Kamis, 01 November 2018

Senandung Qasidah BURDAH


RANTAU,~ Menghadiri Majelis Il’m di Mushollah Darulsalam Desa Perintis Raya Hulu yang rutin mengumandangkan qasidah shalawat Burdah selama seminggu sekali setiap Rabu Malam  Ba’da Maghrib. Jadi teringat dengan Almarhum Abah Guru Sekumpul KH.Abdul Ghani di Martapura, beliau menceritakan  keutamaan dan fadhilah dari shalawat burdah ini.
Shalawat Burdah ini buah karya karangan sastrawan yang juga seorang Ulama Besar dan juga Sufi di Maroko dan di maqamkan di Mesir. Beliau adalah Imam Bushiri (610-695 H/ 1213-1296 M). Berkat mengarang dan membaca shalawat burdah ini beliau dianugerahi Allah yang secara spontan kesembuhan dari penyakit lumpuh yang dideritanya. Bahkan menurut riwayat Rasulullah.SAW menjumpai beliau dalam mimpinya.  Suatu ketika Al-Bushiri mendapatkan ujian dari Allahu Ta’ala berupa  derita penyakit lumpuh sehingga tak dapat bangun dari tempat tidurnya. Kala itu dibuat syair-syair yang berisi pujian kepada Rasulullah.SAW dengan maksud memohon syafa’atnya. Didalam tidurnya, beliau bermimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad.SAW, kala itu Nabi mengusap wajah Al-Bushiri, kemudian beliau melepaskan jubahnya dan mengenakannya ke anggota tubuhnya. Sontak saat dirinya terbangun dari mimpinya dirinya sembuh dari penyakit lumpuhnya.
Shalawat Burdah ini tersebar ke seluruh penjuru bumi dari timur ke barat.  Burdah yang diartikan mantel dan mengandung fadhilah kesembuhan (shifa) bagi orang yang membacanya di rumah mapun di majelis-majelis dzikir maupun ilm dalam suatu wilayah keagamaan. Bagaimana tidak, bahkan banyak diantara Ulama dan Habib yang membaca burdah mendapatkan fadhilah dapat bertemu Rasulullah.SAW dalam mimpinya untuk tetap istiqomah membaca burdah di Majelis itu. Dalam mimpi tersebut, Rasulullah berkata membaca Burdah sekali lebih afdol daripada membaca Dalail Khoiroot 70 kali.
Bahkan diriwayatkan ketika Hadramaut tertimpa paceklik hingga banyak binatang buas berkeliaran di jalan bahkan bala dimana-mana, lalu seorang habib memerintahkan para jamaah untuk membaca burdah. Alhamdulillah, berkat burdah rumah-rumah dan lingkungan mereka aman dari gangguan binatang buas dan juga bala bencana.
Mengetahui  keutamaan shalawat dan qasidah burdah yang sangat banyak ini sehingga shalawat ini kerap dibaca beliau dalam satu majelis il’m bersama para jamaah yang cinta kasih dan sayang guru sekumpul karena Allahu ta’ala terdiri dari kalangan habaib, ulama, umara, santri, hingga murid-muridnya dari kalangan masyarakat, dan lain sebagainya di Musholah Ar-Raudah pada setiap Malam Jum’at ketika beliau masih hidup.  Menurut beliau, keutamaan qasidah shalawat burdah yang banyak ini dapat menyembuhkan penyakit  bagi  yang membacanya dan juga berdampak baik bagi lingkungan sekitar menjadi aman terhindar dari bala bencana. Untuk itu kita selalu tanamkan kepada murid-murid beliau terdiri dari alim ulama di Kalsel untuk mengamalkannya  seminggu sekali bersama jamaah , kendati sekedar  kue lokal dan teh manis sebagai hidangan penutup syukur lebih menjadi nasi bungkus namun semua itu pasti jadi  berkat shalawat terhadap Rasulullah.SAW yang kita cinta kasih dan sayang karena Allahu ta’ala, hidangan menjadi rezeki yang luar biasa nikmat terasa.
                Diawal membaca shalawat burdah didahului dengan surah Al-Fatihah sebagai pembuka dan juga shalawat terhadap rasulullah sebagai wasilah sekaligus betawasul dengan para datu seperti datu kelampayan hingga datu sanggul dan lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls