti dada,
lubang pusar, perut, pinggang, bahu pundak dan tungkuk tulang belakang. Selanjutnya, kedua belah tangan dan bagian
tubuh sensitif pada lipatan tangan di bawah bahu pundak yaitu ketiak hingga 10
jari kuku tangan. Selanjutnya, bagian bawah anggota tubuh dibawah pinggang atas
batang paha selangkangan depan belakang termasuk liang dubur. Selanjutnya
pelipatan belakang lutut kaki dan atasmata kaki hingga kedua telapak kaki dan ujung 10 jari kaki.
3.
Mengwudhukan
anggota tubuh mayit. (Niat wudhu yang hukumnya fardhu karena bagi mayit
tersebut wudhunya hingga akhir zaman tak akan batal-batal) Adapun cara wudhunya
atau mensucikan diri sama seperti cara wudhu seseorang hendak melaksanakan
sholat.
4.
Mandi Sembilan
dengan air mutlak dan juga disucikan (ini baru mandi dengan air yang disediakan
mulai dari Air Sabun, Air Biasa yang sifatnya Mutlak dan Suci, dan Air Kapur Barus.
5.
Mengkafankan
atau membungkus tubuh mayit. Dari mulai
mengukur panjang kain kafan secara Vertical hingga lebar secara Horizontal.
Juga merajah dengan minyak wangi bagian dahi dengan kalimat Bismillah dan
bagian dada dengan kalimat Laa Illaha Illah Allah.
6.
Mensholatkan
mayit secara berjamaah di Masjid atau Musholah.
7.
Mengkebumikan
atau Mengubur.
Tahap Pengubalan.
1.PENGUBALAN.
Pengubalan
artinya menyiram tubuh mayit dengan air biasa yang tujuannya untuk membersihkan
anggota tubuh bagian kulit luar hingga bagian anggota tubuh yang sensitive dan
terlipat. Pada tahap ini mayit dimandikan seperti seseorang sedang mandi biasa.
Adapun perlengkapan yang dibutuhkan terdiri diantaranya sapu tangan jenis kain lap pembersih, kapas,
sikat gigi, batang lidi, dan cotton but. Dalam tahap pengubalan ini pemandian
fokus membersihkan anggota tubuh depan belakang dimulai dari bagian kepala,
leher, dada, bahu pundak, kedua belah tangan, tapak tangan, perut, bagian atas kedua belah kaki mulai atas
batang paha kaki depan dan belakang, lutut, betis, mata kaki, hingga ujung
bawah kedua telapak kaki.
Kulit orang
mati biasanya mengalami pengkeriputan sehingga banyak pori-pori terbuka serta lapisan kulit tertutup. Dan
untuk membersihkannya itu diperlukan kapas yang dicelupkan ke air atau kain lap
pembersih. Dengan kapas yang basah tadi digunakan untuk membersihkan bagian
tubuh yang sensitif seperti rongga mulut, hidung, mata, dan kedua lubang
telinga. Sedangkan dengan lap pembersih yang dibasahkan tadi digunakan untuk
lapisan kulit luar yang mengeriput atau terlipat seperti di bawah ketiak,
selangkangan bagian paha depan liang anus, pelipatan belakang tumit, belakang
atas mata kaki.
Bagian
Kepala dan Leher: Bagian
kepala terdiri diantaranya bongkah kepala, rambut, dahi muka, mata, pelipis,
kedua telinga, pipi kiri dan kanan, batang hidung, mulut, dagu, dan leher. Dibagian
ini dimulai pada bagian atas kepala depan belakang disiram dari atas ke bawah
sekaligus digosok bersih secara perlahan-lahan dengan kain lap basah mulai dari
ubun-ubun rambut dan lapisan kulit luar kepala termasuk menyiram helaian
lembaran rambut dengan air.
Selanjutnya,
bagian muka pelipis kening dahi digosok secara perlahan. Turun ke bawah pada
bagian kelopak kedua belah mata dibersihkan dengan kapas basah pada daerah
celek mata tempat biasa belek nempel sebagaimana kita bangun tidur pada pagi hari. Setelah
itu batang hidung, bersihkan komedo dan debu yang melekat termasuk bagian sensitif
lubang hidung. Setelah itu bagian pipi kanan dan kiri. Bagian telinga kanan dan
kiri termasuk bagian lubang telinga dengan cottonbut atau kapas basah. Bagian dagu
tempat tumbuh janggut bagi lelaki, dan bagian mulut dan rongga mulut. Pada
bagian rongga mulut ini dibersihkan dengan kapas basah pada daerah sekitar ilat
lidah dan gusi. Adapun bagian disela-sela gigi digunakan sikat gigi untuk
membersihkannya.
Dalam
menggosokannya itu harus dilakukan secara perlahan. Kenapa mesti dilakukan
secara perlahan, hal itu untuk menghormati seseorang yang telah mati dan tanpa
harus menyakitinya. Nah jika bagian
tubuh semua itu diyakini sudah baru ke tahap langkah selanjutnya yaitu bagian
leher bagian depan dan tungkuk belakang, terutama pelipatan kulit kerongkongan
dna tungkuk leher belakang.
Bagian Dada Depan
Belakang dan Perut: Pada bagian
dada jika mayat bersangkutan pria itu memiliki dada yang rata. Sementara jika
mayat tersebut berjenis kelamin wanita, tentu memiliki puting susu yang
mengkerut dan perlu untuk dibersihkan dengan kapas basah dan cotun but yang
dicelupkan air hangat pada area tempat air susu keluar. Selanjutnya Pusar
Perut, terutama pada lubang pusar yang banyak menempel kotoran tempat
diputusnya tali pusar pada saat dirinya baru dilahirkan. Daerah pusar ini
terlapis-lapis berputar masuk kedalam dengan kerutanpori kulit dan tiap
lapisnya menempel banyak kotoran seperti debu yang menjadi daki. Dan kondisi
pusar perut jika seorang telah mati itu akan terkeluar dan secara otomatis
mengeluarkan cairan kental bercampur kotoran. Untuk membersihkannya itu
diperlukan kapas basah dan cotun but yang dicelupkan air hangat.
Selanjutnya
bagian tungkuk tulang belakang kanan-kiri hingga batas pinggang dibersihkan
dengan kain lap bersih.
Bagian Kedua Belah Tangan: Pada bagian tangan mayit dimulai dari bahu
pundak turun ke telapak tangan hingga 10 ujung jari. Dengan kain lap bersih,
membersihkan bagian lipat ketiak dan bulunya. Dan dengan batang lidi,
membersihkan bagian lipat kuku yang ada di 10 jari kedua belah tangan.
Bagian Pinggang dan Pangkal Paha: Pada bagian
pinggang belakang terdapat dua bongkah lapisan terbelah dua atau yang dikenal dubur. Demikian bagian
depannya dibawah perut tepat
selangkangan terdapat jenis kelamin yang berbeda antara wanita dan pria. Dalam
membersihkan bagian ini diperlukan sapu tangan dan dalam aturan untuk bagian
ini diminta adalah muhrim mayit bersangkutan dan tidak boleh orang lain. Pada
bagian lubang dubur dibersihkan hingga kotoran akhir keluar terbuang seraya
menekan bagian kiri lambung perut. Hal itu terus dilakukan hingga kotoran akhir
jual. Untuk membersihkan bagian ini digunakan kapas basah untuk memeriksa
apakah masih terdapat lendir yang masih keluar dari liang dubur. Disamping itu
juga bagian paha kaki kebawah.
Bagian Lutut dan Betis: Pada bagian ini pelipatan lutut kaki bagian
belakang menjadi sasaran utama untuk dibersihkan terutama kotoran yang menempel
dan nampak berkerut dan terlipat. Disamping bagian depan tulang betis dan lutut
juga di lap bersih.
Bagian Batas Mata Kaki Dan Telapak Kaki: Pada bagian belakang mata kaki urat
mengkerut, dan lapisan kulit di daerah ini biasanya menjadi sasaran utama dalam
membersihkan mayit. Pada bagian tepat belakang mata kaki pori-pori urat kaki
mengkerut dan mengeluarkan kotoran. Untuk membersihkan bagian ini, pemandian
disamping ada yang menggunakan lap pembersih biasa bahkan sampai dengan sikat gosok.
Hal ini terus dilakukan hingga kotoran pada urat kulit belakang mata kaki
benar-benar hilang dan bersih. Selanjutnya mengusap dengan kain lap bagian
telapak kaki hingga sela-sela jari kaki, dan membersihkan bagian lipat kuku
pada 10 jari kaki dengan batang lidi.
Setelah semuanya diyakini sudah bersih. Langkah
selanjutnya adalah mengwudhukan mayit sebelum dilakukan Mandi Sembilan.
2.Wudhu Mayit.
Setelah kotoran dibersihkan dari
seluruh anggota tubuh mayit dan diyakini sudah benar-benar bersih terutama
bagian dubur si mayit. Langkah selanjutnya adalah mengwudhukan mayit, yang
niatnya dalam hukum adalah fardhu dan pada saat menyiramnya gugur fardhu.
Cara mengwudhukan mayit dilakukan
sama seperti cara kita wudhu hendak melaksanakan sembahyang. Dimulai dari
membasuh kedua belah telapak tangan, dilanjutkan berkumur-kumur, menghirup air
ke lubang hidung sedalam-dalamnya. Hal itu dilakukan sebanyak 3 kali siraman.
Selanjutnya membasuh muka, membasuh kedua belah tangan, membasuh bagian kepala
hingga tungkuk leher belakang, membasuh lubang telinga, dan terakhir membasuh
kedua belah kaki mulai dari betis hingga ujung mata kaki.
“Manusia itu tidak najis lantaran
matinya, dan wudhu si mayit dinilai tak akan batal-batal sampai dirinya
dibangkitkan kembali pada hari kemudian”.
3. Mandi Sembilan 9.
Setelah mayit tersebut diwudhukan
langkah selanjutnya adalah memandikan dan ini baru yang benar-benar disebut
mandi dan hukumnya fardhu kifayah yang niatnya tak wajib melainkan pada saat
penyiramannya hukumnya fardhu.
Cara mandi 9, pertama Menyediakan
Air Sabun, Air Biasa yang Hukumnya Mutlak, dan Air Kapur Barus.
Tahap pertama penyiraman menggunakan
Air Sabun, “Pertama menyiram air sabun pada bagian kepala mayit sebanyak 2 kali
siraman. Kedua menyiram bagian anggota tubuh depan sebelah kanan sejajar garis
lurus mulai dari bahu pundak terus turun ke bawah hingga ujung kaki. Ketiga, menyiram
bagian anggota tubuh bagian kanan posisi belakangnya sejajar garis lurus.
Keempat menyiram bagian anggota tubuh depan bagian sebelah kiri sejajar garis lurus
mulai dari bahu pundak tangan terus turun ke bawah hingga ujung kaki. Dan
kelima menyiram anggota tubuh bagian belakang sebelah kiri mulai dari bahu
pundak belakang terus turun ke bawah kaki.”
Selanjutnya, menyediakan air
bersih biasa dan mutlak disucikan. Seperti aqua gelas disiram sebanyak dua kali
siraman dan penyiraman dilakukan sama seperti diatas pada bagian dahi kepala
mayit, anggota tubuh depan-belakang posisi sebelah kanan dan anggota tubuh depan-belakang
posisi sebelah kiri. Patut diketahui,
air biasa dan sifatnya mutlak ini tidak boleh tercampur sebab jika air ini tercampur
sedikit sabun gugurlah air itu menjadi air sabun dan bukan air biasa dan
mutlak. Untuk itulah patutlah menjaganya diantara dengan menggunakan Aqua Gelas
dan Air Galon kemasan yang pastilah kalau diniatkan untuk air biasa dan mutlak
tetap terjaga. Semoga bermanfaat .
Selanjutnya, menyediakan air
kapur barus. “Dengan air kaur barus ini mayit disiram cukup hanya sekali
siraman dibagian tubuh yang sama seperti diatas”. Hanya saja bedanya,
penyiraman untuk air kapur barus ini cukup satu kali siraman. Dan selesailah
proses tahapan memandikan mayit.